Saturday, March 19, 2011

detikcom - Jakarta, Selama
ini banyak diklaim air oksigen
atau air heksagonal bisa
menyegarkan dan memberi
manfaat bagi tubuh. Benarkah
air yang mengandung oksigen
ini bermanfaat bagi tubuh?
"Pada manusia oksigen hanya
bisa diserap oleh paru-paru dan
tidak bisa diperut, jadi air
oksigen tidak memberikan
manfaat lebih," ujar Dr dr
Parlindungan Siregar, SpPD-
KGH dari divisi ginjal
hipertensi, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI dalam
acara konferensi pers
Hydration and Health di Hotel
Gran Sahid Jaya, Jumat
(18/3/2011).
Dr Parlindungan menuturkan
sempat ada joke yang
mengungkapkan 'Kalau Anda
bukan ikan, tidak perlu minum
air beroksigen'. Hal ini karena
ikan bisa menyerap oksigen
yang ada di dalam air melalui
insangnya, sedangkan manusia
tidak bisa.
"Karena itu apa pun yang
ditawarkan sebenarnya sama
saja, asalkan air putih yang
dikonsumsi sudah cukup akan
berdampak baik bagi
kesehatan," ujar dokter yang
mendapat gelar Doktor dari
FKUI pada tahun 2008.
Dr Parlindungan
mengungkapkan sedangkan
untuk air yang difortifikasi
(ditambahkan) dengan
kandungan lainnya akan
memberikan dampak yang tidak
baik jika dikonsumsi secara
berlebihan. Misalnya air
bikarbonat yang diklaim bisa
membuat awet muda akan
berbahaya jika berlebihan, dan
evidence base (dasar
pembuktian) untuk hal ini juga
masih rendah.
Konsumsi air yang cukup pada
orang dewasa dalam keadaan
normal (suhu tubuh dan
lingkungan) sebanyak 2 liter
dalam waktu 24 jam. Asupan ini
harus ditambah jika memiliki
latihan fisik yang tinggi,
demam, serta suhu lingkungan
yang tinggi.
"Jika berada di lingkungan yang
dingin juga dianjurkan untuk
minum lebih banyak karena
banyak mengeluarkan air
melalui urine dan pernapasan.
Kalau keringat mungkin tidak
terlihat karena ia sudah
terlanjur menguap sebelum
kelihatan," ujarnya.
Sementara itu Dr dr Saptawati
Bardosono, MSc menuturkan
tubuh tidak bisa menyimpan
cadangan air, sedangkan air
yang diproduksi di dalam tubuh
hanya seperlimanya saja dan
paling banyak berasal dari
asupan air minum.
"Kalau sudah timbul rasa haus
itu menandakan tubuh sudah
kekurangan cairan dan
umumnya perempuan lebih
rentan terkena dehidrasi
dibanding laki-laki karena lebih
banyak mengandung lemak,"
ujar Dr Tati.
Secara klinis dehidrasi ringan
terjadi jika tubuh kekurangan
3-9 persen cairan tubuh,
sedangkan dehidrasi berat jika
tubuh kekurangan lebih dari 9
persen cairan tubuh.
Tapi dalam satu studi diketahui
kekurangan cairan tubuh
sebesar 1,3 persen pada
perempuan dan 1,5 persen pada
laki-laki sudah menimbulkan
gejala dehidrasi seperti
penurunan fungsi kognitif,
aktivitas terganggu dan lelah.
"Untuk mencegah dehidrasi
sebaiknya tiap 1-2 jam sekali
minum satu gelas air biar tidak
cepat tensi (marah-marah),"
ujar Dr Tati dari Departemen
Ilmu Gizi FKUI.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...