Saturday, April 24, 2010

Demi Payudara sehat, jangan pakai bra selama 24 jam

detikcom - Jakarta,
Beberapa wanita percaya
menyangga payudara
secara terus menerus bisa
menghindari payudara
turun. Namun kebiasaan
itu ternyata bisa memicu
peningkatan suhu tubuh
sekitar payudara yang
lama-lama berisiko
terkena kanker.
Dua ilmuwan Sydney
Singer dan istrinya Soma
Grismaijer pada tahun
1991 melakukan penelitian
mengenai berapa lama
waktu yang ideal untuk
memakai penutup dada
wanita atau bra?
Jawabannya ternyata
kurang dari 12 jam.
Wanita yang ingin
menghindari kanker
payudara harus memakai
bra dalam waktu
sesingkat mungkin, dan
sebaiknya kurang dari 12
jam per hari.
Singer dan Grismaijer
mempelajari kebiasaan
memakai bra 4.500 wanita
di lima kota di seluruh
Amerika Serikat. Hasil
studinya telah
dipublikasikan dalam
sebuah buku Dressed To
Kill: The Link Between
Breast Cancer and Bras.
Hasil studi menunjukkan
wanita yang memakai bra
selama 24 jam sehari
berisiko paling tinggi
terkena kanker payudara.
Sedangkan wanita yang
jarang memakai bra
paling sedikit risikonya.
Perbandingan hasil studi
tersebut menunjukkan:
1. 3 dari 4 wanita yang
memakai bra 24 jam per
hari
2. 1 dari 7 wanita yang
memakai bra lebih dari
12 jam per hari, tetapi
tidak menggunakannya
saat tidur
3. 1 dari 152 wanita yang
memakai bra kurang
dari 12 jam per hari
4. 1 dari 168 wanita yang
jarang atau bahkan
yang tidak pernah
memakai bra sama
sekali
Jadi risiko wanita yang
memakai bra selama 24
jam memiliki 125 kali lipat
risiko terkena kanker
payudara dibanding yang
jarang memakai bra.
Waktu yang paling tepat
untuk mengistirahatkan
payudara dengan tanpa
memakai bra adalah saat
tidur. "Jangan tidur
dengan bra," kata Sydney
Singer, seperti dilansir
dari chetday, Jumat
(23/4/2010).
Memijat payudara disertai
menarik napas panjang
setiap kali melepas bra
dapat memperlancar
aliran getah bening dan
mencegah
berkembangnya kanker
pada payudara.
Sistem limfatik pada
payudara hanya
berkembang sepenuhnya
selama kehamilan dan
menyusui, sehingga
wanita yang memakai bra
sehari-hari, menunda
memiliki anak dan yang
tidak menyusui dapat
terkena risiko kanker
payudara lebih tinggi.
Sekitar 75 persen wanita
yang terkena kanker
payudara sebenarnya
tidak memiliki faktor
risiko kanker. Hal ini
memunculkan dugaan
bahwa penggunaan bra
yang tidak pas atau terus-
terusan memakai bra
merupakan faktor yang
dapat menjelaskan hal
tersebut.
Ukuran bra yang tidak
tepat atau terlalu ketat
dapat membantu
pertumbuhan kanker di
payudara. Karena bra
yang salah dapat
menghambat penetralan
bahan kimia berbahaya
dalam tubuh yang
menyebabkan kanker.
Dan sekitar 80 persen
wanita menggunakan bra
yang salah.
Alasan utama mengapa
bra yang ketat dapat
membahayakan
kesehatan adalah karena
bisa membatasi aliran
getah bening di payudara.
Normalnya, cairan getah
bening mencuci bahan
limbah dan racun lain,
serta menjauhkannya dari
payudara.
Menggunakan bra terlalu
lama juga meningkatkan
suhu jaringan payudara,
dan wanita yang memakai
bra memiliki kadar
hormon prolaktin
(hormon yang berfungsi
merangsang kelenjar air
susu) yang lebih tinggi.
Kedua hal ini dapat
mempengaruhi
pembentukan kanker
payudara.

No comments:

Dhun Adhun: Kuliner Sampang yang Menghangatkan

Di tengah keanekaragaman kuliner Indonesia, Dhun Adhun menonjol sebagai hidangan khas yang berasal dari Kabupaten Sampang , Madura. Hidangan...