Sunday, May 9, 2010

Dengar tapi tidak mengenali suara

detikcom - Jakarta,
Manusia dikaruniai
kemampuan untuk
membedakan suara tiap
orang. Dengan
kemampuannya itu, suara
anak, suara ibu, suara
suami, suara teman
mampu diidentifikasi dan
dibedakan. Ketika ada
suara orang bicara bukan
di depannya, manusia
mampu menebak suara
siapa itu.
Tapi bagaimana jadinya
jika sepanjang hidup,
seseorang tidak pernah
bisa membedakan suara,
termasuk suara anggota
keluarganya yang sehari-
hari di dengar.
Kasus itu dialami wanita
pengusaha asal Inggris
yang sejak kecil tak
mampu mengidentifikasi
suara orang. Perempuan
berinisial KH yang berusia
62 tahun itu tidak tuli. Dia
mampu mendengar suara
tapi di otaknya semua
suara adalah sama
sehingga tidak bisa
mengenali ciri suara
masing-masing orang.
Ketidakmampuan
mengenali suara itu
dalam dunia medis
dikenal dengan istilah
phonagnosia. Kasus ini
pertama kali diteliti oleh
ilmuwan University
College London (UCL)
yang telah diterbitkan
dalam jurnal
Neuropsychologia tahun
2008.
Seperti dilansir dari situs
UCL.ac.uk, Minggu
(9/5/2010), Dr Brad
Duchaine dan Lucia
Garrido dari UCL Institute
of Cognitive Neuroscience
menemukan kasus yang
dialami oleh KH mampu
dan mengerti apa yang
diomongkan orang tapi
gagal untuk
mengidentifikasi suara
orang.
KH juga mampu
menikmati musik tapi
tidak pernah tahu siapa
yang bernyanyi. KH
bahkan tidak pernah bisa
mengenali suara anaknya,
sampai dia harus
berhadapan dengan si
anak kalau itu yang bicara
adalah putrinya.
Hal yang paling
menakutkan baginya
adalah ketika menerima
telepon. Sampai-sampai
dia harus membat jadwal
khusus siapa saja yang
akan menelpon pada jam
tertentu.
Scan otak yang dilakukan
terhadap KH
mengungkapkan bahwa
bagian otak sebelah
kanan yang dikenal
sebagai daerah temporal
suara ternyata bekerja
kurang aktif, sementara
aktivitas otak bagian kiri
normal.
Penemuan ini
menunjukkan bahwa
dalam otak manusia, sisi
kanan lebih penting
dalam pengenalan suara
sementara kiri digunakan
untuk memahami kata-
kata.
Sejauh ini Phonagnosia
diketahui karena adanya
gangguan lesi otak di
belahan kanan setelah
stroke atau kerusakan
otak. Namuan dalam
kasus KH, scan
menunjukkan tidak ada
bukti kerusakan otak di
daerah yang terkait
dengan suara atau
persepsi pendengaran dan
kemampuan
pendengarannya
ditemukan normal.
Menurut Profesor Belin
Pascal, ilmuwan syaraf
kognitif di Universitas
Glasgow, mengidentifikasi
suara adalah hal penting
bagi seseorang terutama
ketika ditelepon.
"Kita bisa menebak siapa
orang di telepon tapi
orang dengan
phonagnosia tidak
mampu melakukan ini,"
katanya seperti dilansir
dari telegraph.
Otak manusia juga
mampu mengenali suara
berdasarkan ciri dari
orang tersebut seperti
suara serak, kasar,
cempreng, merdu atau
yang lainnya.

1 comment:

707670bagdja4life said...

Bagus perbanyak lagi artikelnya,Salam
ad tambahan artikel bisa baca di >
http://4lifetransferfactorjakarta.com/

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...