Selasa, 22 Juni 2010

Ketika tertawa jd awal penyakit

detikcom - Jakarta,
Normalnya orang akan
tertawa jika melihat atau
mendengar sesuatu yang
lucu. Tapi terkadang
tertawa juga bisa menjadi
petunjuk serius seperti
gejala medis. Kapan
tertawa bisa menjadi
gejala suatu penyakit?
Selama ini diketahui
bahwa tertawa
merupakan tanda
kebahagiaan dan juga
bisa meningkatkan
suasana hati seseorang
menjadi lebih baik.
Namun jika seseorang
tiba-tiba tertawa tanpa
ada alasan yang jelas,
memiliki gerakan
berkedut atau tics dan
terlihat sedikit bingung,
maka mungkin saja tawa
yang ditunjukkan
merupakan salah satu
gejala dari penyakit.
Seperti dikutip dari
Howstuffworks, Selasa
(22/6/2010) ketika
seseorang tertawa tanpa
disengaja dan berulang-
ulang, ada kemungkinan
orang tersebut mengalami
tertawa patologis
(pathological laughter).
Gejala ini merupakan
tanda adanya kondisi
medis yang mendasari
dan biasanya
mempengaruhi sistem
saraf. Tertawa patologis
ini tidak berhubungan
dengan selera humor,
kegembiraan atau
ekspresi lain dari
kebahagiaan.
Otak manusia bertindak
sebagai cockpit dari
sistem saraf manusia.
Sistem saraf ini akan
mengirimkan sinyal yang
mengontrol tindakan tak
disengaja seperti
bernapas dan tindakan
yang disengaja seperti
berjalan atau tertawa.
Ketika sinyal ini kacau,
misalnya karena
ketidakseimbangan zat
kimia, pertumbuhan otak
yang abnormal atau cacat
lahir, maka bisa
menimbulkan tawa yang
aneh.
Beberapa kondisi medis
yang ditandai dengan
gejala tertawa patologis,
yaitu:
1. Pada tahun 2007
seorang gadis (3 tahun) di
New York mengalami
kejang yang tak biasa
serta meringis dan
tertawa selama kejang.
Dokter menemukan
bahwa ia memiliki bentuk
epilepsi langka yang
menyebabkan tawa tak
disengaja. Akhirnya
dokter terpaksa
melakukan operasi untuk
menghilangkan tumor
jinak di otak dan
menyembuhkan tawa
terpaksa tersebut.
2. Tumor otak atau kista
juga bisa menyebabkan
tertawa tak terkontrol
dan memalukan.
3. Stroke akut juga bisa
ditandai dengan tertawa
patologis.
4. Sindrom Angelman,
merupakan kelainan
kromosom langka yang
mempengaruhi sistem
saraf.
Orang dengan kondisi ini
biasanya tidak dapat
berbicara dan selalu
menunjukkan sikap
senang dengan sering
tersenyum dan tertawa.
Hal ini karena ada
rangsangan meningkat di
bagian otak yang
mengendalikan
kebahagiaan.
5. Sindrom Tourette
Merupakan gangguan
neurobiologis yang
menyebabkan kombinasi
antara tics dan suara yang
keras. Gejala lainnya
adalah orang ini bisa saja
tertawa tanpa ada
sebabnya.
6. Penyalahgunaan
narkoba atau kecanduan
kimia.
Pada dua kondisi ini
tertawa yang terjadi
akibat adanya kerusakan
dalam perjalanan
mentransmisikan sinyal
sistem saraf.
7. Demensia dan
kecemasan juga bisa
menyebabkan tawa yang
abnormal.

Tidak ada komentar:

5 Makanan Sehat untuk Lansia : Menjaga Kesehatan dan Vitalitas di Masa Tua

Di usia lanjut, menjaga kesehatan dan vitalitas menjadi sangat penting. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperhatikan pola makan....