Sunday, June 13, 2010

Kebiasaan yg merusak gigi

detikcom - Jakarta, Tanpa
disadari, beberapa
kebiasaan yang sering
dilakukan ternyata bisa
menyebabkan gigi cepat
rusak. Tidak hanya
menyebabkan sakit pada
gigi itu sendiri,
dampaknya juga memicu
berbagai masalah pada
gusi dan bahkan tulang
rahang.
Karena anggapan yang
keliru, kebiasaan-
kebiasaan itu sering tidak
disadari bahayanya.
Mengunyah permen karet
yang mengandung xylitol
misalnya, selama ini
dianggap baik untuk
kesehatan mulut tetapi
ternyata bisa memicu
sakit rahang.
Ada juga beberapa
kebiasaan buruk yang
bahkan tidak pernah
terpikir bahayanya.
Misalnya ngemil malam
hari, mengigit kuku
maupun bernapas melalui
mulut, meskipun sepele
namun ternyata juga
menyebabkan masalah
yang tak kalah serius.
Berikut ini adalah 7
kebiasaan yang dapat
memicu kerusakan gigi,
dikutip dari AOL Health,
Minggu (13/6/2010).
1. Ngemil di malam hari
Dibandingkan siang hari,
produksi air liur
berkurang pada malam
hari. Karena salah satu
fungsi air liur adalah
membersihkan gigi dari
sisa makanan, maka
ngemil di malam hari bisa
menyebabkan gigi mudah
tanggal. Penelitian
tentang hal ini pernah
dipublikasikan dalam
jurnal Eating Behaviour.
2. Minum anggur putih
Beberapa orang
menghindari anggur
merah karena langsung
meninggalkan noda di
gigi. Namun menurut
presiden American Society
of Dental Aesthetics yang
juga penggagas
SuperSmile, Irwin Smeigel,
anggur putih justru
menyebabkan masalah
lain yang lebih permanen.
"Walau tidak
menyebabkan noda,
keasaman anggur putih
lebih tinggi dan bisa
merusak enamel gigi.
Kerusakan itu berupa
bintik-bintik kasar dan
alur yang membuat gigi
lebih rentan terhadap
noda saat mengkonsumsi
makanan atau minuman
berwarna yang lain,"
ungkap Smeigel.
3. Bernapas melalui mulut
Kadang-kadang jika
terengah-egah saat
berolahraga atau bekerja
keras, orang mulai
bernapas melalui mulut.
Hal ini menyebabkan air
liur di rongga mulut
berkurang. Padahal
menurut dokter gigi asal
Texas, Anna Dees, fungsi
lain dari air liur adalah
menjaga lapisan gigi agar
tidak membusuk.
4. Berlebihan mengunyah
permen karet
Mengunyah permen karet
sebenarnya mempunyai
manfaat, terutama jika
permen karet itu
mengandung xylitol.
Bahan tersebut dapat
membantu menjaga
kesehatan langit-langit
mulut.
Namun jika berlebihan,
maka yang menderita
adalah bagian
temporomandibular atau
sendi yang
menghubungkan rahang
dengan tulang tengkorak.
Tekanan berlebih di
bagian tersebut dapat
menyebabkan sakit
kepala, sakit leher, muka
dan telinga.
5. Mengigit kuku
Tak hanya merusak kuku
itu sendiri, kebiasaan
buruk yang sering
dilakukan anak-anak ini
menyebabkan kerusakan
serius di gigi dan gusi.
Akar gigi mengalami
perubahan bentuk
kemudian memicu
gingivitis (radang gusi),
sekaligus meningkatkan
risiko bruxism atau
pergerakan gigi yang
tidak dikehendaki seperti
gemeretak saat tidur.
6. Minum jus dan soda
langsung dari kaleng atau
botolnya
Meneguk langsung dari
botol atau kemasan
memperbesar potensi
kontak minuman dengan
gigi. Kandungan gula dan
asam yang tinggi dapat
membuat gigi cepat
membusuk. Risiko ini bisa
dikurangi dengan
meminum soda atau jus
melalui pipa sedotan yang
diposisikan mengarah ke
mulut bagian belakang.
7. Menggosok gigi secara
horisontal
Kerusakan yang terjadi
saat menggosok gigi
secara horisontal adalah
terkikisnya lapisan
enamel. Akibatnya gigi
menjadi rapuh, mudah
patah dan terserang
infeksi. Kalangan dokter
gigi umumnya
menganjurkan cara
menyikat gigi secara
vertikal, dengan sikat
lembut untuk
menghindari kerusakan
enamel.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...