Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Maret 2024

Tanjung Bira: Permata Tersembunyi di Ujung Sulawesi

Ketika Berkunjung ke Sulawesi Selatan, boleh kiranya mengunjungi salah satu destinasi wisata bahari ke Tanjung Bira, yang terletak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, adalah sebuah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam yang memesona. Dengan pasir putihnya yang halus, air laut yang jernih dengan gradasi warna hijau dan biru, serta ketenangan ombaknya, Tanjung Bira menjadi destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam.


Pesona Pantai Tanjung Bira

Pantai Tanjung Bira tidak hanya populer di kalangan wisatawan lokal, tetapi juga telah menarik perhatian turis mancanegara. Keindahan alam pantainya yang mampu memikat banyak orang menjadikan Pantai Tanjung Bira sebagai salah satu pantai terindah di Indonesia. Pantai ini memiliki fasilitas lengkap, mulai dari wahana permainan hingga resort dan penginapan yang nyaman untuk memastikan pengalaman menginap yang tak terlupakan.

Akses ke Tanjung Bira

Untuk mencapai Tanjung Bira dari pusat kota Makassar, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar 200 km dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Rute perjalanan melalui Kabupaten Gowa dan Takalar, dilanjutkan ke Kabupaten Bantaeng, dan akhirnya sampai di Tanjung Bira.

Aktivitas di Tanjung Bira

Tanjung Bira tidak hanya menawarkan keindahan pantai, tetapi juga aktivitas menarik seperti snorkeling dan diving untuk mengeksplorasi kehidupan bawah laut yang kaya. Bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata ke pulau-pulau di sekitar Pantai Bira, tersedia layanan sewa perahu dengan harga yang terjangkau.



Jam Operasional dan Tiket Masuk

Pantai Tanjung Bira buka setiap hari, 24 jam nonstop. Tiket masuk sangat terjangkau, dengan harga Rp. 10.000,- per orang untuk wisatawan domestik dan Rp. 20.000,- per orang untuk wisatawan asing. Harga tiket dan parkir dapat berbeda selama akhir pekan dan high season.

Tanjung Bira menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan dengan keindahan alamnya yang luar biasa, fasilitas yang lengkap, dan berbagai aktivitas yang dapat dinikmati. Tempat ini adalah bukti nyata dari kekayaan alam Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

Wonderful Indonesia ! 

Selasa, 19 Maret 2024

Masoppo Bola Tradisi Masyarakat Sulawesi Selatan

Masoppo Bola bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekompakan dalam masyarakat Sulawesi Selatan. Setiap gerakan saat mengangkat rumah dipenuhi dengan semangat kolaborasi dan gotong royong. Hal ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.



Dalam setiap sesi Masoppo Bola, terdapat kehangatan dalam interaksi antar anggota komunitas. Mereka berbagi cerita, tertawa, dan saling mendukung satu sama lain. Tradisi ini tidak hanya menciptakan kenangan yang tak terlupakan, tetapi juga mengajarkan pentingnya saling mendukung dan bergotong royong dalam mengatasi tantangan.


Meskipun telah berlangsung selama bertahun-tahun, Masoppo Bola tetap relevan dalam memperkuat kebersamaan dan identitas budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Diharapkan, tradisi ini akan terus dilestarikan dan dijadikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk mempertahankan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.


Budaya lokal yang unik 

Senin, 15 Januari 2024

Danau Talaga: Pesona Air Tawar dan Legenda Sawerigading

Danau Talaga adalah sebuah danau yang terletak di Desa Talaga, Kecamatan Damsol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Danau ini memiliki luas sekitar 200 hektar dan merupakan rumah bagi berbagai jenis ikan tawar dan burung. Danau Talaga juga menawarkan pemandangan alam yang indah dengan latar belakang Gunung Sitangke dan Pantai Bambahano.

Pantai Bambahano

Danau Talaga memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan legenda Sawerigading, tokoh utama dalam epos La Galigo
Menurut legenda, Sawerigading pernah singgah di danau ini saat mencari isterinya, We Cudai, yang hilang di laut. Di sini, ia bertemu dengan seorang putri cantik bernama We Tenriabeng, yang merupakan putri dari raja Talaga. Sawerigading pun jatuh cinta pada We Tenriabeng dan menikahinya. Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang putra bernama La Galigo, yang kemudian menjadi pahlawan dan penulis epos La Galigo.

Danau Talaga juga memiliki potensi wisata yang menarik. Selain menikmati keindahan danau, pengunjung juga bisa memancing ikan, atau menyewa perahu untuk berkeliling danau. Di sore hari, pengunjung bisa menyaksikan burung-burung yang berburu ikan di permukaan danau. Di sekitar danau, juga terdapat beberapa fasilitas seperti penginapan, warung makan, dan tempat parkir.

Salah satu daya tarik lain dari Danau Talaga adalah Pantai Bambahano, yang terletak di muara danau. Pantai ini memiliki pasir putih yang halus dan air laut yang jernih. Di dekat pantai, terdapat pulau-pulau kecil yang berbatu karang, yang bisa diakses dengan berjalan kaki saat air surut. Pantai ini juga merupakan tempat yang tepat untuk menikmati matahari terbit.

Danau Talaga adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta alam dan budaya. Di sini, pengunjung bisa merasakan pesona air tawar dan legenda Sawerigading yang terkenal di telinga masyarakat. Danau Talaga juga menawarkan suasana yang tenang dan sejuk, yang cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.

Selasa, 12 Desember 2023

Bromo : Keajaiban Alam Di Timur Jawa



Di kawasan pegunungan Timur Jawa, Gunung Bromo menjadi permaisuri keindahan alam yang memukau. Pagi-pagi, ketika mentari baru saja muncul di ufuk timur, gunung ini menjadi panggung alam yang luar biasa. Kabut tipis merayap di lereng gunung, menciptakan suasana mistis yang memikat hati setiap pengunjung.

Dengan latar belakang langit biru yang semakin terang, keindahan Gunung Bromo semakin terpancar. Dikelilingi oleh lautan pasir yang luas, gunung berapi ini menunjukkan pesonanya dengan gagahnya. Langit di atasnya dihiasi warna-warna hangat senja, menciptakan palet warna yang menakjubkan.

Saat matahari terbit sepenuhnya, Gunung Bromo memperlihatkan keindahan kawahnya yang unik. Awan putih lembut menyelimuti kawah tersebut, seolah mengundang para pengunjung untuk menyaksikan keajaiban alam ini dari dekat. Suara angin berbisik di telinga, memberikan sentuhan alami yang menenangkan.


Perjalanan melintasi padang pasir menuju puncak Gunung Bromo juga menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dengan langit yang cerah dan udara pegunungan yang segar, setiap langkah melalui pasir putih memberikan sensasi petualangan yang mendalam. Sesekali, kita dapat melihat kuda-kuda perkasa yang membawa wisatawan menjelajahi keindahan alam ini.

Tak hanya panorama yang menakjubkan, tetapi juga tradisi dan kebudayaan lokal memberikan warna tersendiri pada Gunung Bromo. Upacara keagamaan dan ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat sekitar turut menambah kekayaan pengalaman saat mengunjungi gunung ini.


Sebuah perjalanan ke Gunung Bromo bukan hanya tentang mata memandang, tetapi juga hati yang merasakan keajaiban alam dan kehangatan budaya. Ia tidak hanya menjadi destinasi wisata, melainkan sebuah persembahan alam yang mengajak kita untuk merenung dan mengagumi keindahan yang telah diciptakan.

Wonderful Indonesia !! 


Senin, 23 Oktober 2023

Eksplorasi Wisata Tanjung Karang, Donggala: Pesona Keindahan Pantai di Tengah Sulawesi Tengah


Indonesia, negara kepulauan yang indah, memiliki berbagai destinasi wisata yang memukau, dan salah satunya adalah Tanjung Karang di Donggala, Sulawesi Tengah. Tanjung Karang menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, pantai yang bersih, dan budaya yang kaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pesona wisata Tanjung Karang, termasuk jarak tempuhnya, kulinernya, fasilitas yang tersedia, serta biaya masuknya.

Lokasi dan Jarak Tempuh

Tanjung Karang terletak di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Jika Anda berencana untuk mengunjungi Tanjung Karang, kota terdekat adalah Kota Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Dari Kota Palu, Anda dapat mencapai Tanjung Karang dengan berkendara sekitar 2-3 jam tergantung lalu lintas. Aksesibilitas yang baik membuat Tanjung Karang menjadi tujuan wisata yang sangat dijangkau bagi wisatawan.

Kuliner Lokal

Salah satu hal yang perlu Anda coba saat berkunjung ke Tanjung Karang adalah kulinernya yang khas. Makanan laut segar adalah hidangan yang sangat populer di sini. Anda dapat menikmati berbagai jenis ikan, udang, dan kerang yang dipadu dengan rempah-rempah khas Sulawesi Tengah. Cobalah hidangan seperti "ikan bakar" atau "pepes ikan" yang akan memanjakan lidah Anda. Jangan lupa mencicipi "sambal daun pepaya" yang pedas dan segar.

Fasilitas Wisata


Tanjung Karang menawarkan beragam fasilitas wisata untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Beberapa fasilitas yang tersedia di sini termasuk:

1. Pantai yang Menakjubkan: Salah satu daya tarik utama Tanjung Karang adalah pantainya yang indah. Pantai pasir putih yang terjaga dengan baik adalah tempat yang sempurna untuk bersantai, berjemur, berenang, dan menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.

2. Aktivitas Air: Jika Anda pecinta olahraga air, Tanjung Karang juga menawarkan berbagai aktivitas air seperti snorkeling, diving, dan perahu kano. Anda dapat menjelajahi keindahan bawah lautnya yang mempesona.

3. Penginapan: Ada sejumlah resor, hotel, dan penginapan yang tersedia di sekitar Tanjung Karang untuk memenuhi berbagai anggaran dan preferensi. Beberapa di antaranya berlokasi langsung di tepi pantai, menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan.

4. Fasilitas BBQ dan Piknik: Area pantai juga menyediakan fasilitas BBQ dan piknik, sehingga Anda dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman-teman.

5. Tempat Ibadah: Tanjung Karang juga memiliki tempat ibadah seperti masjid yang dapat digunakan oleh pengunjung yang membutuhkan.


Biaya Masuk

Biaya masuk ke Tanjung Karang biasanya terjangkau, dengan tarif parkir yang terpisah. Biaya masuknya bisa berkisar antara 5.000 hingga 10.000 rupiah per orang. Namun, harga ini dapat berubah tergantung pada waktu kunjungan dan kebijakan masing-masing pengelola.

Dalam keseluruhan, Tanjung Karang adalah destinasi wisata yang sempurna untuk mereka yang mencari liburan yang tenang dan indah. Pantai yang menawan, makanan lezat, dan berbagai fasilitas membuatnya menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi. Jadi, jika Anda merencanakan perjalanan ke Sulawesi Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi kecantikan Tanjung Karang, Donggala.

Welcome To Tanjung Karang 

Senin, 16 Oktober 2023

Kepulauan Banda Naira: Sejarah, Komoditi, Budaya, dan Perjuangan Pahlawan Indonesia



Kepulauan Banda Naira, terletak di Provinsi Maluku, Indonesia, adalah destinasi yang memikat dengan sejarah yang kaya, kekayaan alam yang luar biasa, dan kehidupan budaya yang beragam. Kepulauan ini juga menjadi saksi dari perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Artikel ini akan membahas sejarah, komoditi, budaya, dan kisah perjuangan para pahlawan seperti Bung Hatta dan Syahrir di Kepulauan Banda Naira.

Sejarah Kepulauan Banda Naira:

Kepulauan Banda Naira memiliki sejarah panjang yang melibatkan kolonialisme dan perdagangan rempah-rempah. Pada abad ke-17, kepulauan ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dunia, terutama pala dan cengkih, yang sangat dicari oleh bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris. Perebutan sengit antara kedua negara ini mengakibatkan penghancuran dan pertumpahan darah yang besar. Kepulauan ini akhirnya jatuh ke tangan Belanda.

Pada abad ke-17, Belanda menjajah kepulauan ini dan mendirikan monopoli rempah-rempah yang dikenal sebagai VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau Perusahaan Hindia Timur Bersatu). Ini menyebabkan eksploitasi yang berat terhadap penduduk asli Banda, dan sejarah panjang perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Salah satu episode paling terkenal adalah perjanjian antara Belanda dan Inggris pada 1621, di mana Inggris memperoleh Pulau Manhattan (yang sekarang menjadi pusat Kota New York) sebagai bagian dari pertukaran wilayah dengan Belanda, termasuk kepulauan ini.

Komoditi di Kepulauan Banda Naira:

1. Pala: Kepulauan Banda Naira masih dikenal sebagai penghasil pala terbaik di dunia. Pala adalah rempah-rempah yang sangat berharga dan telah menjadi komoditas utama yang mendukung ekonomi kepulauan ini.

2. Cengkih: Selain pala, cengkih juga tumbuh subur di sini. Cengkih adalah bunga yang kering yang digunakan sebagai rempah dalam berbagai masakan dan produk herbal.

3. Pisang: Kepulauan ini juga dikenal karena keberagaman buah-buahan tropis, termasuk berbagai jenis pisang.

Suku dan Budaya:

Di Kepulauan Banda Naira, terdapat beragam suku dan budaya. Suku asli di kepulauan ini adalah suku Banda. Mereka memiliki budaya yang kaya dengan tarian, musik, dan upacara tradisional. Selain itu, berbagai kelompok etnis lain, seperti suku Ambon dan suku Jawa, juga tinggal di pulau ini. Ini menciptakan keragaman budaya yang menarik yang tercermin dalam seni, musik, dan kuliner lokal.

Kisah Perjuangan Pahlawan Indonesia:

Kepulauan Banda Naira juga memiliki hubungan erat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu pahlawan nasional Indonesia yang terkenal, yaitu Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir, memiliki ikatan kuat dengan kepulauan ini. Keduanya diasingkan oleh Belanda ke Kepulauan Banda Naira selama periode kolonial. Mereka menghadapi masa sulit selama pengasingan ini, tetapi juga melanjutkan perjuangan mereka untuk kemerdekaan Indonesia.

Bung Hatta, yang kemudian menjadi wakil presiden pertama Indonesia, dan Sutan Syahrir, yang menjadi perdana menteri pertama Indonesia, adalah figur penting dalam pergerakan kemerdekaan. Mereka terus mendorong dan mengilhami perjuangan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Rumah Pengasingan Bung Hatta

Rumah Pengasingan Bung Syahrir 

Di Kepulauan Banda Naira, terdapat monumen dan museum yang mengenang perjuangan kedua pahlawan ini selama masa pengasingan mereka. Tempat-tempat ini menjadi saksi bisu dari tekad dan semangat mereka dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.

Kepulauan Banda Naira adalah tempat yang memadukan sejarah yang kaya, kekayaan alam, budaya yang beragam, dan kisah perjuangan pahlawan nasional. Pengunjung yang datang ke sini dapat menjelajahi warisan yang berharga dan merasakan keindahan alamnya sambil menghargai perjuangan masa lalu. Semua elemen ini membuat Kepulauan Banda Naira menjadi destinasi yang istimewa di Indonesia.

Jangan Melupakan Sejarah yah guys 

Senin, 24 November 2014

Pantai Kondang Merak Malang Selatan


Hallo guys ... jumpa lagi di jalan jalan saya kali ini, setelah cukup lama sibuk dengan aktifitas pekerjaan maka kali ini saya coba share satu lagi spot yang cukup bagus tuk kita jadikan referensi jalan jalan bagi keluarga. Yuk cekidot guy

Salah satu keunggulan kawasan pesisir Malang Selatan adalah deretan pantainya yang banyak memberi pilihan, baik dari segi jumlah maupun suasana yang diinginkan pengunjung.Berada di kawasan Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur,Kabupaten Malang, lokasi Pantai Kondang Merak berdampingan denganPantai Balekambang dan Pantai Long Bridge yang berjajar dari timur ke barat. Dinamai Kondang Merak, karena pantai ini memiliki Kondang (muara) yang dulu banyak dihuni Burung Merak,sebelum akhirnya punah karena perburuan liar pada 1980 an.

Karena tergolong pantai wisata yang memang belum seramai Sendang Biru maupun Balekambang, Kondang Merak menawarkan suasana yang lebih nyaman jika kalian ingin melihat suasana sunrise dengan siluet karang-karang besar dan bibir pantai yang menjauh karena surut. Tentunya dengan berkemah terlebih dahulu di kawasan ini.Ketika musim hujan, pengunjung yang ingin menginap disarankan untuk tiba sebelum gelap. Dikarenakan akses jalan yang tidak mudah (berbatu dan tanah liat) harus ditempuh sekitar 4 Km mulai dari perempatan rest area sebelum masuk kawasan Balekambang. Dari jalan utama Bantur, arah kiri yang masih berupa jalan tanah adalah akses lintas selatan menuju kawasan Sendang Biru. Di arah yang sama, sekitar 3 Km dari rest area terdapat pantai yang juga digunakan sebagai lokasi wisata religi, Pantai Nganteb.

Arah kanan rest area adalah akses menuju Pantai Kondang Merak dengan jalan yang bisa dilalui kendaraan roda 4, namun bukan untuk jenis sedan.Tiket masuk yang hanya Rp.5000,- (Nov 2014), tentu sangat ramah di kantong para pelancong. Meski belum ada listrik dari PLN, namun banyak warung dan fasilitas kamar mandi yang sudah disediakan warga, termasuk banyaknya tempat sampah, hal yang harusnya mudah ditemukan di kawasan wisata pantai. Di ujung timur pantai juga terdapat perkampungan nelayan. Jika pengunjung ingin membuat api unggun, warga juga menyediakan kayu bakar yang dihargai sekitar Rp.15.000,-

Keuntungan jika tiba sebelum gelap adalah, momen sunset. Sunset di Kondang Merak tak kalah cantik dengan pantai lain.Pasirnya yang berwarna terang, serta dikelilingi banyak pohon dan bukit karang, adalah pilihan yang ditawarkan alam untuk bisa direkam.Selain itu, kita juga akan bisa melihat perjuangan para penduduk yang mencai ikan secara manual. Ketika terang bulan, menjelang pukul 3 pagi air laut mulai surut hingga beberapa ratus meter ke arah laut, saat inilah suasana pantai akan penuh dengan cahaya lampu dari para pencari ikan yang berjalan kaki.

Memang saat ini kondisi terumbu karang di bibir pantai Kondang Merak dalam kondisi rusak, hal ini terlihat jelas ketika surut. Tumpukan puing-puing terumbu karang teronggok dalam volume yang cukup besar di sepanjang pantai, termasuk hamparan tumbuhan laut dalam jumlah besar yang menghitam di atas pasir.Pemandangan seperti ini kian banyak ditemukan di banyak pantai di Malang Selatan (Baca:Terumbu Karang di 18 Pantai Malang SelatanAlami Kerusakan) .Pengunjung yang berfoto dengan memanfaatkan momen air surut, disarankan untuk tidak terlalu jauhke arah laut atau naik ke atas batu karang. Selain tumpukan karang yang cukup tajam, air juga bisa pasang sewaktu-waktu.Menjelang siang, kawasan Kondang Merak akan dipenuhi banyak pengunjung, terutama di hari Minggu. Sebelum menjelajah Pantai Kondang Merak yang cukup luas, sempatkan icip kuliner khas sate gurita yang tersedia di warung kawasan pantai. Tentunya kita harus memesannya terlebih dahulu.
So guys...sepertinya tertarik nih. yuk disiapkan dulu apa apa aja sebelum meluncur kesana, and happy weekend guys smile

Kamis, 30 Oktober 2014

Jembatan Lengkung Baja Palu

1309871938219896519 
Pesona Jembatan Kota Palu
Banyak hal unik yang ditawarkan dari wisata Kota Palu, kota yang menjadi Ibukota salah satu dari 6 Propinsi di Pulau Sulawesi, yaitu Propinsi Sulawasi Tengah. Sebagai ibu kota Propinsi tentunya harus memiliki bangunan atau arsitek yang memberikan nuansa berbeda atau dengan  kota-kota yang lain. Inilah yang dapat kita lihat di Kota Palu sejak didirikannya jembatan Palu 4 pada bulan mei 2006, di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mersemikan langsung jembatan unik ini. Tak kalah dari jembatan Ampera di Palembang Sumatera Selatan maupun Jembatan Suramadu di Jawa Timur, jembatan ini memiliki ciri khas warna kuning dengan dua Lengkungan. Konstruksi jembatan ini dinamakan konstruksi cable stayed single plane With box girder. menggunakan sistem busur, dengan lebar 2 x 3,5 m. Jembatan cable stayed merupakan jembatan yang terdiri dari 1 atau lebih kolom (Pylon) yang menopangnya, dengan kabel sebagai penopang terhadap deck jembatan. (matsuo bridge.co.jp/2006).
1309872320605140292
                                        Posisi jembatan dari depan jalan
Dengan keberadaan jembatan ini, teluk palu lebih terwarnai dan menjadi menarik. Sebuah kebanggaan warga Kota Palu secara khusus dan warga Sulawesi Tengah umumnya mengingat jembatan itu merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia, dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Prancis.
Keberadaan Jembatan Palu 4 menambah indahnya pemandangan Teluk Palu di malam hari. Apalagi kalau sedang berada di atas jembatan dan melihat ke langit ketika ada pesawat melintasi Teluk Palu, suasananya begitu menyenangkan ditambah lagi dari atas jembatan terlihat jelas gambaran teluk yang ditandai dengan sinar-sinar lampu penerang. Lampu-lampu perahu nelayan bergerak-gerak di tengah teluk karena diempas gelombang terlihat begitu indah.
Bagi masyarakat yang bermukim di Palu, keberadaan Jembatan Palu 4 mungkin dinilai biasa saja, karena sering dilintasi dan dilihat setiap hari. Tetapi, bagi mereka yang baru sekali menginjakkan kaki di Kota Palu, jembatan Palu 4 adalah sebuah posisi yang menggambarkan Palu dalam matra tiga dimensi. Kota pegunungan, kota laut, dan juga kota lembah. Sangat jarang kota-kota lain di Indonesia seindah ini posisi ibukota provinsinya.
13098726051942478371
Pemandangan Kota Palu di malam hari
Diolah dari berbagai sumber
Salam Kompasiana

Rabu, 29 Oktober 2014

Sejarah Alun Alun Tugu Kota Malang

Siapa sih warga Malang yang tidak tahu letak alun-alun Tugu, Ngalamers? Semuanya bahkan para pendatang pasti tahu dimana letak alun-alun Tugu karena memang tempat ini sudah menjadi icon dari Kota Malang. Hal ini juga ditunjang oleh sekeliling alun-alun yang menjadi tempat berdirinya tempat-tempat penting, seperti Balaikota, Gedung DPRD Malang, sekolah SMA Tugu, hingga Hotel Tugu.
Alun-alun Tugu saat malam hari

Alun-alun Tugu atau yang juga biasa disebut dengan alun-alun bundar ini memang terkenal indah. Rumput serta tanaman yang tertata rapi menjadikan alun-alun Tugu sebagai jujugan warga yang ingin melepas lelah sembari memandang kolam yang dihiasi bunga teratai. Keindahan alun-alun Tugu semakin mempesona saat malam tiba. Tugu berwarna hitam yang berdiri kokoh akan dibanjiri oleh sinar lampu berwarna-warni yang semakin memperindah keberadan tugu tersebut. Apalagi terkadang air mancurnya juga dinyalakan. Wah, Ngalamers pasti akan betah berlama-lama disini.

Apakah pernah terlintas di pikiran Ngalamers, bagaimana ceritanya ya kok alun-alun Tugu ini bisa berdiri? HaloMalang akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Silahkan disimak :)

Menurut Media Center Kendedes, taman cikal bakal alun-alun Tugu dibangun oleh Gubernur Pemerintah Hindia Belanda pada masa pemerintahan Guberbur Jenderal Jaan Pieter Zoen Coen. Pada waktu itu model taman ini masihlah sederhana berupa taman terbuka tanpa ada tugu dan tanpa dibatasi pagar. Taman ini dibangun sebagai pelengkap halaman gedung Kegubernuran Hindia Belanda.
Cikal bakal alun-alun Tugu

Kemudian, setahun setelah kemerdekaan Indonesia hasil KMB di Den Haag tepatnya 17 Agustus 1946, masyarakat Malang mendesak untuk merubah struktur pemerintahan daerahnya dengan menjadikan orang Indonesia sebagai pimpinannya. Pada saat itu pula diletakkan batu pertama pertanda dibangunnya Monumen Tugu yang ditandangani oleh Mr. Soekarno dan A.G. Suroto.

Namun sayangnya, monumen Tugu sempat dihancurkan Belanda pada saat Agresi Militer Belanda I tahun 1948. Belanda menghancurkan monumen Tugu sebagai bentuk kekesalan Belanda atas kegigihan arek-arek Malang. Pada tahun 1953 monumen Tugu dibangun kembali oleh pemerintah Malang dan diresmikan (lagi) oleh Presiden RI pada waktu itu, Ir. Soekarno.
Diresmikan oleh Soekarno

Alun-alun Tugu juga ternyata tidak dibuat dengan asal-asalan, Ngalamers. Monumen Tugu yang berada di tengah melambangkan pusat untuk kelima penjuru arah, dimana arah yang lebih diutamakan adalah yang menuju Gedung Balaikota. Sedangkan keempat arah lainnya mewakili jalan raya yang berada di luar lingkaran taman ini.

Bentuk monumen Tugu juga memiliki arti tersendiri. Puncak monumen Tugu berbentuk bambu tajam yang berarti bahwa senjata inilah yang pertama kali digunakan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah. Ada juga rantai yang menggambarkan kesatuan rakyat Indonesia yang menyatu dan tidak dapat dipisahkan.
Puncak Tugu

Makna lainnya juga terletak pada tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut, bintang yang mempunyai 8 tingkat dan 17 pondasi. Jika digabungkan maka hal ini melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945. Sementara itu, bunga teratai berwarna putih dan merah yang berada di kolam sekeliling Tugu melambangkan keberanian dan kesucian. Hal ini sesuai dengan warna bendera Indonesia.

Wah ternyata alun-alun Tugu dibangun dengan penuh makna ya Ngalamers. Jadi ketika Ngalamers melintas di kawasan alun-alun Tugu ingatlah akan jasa para pahlawan pendahulu kita ya :)

Alun Alun Tugu Kota Malang

Alun-alun Tugu
Alun-Alun Tugu Kota Malang sering juga disebut sebagai Alun-alun Bundar karena memang berbentuk lingkaran. Dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda, alun-alun ini memiliki sebuah tugu yang berdiri kokoh. Tugu yang menjadi kebanggaan Kota Malang ini dulunya merupakan Taman Gubernur Jendral Hindia Belanda J.P. Zoen Coen.

Dikelilingi oleh taman berbunga yang sangat indah serta beberapa pohon Trembesi, tepat di bawah tugu terdapat kolam yang penuh dengan bunga teratai yang selalu mekar. Tepat terletak di depan gedung Balai Kota Malang, Alun-Alun Bundar ini kerap menjadi lokasi untuk sesi foto pra-wedding. Tidak heran memang karena keindahan taman alun-alun Tugu ini memang begitu mempesona.

Meskipun terletak di tengah kota yang seharusnya di penuhi dengan polusi, tetapi udara segar khas Kota Malang tetap bisa Ngalamers rasakan. Selain terletak tepat di depan Kantor Balai Kota, Alun-Alun Tugu Kota Malang juga terletak dekat dengan beberapa sekolah menengah atas seperti SMA 1 dan SMA 4, kantor DPRD Kota Malang, Hotel Tugu, serta stasiun kereta api kota Malang. Ngalamers juga tidak akan butuh waktu lama untuk menuju beberapa pusat perbelanjaan seperti Ramayana, Mitra, Gajahmada, Sarinah, Malang Plaza, atau Matahari Department Store. Selain itu, Ngalamers hanya perlu untuk berjalan 5 menit untuk sampai di pasar hewan dan pasar bunga.

Waktu paling pas untuk datang ke alun-alun ini adalah pada pagi atau sore hari dimana sering terdapat banyak orang melakukan aktivitas olahraga. Jika malam hari alun-alun tugu akan disinari berbagai macam warna lampu yang semakin menambah keindahan alun-alun ini.

Minggu, 20 April 2014

Pantai Talise,Kota Palu

Lokasi: Kota Palu, Sulawesi Tengah - Indonesia 

 PANTAI TALISE
Pantai Romantis di Kota Palu 

Pantai Talise sangat mudah dicapai karena keberadaannya sangat dekat dengan pusat kota. Pagi dan sore hari merupakan saat yang tepat untuk mengunjungi pantai ini.
Pada pagi hari kita akan menikmati suasana yang tenang seiring dengan terbitnya matahari. Jam 7 hingga jam 9 adalah waktu yang baik untuk berenang sambil menikmati indahnya  panorama alam berupa hamparan Teluk Palu serta gugusan pegunungan yang begitu mempesona. Ketika siang hari pengunjung pantai ini sepi karena selain hembusan angin yang kencang, matahari pun bersinar dengan teriknya. 
Pantai Talise tidak kekurangan sarana untuk having funKetika matahari mulai condong ke barat, pantai ini mulai ramai kembali untuk dikunjungi. Terdapat persewaan banana boat, jet ski bagi anda yang menginginkan olahraga air yang dapat membangkitkan adrenalin.
Pantai Talise juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah bermain layang-layang sekalipun.  
Masih enggan untuk pulang walau matahari sudah terbenam? Jangan khawatir karena suasana pantai akan segera berubah dengan mulai beraktivitasnya para pedagang makanan yang berjualan di sepanjang pantai ini. Dengan jajanan khas yang antara lain berupa saraba, pisang goreng dan banyak pilihan lainnya akan membuat kita betah nongkrong di sana hingga larut malam.
Kemilau lampu-lampu kota serta tampilan megah jembatan lengkung ikon kota ini menambah romantisnya suasana di malam hari. Anda pun dapat menyaksikan pesawat terbang sesaat akan mendarat di bandara Mutiara yang semua jalur penerbangannya masuk melalui teluk Palu ini.
Inilah Pantai Talise, satu dari sekian banyak obyek wisata pantai di Kota Palu.

Teluk Lalong, Kepulauan Banggai

Lokasi: Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah - Indonesia

 TELUK LALONG
Nuansa Pantai Di Malam Hari

Pantai ini merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Luwuk. Daratan yang menjorok ke laut ini memberikan kesenangan dan kepuasan bagi penikmat suasana pantai di malam hari. Sepanjang teluk Lalong ini terdapat cafe-cafe dengan segala jenis makanan. Anda dapat duduk ditepi teluk sambil menikmati secangkir saraba dan pisang goreng. Sungguh nikmat.
Teluk Lalong terletak tepat di pusat Kota Luwuk, dapat ditempuh cukup dengan berjalan kaki atau kendaraan lainnya. Teluk Lalong cukup kecil dibandingkan dengan Teluk Palu, tetapi sangat bersih dan tertata rapi. Tepat dipinggir teluk berdiri Masjid Agung Luwuk, Kantor DPRD Luwuk, serta beberapa bangunan lainnya. Di teluk ini juga pelabuhan bagi kapal-kapal kecil yang melayani jalur antar pulau di sekitar Luwuk / Banggai Kepulauan maupun kapal Pelni. Teluk Lalong sangat cocok untuk tempat jalan-jalan dipagi hari, selain sehat karena berolah raga, juga sekaligus bisa menikmati indahnya suasana pagi di teluk ini.
 

Pulau Pasoso, Balaesang Donggala

Lokasi: Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah - Indonesia 

 PULAU PASOSO
Keindahan Alam Pulau Penyu

Pulau Pasoso salah satu potensi wisata alam yang terdapat di Sulawesi tengah adalah Pulau Pasoso, pulau yang sangat terkenal dengan populasi penyu hijau ini terletak di pantai barat Kabupaten Donggala, dan secara administratif masuk dalam Kecamatan Balaesang.
Pulau ini menawarkan pemandangan laut dan pantai yang sangat indah, keindahan suasana pantai semakin mengagumkan disaat menyaksikan sekelompok penyu naik ke darat untuk bertelur. Oleh karenanya itu, Pulau Pasoso juga dikenal sebagai Pulau Penyu. Sinar matahari yang menyinari pulau ini sepanjang hari dijamin akan memuaskan para pengunjung sehingga tak heran jika banyak wisatawan mancanegara yang memanfaatkannya untuk berjemur.
Pasoso saat ini telah ditetapkan sebagai area konservasi penyu yang memiliki panorama laut yang indah, bagi anda penggemar kegiatan snorkeling akan menemukan keindahan dunia bawah laut yang tiada taranya. Atau juga bisa menikmati beragam budaya masyarakat setempat yang sangat mempesona.
Untuk mencapai Pulau Pasoso dapat ditempuh melalui beberapa jalur, namun jalur utama adalah dari desa Tambu di Kecamatan Balaesang, 108 KM sebelah Utara dari Kota Palu, ditambah perjalanan dengan perahu motor selama kurang lebih 1 jam. Jalur alternatif yang tak kalah serunya adalah dari Tanjung Karang, jalur ini merupakan jalur paling popular dikarenakan beberapa pengusaha pariwisata di Tanjung Karang menyiapkan paket perjalanan ke Pulau Pasoso dengan menggunakan Kapal pengamat karang yang membuat pengunjung bisa menyaksikan keindahan panorama bawah laut.
Bagi anda penggemar olahraga atau wisata pancing maka lokasi sekitar pulau Pasoso merupakan area yang sangat menjanjikan untuk anda kunjungi. Jika anda bermalam di pulau ini maka anda dapa melihat terbit dan terbenamnya matahari.

Tempat wisata di SULTENG Yang Menarik

1. PANTAI TALISE

Pantai Talise
Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia
Pantai Talise terbentang sejajar mulai dari Jalan Raja Molli sampai Jalan Cut Mutiah, Kota Palu. Pantai Talise menyuguhkan panorama bahari yang sangat indah. Menjelang tenggelamnya matahari, Pantai Talise menghadirkan pemandangan matahari yang turun perlahan-lahan di balik Gunung Gawalise. Pemandangan indah itu mengundang banyak wisatawan untuk berlama-lama duduk di tepi pantai indah ini. Pada malam hari, Pantai Talise banyak dikunjungi wisatawan yang hendak menikmati kuliner khas Kota Palu.

2. MUSEUM SULAWESI TENGAH



MUSEUM SULAWESI TENGAH
Jl. Sapiri No 23
Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia
Museum Sulawesi Tengah terletak di Jalan Kemiri No. 23, Palu Barat, Kamonji. Museum yang mulai dikelola sejak tahun 1975 ini memiliki 7.455 koleksi yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu antara lain koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, filologi, keramikologi, dan seni. Koleksi etnologi merupakan koleksi yang paling banyak, antara lain koleksi Upacara Daur Hidup, Meramu Sagu, dan Pembuatan Kain Kulit Kayu. Tiket masuk Museum Sulawesi Tengah ini cukup murah, yaitu Rp. 1.500,- untuk anak-anak, Rp. 3.000,- untuk dewasa, dan Rp. 10.000,- untuk wisatawan asing.


3. SOU RAJA
Sou Raja adalah rumah panggung yang merupakan peninggalan nenek moyang keluarga bangsawan Suku Kaili. Sou Raja bisa diartikan sebagai Rumah Raja, rumah panggung ini juga disebut Banua Mbaso. Di Kota Palu, Anda bisa mengunjungi Sou Raju di Kampung Lere. Sou Raja berbentuk rumah panggung yang ditopang dengan tiang-tiang kayu balok dari kayu ulin atau kayu bayan. Bagian atap rumah berbentuk piramida segitiga di mana bagian depan dan belakangnya ditutup dengan papan berukir dan dihiasi bangko-bangko.

4. MAKAM DATOK KARAMAH
Di Kampung Lere,Anda tidak hanya bisa menemukan Sou Raja.Di kampung bersejarah ini, Anda juga bisa mengunjungi Makam Datok Karamah. Datok Karamah dipercaya sebagai pembawa ajaran Islam pertama ke Sulawesi Tengah. Datok Karamah yang bernama asli Abdullah Raqie merupakan tokoh agama Islam dari bumi Minangkabau. Datok Karamah berhasil membawa Raja I Pue Njidi masuk Islam. Karena dianggap memiliki kesaktian, sampai saat ini banyak orang yang berziarah ke Makam Datok Karamah.

5.PANTAI TANJUNG KARANG

Tg.karang Donggala
Terletak sekitar 5 kilometer di utara Donggala merupakan kawasan pantai dengan pasir putih dan pantainya  yang sangat menyenangkan untuk kegiatan air seperti berenang dan snorkeling. Wisatawan yang datang ke tempat ini adalah mereka yang memang gemar dengan pasir pantai, air laut dan matahari. Lokasi wisata ini memiliki fasilitas akomodasi yang cukup lengkap dan sebagian besar penginapan di tempat ini menyewakan peralatan snorkeling.


5 Makanan Sehat untuk Lansia : Menjaga Kesehatan dan Vitalitas di Masa Tua

Di usia lanjut, menjaga kesehatan dan vitalitas menjadi sangat penting. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperhatikan pola makan....