Tuesday, June 1, 2010

Anemia picu IQ anak rendah

detikcom - Jakarta,
Anemia adalah salah satu
kondisi yang bisa
menyerang siapa saja,
termasuk anak-anak.
Namun jika kondisi ini
menimpa anak-anak,
maka kemungkinan besar
si kecil bisa memiliki nilai
IQ (intelligence quotient)
yang lebih rendah
dibandingkan anak sehat.
Bayi yang baru lahir
umumnya memiliki
kandungan zat besi di
dalam tubuhnya sebesar
250 mg (80 ppm) yang
berasal dari ibunya
selama masa kehamilan.
Namun hal ini akan
menurun selama 6 bulan
pertama kehidupan,
sehingga membutuhkan
asupan zat besi dari
makanan lain selain ASI.
Bayi yang mengonsumsi
susu sapi memiliki
kemungkinan lebih besar
mengalami kekurangan
zat besi yang memicu
anemia, hal ini karena
susu sapi memiliki
konsentrasi kalsium yang
tinggi sehingga
mengakibatkan
persaingan dalam
penyerapan zat besi.
Anak-anak yang sedang
dalam masa pertumbuhan
setidaknya harus
mendapatkan asupan zat
besi sekitar 0,5 mg lebih
tinggi dari jumlah zat besi
yang hiang setiap harinya,
kondisi ini berguna untuk
menjaga agar konsentrasi
zat besi di dalam tubuh
tetap normal.
Zat besi ini diperlukan
oleh tubuh untuk
membuat hemoglobin,
yaitu protein di dalam sel
darah merah yang
berfungsi membawa
oksigen ke seluruh tubuh.
Jika seseorang
kekurangan zat besi,
maka produksi
hemoglobin akan
menurun dan memicu
terjadinya anemia.
Seperti dikutip dari
Emedicine.medscape,
Senin (31/5/2010) anemia
yang terjadi ini akan
membuat asupan oksigen
ke seluruh tubuh menjadi
terganggu.
Jika pasokan oksigen
terganggu akan
menyebabkan
keterlambatan
perkembangan, masalah
neurologis dan gangguan
perilaku seperti aktivitas
fisik motorik, interaksi
sosial dan gangguan
konsentrasi atau fokus
pada tugas-tugasnya.
Kondisi ini bisa membuat
anak yang mengalami
anemia akibat
kekurangan zat besi
memiliki nilai IQ yang
lebih rendah (10-15 poin)
serta kemampuan belajar
yang menurun
dibandingkan dengan
anak yang sehat atau
normal. IQ yang normal
untuk nilai rata-rata
adalah sekitar 91-110.
Hal ini didukung oleh
hasil penelitian dari Dr
Seth dalam New England
Journal of Medicine yang
melaporkan studi jangka
panjang dari kekurangan
zat besi pada bayi. Balita
usia lima tahun yang
memiliki tingkat zat besi
yang rendah
mengakibatkan nilai IQ
lebih rendah dan fungsi
mental yang terganggu.
Beberapa hal bisa
dilakukan oleh orangtua
untuk mencegah agar
anaknya tidak mengalami
anemia, yaitu:
1. Memberikan ASI
eksklusif tanpa cairan
tambahan, susu
formula atau makanan
lain sampai usia 6
bulan.
2. Bila terdapat gangguan
pada kelenjar di
payudara sehingga ASI
tidak bisa dihasilkan,
gunakanlan susu
formula yang diperkaya
(fortifikasi) dengan zat
besi.
3. Usahakan untuk
menghindari
penggunaan susu sapi,
kambing atau susu
kedelai sebelum berusia
12 bulan.
4. Memberikan makanan
yang mengandung
vitamin C, karena
vitamin ini membantu
tubuh dalam hal
penyerapan zat besi.
5. Memberikan makanan
yang kaya akan zat besi
seperti daging merah,
sayuran berdaun hijau,
tanaman kacang-
kacangan serta buah.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...