Tuesday, May 18, 2010

Kapan kotoran telinga dibersihkan

detikHealth
detikcom - Jakarta,
Kotoran telinga punya
fungsi melindungi telinga
dari kerusakan dan infeksi
sehingga tidak perlu
terlalu sering dibersihkan.
Tapi kotoran telinga juga
kadang mengganggu
pendengaran. Kapan
sebaiknya kotoran telinga
dibersihkan?
Kulit pada saluran telinga
luar memiliki kelenjar
khusus yang
menghasilkan kotoran
telinga yang dikenal
sebagai cerumen.
Biasanya, sejumlah kecil
kotoran telinga
berakumulasi kemudian
mengering dan keluar dari
saluran telinga, membawa
partikel debu yang tidak
diinginkan atau pasir.
Bentuk cerumen atau
kotoran telinga berbeda
antara orang satu dengan
lainnya. Mungkin hampir
berbentuk cair, padat dan
tegas atau berupa kulit
kering. Warnanya juga
bervariasi tergantung
pada komposisi.
Sebagian besar saluran
telinga dapat
membersihkan sendiri,
dengan cara lapisan kulit
saluran telinga bermigrasi
dari gendang telinga ke
telinga pembukaan luar.
Kotoran telinga yang lama
akan terus diangkut dari
daerah yang lebih dalam
dari saluran telinga
menuju keluar, biasanya
kering, serpihan dan
jatuh.
Kapan seharusnya harus
dibersihkan?
Dalam keadaan ideal,
seseorang seharusnya
tidak perlu membersihkan
kotoran telinganya. Tapi
kadang orang malah
terlalu sering
membersihkan telinganya
hingga cairan pelumas
telinganya pun kering.
Seperti dilansir dari
MedicineNet, Selasa
(18/5/2010), kotoran
telinga yang berlebihan
dapat terbentuk di dalam
saluran telinga karena
berbagai alasan, antara
lain:
1. Penyempitan saluran
telinga akibat infeksi
atau penyakit kulit,
tulang, atau jaringan
ikat
2. Produksi cairan
cerumen kurang (lebih
umum pada orang tua
karena penuaan dari
kelenjar yang
menghasilkan kotoran
telinga)
3. Cerumen berlebihan
dalam menanggapi
trauma atau
penyumbatan di dalam
saluran telinga
Bila kotoran telinga
terakumulasi begitu
banyak sehingga
membentuk blok saluran
telinga dan mengganggu
pendengaran, maka saat
itulah kotoran telinga
perlu dibersihkan.
Orang mungkin akan
mencoba menggunakan
cotton bud (pembersih
telinga dengan kapas)
atau tetes telinga bila
kotoran telingan terlalu
keras.
Penggunaan cotton bud
baik dilakukan bila
keadaan kotoran telinga
sedikit cair dan tidak
keras. Karena apabila
kotoran telinga keras,
maka penggunaan cotton
bud justru akan membuat
kotoran tersebut semakin
masuk ke dalam telinga.
Dan untuk menggunakan
tetes telinga, sangat
penting untuk
mengetahui bahwa
telinga Anda tidak
mengalami perforasi
(bocor) gendang telinga
sebelum menggunakan
produk.
Menggunakan tetes
telinga dengan keadaan
gendang telinga
berlubang dapat
menyebabkan infeksi
pada telinga tengah. Dan
juga jika disertai rasa
sakit, nyeri atau ruam
kulit lokal penggunaan
obat tetes harus
dihentikan.
Pada saat seperti ini,
dokter mungkin harus
membersihkan kotoran
telinga keluar (dikenal
sebagai lavage), dengan
vakum, atau bahkan
membersihnya dengan
instrumen khusus.

No comments:

Mengenal Eye Floater: Bayangan Mengambang di Penglihatan

Eye Floater, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai bayangan mengambang, adalah fenomena visual yang umum terjadi pada banyak orang. Me...