Jumat, 18 Juni 2010

5 tanda serangan jantung

detikcom - Jakarta,
Jantung adalah
pertahanan terakhir
tubuh selain otak yang
menentukan kehidupan
seseorang. Jika aliran
darah tidak lancar bisa
menyebabkan gagal
jantung dan kematian.
Kenali 5 tanda yang
paling sering terjadi jika
terkena serangan jantung.
Saat ini penyakit jantung
koroner masih menjadi
hal yang menakutkan
banyak orang. Tapi
masyarakat belum terlalu
mengenali gejala dari
penyakit ini.
Berdasarkan penelitian
dari MiDAS di Milan, Italia
tahun 2006 lalu, hampir
sekitar 52 persen
penderita penyakit
jantung koroner tidak
mengalami keluhan nyeri
dada atau sering disebut
dengan silent ischemia.
Penyakit jantung koroner
adalah suatu penyakit
akibat penyempitan atau
tersumbatnya pembuluh
darah arteri koroner,
yaitu pembuluh darah
yang mengaliran darah
dengan membawa sari
makanan dan oksigen
yang dibutuhkan otot
jantung agar bisa
berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
"Jantung manusia
memompa darah ke
seluruh tubuh secra
konstan yaitu sekitar 4-5
liter darah setiap
menitnya. Karena itu jika
aliran darah tersebut
tidak lancar bisa
mengakibatkan kerusakan
otot jantung yang
menyebabkan gangguan
pompa jantung (gagal
jantung) dan kematian,"
ungkap Dr M. Taufik
Arifin Pohan, SpJP dalam
siaran pers, Selasa
(25/5/2010).
Dr Taufik menuturkan
rasa sakit yang terasa di
dada bagian tengah kiri
akibat kurangnya oksigen
yang dialirkan ke otot
jantung karena
penyempitan tersebut.
Lima tanda atau gejala
peyakit jantung koroner
(serangan jantung) yang
paling sering terjadi
adalah:
1. Rasa tertekan (serasa
ditimpa beban, sakit,
terjepit dan terbakar)
yang menyebabkan
sesak napas dan
tercekik di leher.
2. Rasa sakit ini bisa
menjalar ke lengan
kiri,leher dan
punggung.
3. Rasa sakitnya bisa
berlangsung sekitar
15-20 menit dan terjadi
secara terus menerus.
4. Timbul keringat dingin,
tubuh lemah, jantung
berdebar dan bahkan
hingga pingsan.
5. Rasa sakit ini bisa
berkurang saat sedang
istirahat, tapi akan
bertambah berat jika
sedang beraktivitas.
Pemicu serangan jantung
antara lain olahraga yang
berlebihan, marah yang
mengeluarkan banyak
emosi atau kegiatan lain
yang dilakukan secara
berlebihan.
"Meski demikian, deteksi
awal dan penanganan
cepat saat terjadi
serangan bisa
memberikan manfaat
pencegahan dari bahaya
kematian dan gagal
jantung di kemudian
hari," ungkap dokter yang
berpraktik di RS Pondok
Indah.
Salah satu cara yang bisa
menjadi solusi diagnostik
dan penanganan
penyumbatan pembuluh
darah koroner adalah
dengan angiografi
koroner. Prosedur
pemeriksaan ini
menggunakan minimal
invasif dengan sinar X (X-
ray) yang bertujuan
memeriksa struktur
pembuluh darah jantung,
ruang jantung, katup
jantung dan otot jantung
dengan kamera khusus.
Hingga kini pemeriksaan
tersebut masih menjadi
standar emas untuk
memperlihatkan bagian-
bagian pembuluh darah
koroner yang mengalami
penyempitan, karena
memiliki tingkat
ketepatan paling tinggi
yaitu mendekati 100
persen.
Prosedur ini dengan cara
menginjeksikan sejumlah
bahan kontras ke dalam
selang pipa (kateter) yang
melalui pembuluh darah
utama tubuh (aorta),
sehingga didapatkan
pencitraan gambar yang
lebih jelas saat kontras
tersebut berjalan melalui
arteri koroner. Hal ini
sangat penting untuk
tindakan intervensi
kardiologi, karena
memiliki akurasi
penempatan dan ukuran
stent atau alat koreksi
akan menjadi lebih tepat.
Namun bukan berarti
penyakit ini tidak bisa
dicegah, ada dua cara
pencegahan yang bisa
dilakukan agar terhindar
dari penyakit jantung
koroner yaitu pencegahan
primer dan pencegahan
sekunder.
Pencegahan primer, yaitu
berusaha agar terhindar
dari penyakit jantung
koroner saat belum
terdeteksi penyakit
jantung koroner tapi ada
faktor risiko dari keluarga
atau memiliki diabetes
melitus.
Pencegahan sekunder,
yaitu pencegahan dari
seorang penderita
penyakit jantung koroner
agar terhindar
berulangnya penyempitan
pembuluh darah koroner
kembali.
"Hal yang harus dilakukan
adalah mengontrol kadar
lemak darah kolesterol,
menjaga tekanan darah
agar terkontrol, berhenti
merokok, menghindari
makanan berlemak,
mencukupkan konsumsi
sayur dan buah,
berolahraga teratur,
mengurangi berat badan
serta stres," ujar dokter
kelahiran 49 tahun silam
ini.

Tidak ada komentar:

7 Manfaat Konsumsi Buah pada Usia Lanjut

Penuaan adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi kita dapat memperlambat proses tersebut dengan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang...