Friday, June 18, 2010

Kenali 5 jenis sakit kepala

detikcom - Jakarta,
Mengobati sakit kepala
tidak boleh sembarangan,
sebab jenis dan
penyebabnya berbeda-
beda. Sebab jika tidak
hati-hati, salah pilih obat
malah dapat memicu jenis
sakit kepala yang lain.
Jenis sakit kepala yang
paling ringan memang
bisa sembuh dengan obat
sakit kepala biasa. Namun
ada juga yang harus
diikuti dengan pemberian
antibiotik, atau bahkan
suplemen untuk
memelihara fungsi saraf.
Agar tidak salah dalam
memilih obat, kenali 5
jenis sakit kepala seperti
dikutip dari Health.com,
Jumat (18/6/2010), berikut
ini.
1. Tension headache
Merupakan jenis sakit
kepala yang paling umum,
berupa nyeri atau pegal
yang dirasakan secara
konstan di sekitar pelipis
atau leher dan kepala
bagian belakang. Tidak
separah migrain, tension
headache tidak disertai
mual dan muntah dan
tidak terlalu mengganggu
aktivitas. Obat-obatan
yang dijual bebas cukup
ampuh untuk
mengatasinya, seperti
aspirin, ibuprofen, atau
asetaminofen.
Para ahli menduga,
penyebab jenis sakit
kepala ini adalah
kontraksi leher dan kulit
kepala yang biasanya
menyertai kondisi stres.
Bisa juga dipicu oleh
perubahan komposisi
kimia di otak.
2. Cluster headache
Jenis sakit kepala yang
satu ini lebih banyak
menyerang pria daripada
wanita. Biasanya terjadi
secara mendadap pada
satu kelompok, dengan
gejala nyeri yang parah
pada salah satu sisi
kepala. Kadang disertai
mata berair, hidung
tersumbat, serta ingus
meler pada sisi kepala
yang sama. Seseorang
yang mengalaminya akan
merasa gelisah, tidak
nyaman seperti pada
penderita migrain.
Penyebab pasti belum
diketahui, namun diduga
merupakan gangguan
pada komponen genetik.
Tidak ada obat yang
secara efektif bisa
menyembuhkan, tetapi
obat-obat pereda nyeri
bisa mengurangi
gejalanya.
3. Sinus headache
Sinus yang mengalami
radang karena infeksi bisa
menyebabkan nyeri di
kepala. Biasanya disertai
demam, dan perlu
diperiksa degan MRI atau
CT Scan untuk
mengetahui perubahan
komposisi cairan, atau
dengan fiber optic untuk
melihat adanya nanah.
Selain pereda nyeri,
antibiotik juga
dibutuhkan oleh penerita
jenis sakit kepala ini. jika
perlu, dokter akan
meresepkan antialergi
atau pelega tenggorokan.
4. Rebound hadache
Jangan sembarangan
menggunakan obat
pereda nyeri, sebab
penggunaan secara
berlebihan adalah salah
satu penyebab jenis sakit
kepala yang satu ini.
Rebound headache
adalah sakit kepala yang
terus beulang, dan
kadang-kadang justru
semakin parah setiap kali
diobati.
Salah satu teori
mengatakan, terlalu
banyak obat
menyebabkan respon
otak melonjak dan justru
memperparah sakit
kepala. Teori lain
mengatahan, rebound
headache merupakan
gejala putus obat sebagai
efek balikan setelah kadar
obat di dalam darah
menipis.
5. Migraine headache
Jenis sakit kepala sebelah
yang juga banyak
ditemukan ini merupakan
gangguan neurologis
(saraf) dan didefinisikan
dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Sebelumnya pernah
mengalami sakit kepala
tak kurang dari 5 kali
2. Berlangsung selama 4
hingga 72 jam
3. Mengalami 2 dari 4
keluhan berikut: sakit
kepala sebelah; kepala
berdenyut; nyeri sedang
hingga parah; tidak bisa
melakukan aktivitas
rutin
4. Disertai salah satu
gejala sebagai berikut:
mual dan/atau muntah;
menjadi sensitif
terhadap bunyi dan
cahaya.
Beberapa obat yang dijual
bebas diklaim bisa
mengatasi migrain dan
memelihara fungsi saraf.
Namun untuk memastikan
tidak ada masalah serius
dengan sistem saraf,
sebaiknya konsultasikan
dengan dokter untuk
mendapat diagnosis yang
tepat.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...