Sunday, August 1, 2010

Air hangat dari Pulau Seram

detikcom - Seram, Minyak
kayu putih seakan sudah
akrab bagi sebagian besar
masyarakat. Terlebih bagi
mereka yang memiliki
anak balita. Para orang
tua kerap membalurkan
minyak kayu putih di
bagian tubuh anak yang
mengalami sakit, atau
hanya sekadar
membalurkannya untuk
menghangatkan badan
sehabis mandi.
Mungkin kebanyakan
orang menyangka minyak
kayu putih berasal dari
kayu dari pohon kayu
putih (Melaleuca
Leucadendra). Namun
anggapan itu salah,
minyak itu adalah saripati
daun-daun pohon kayu
putih yang didapat lewat
proses penyulingan.
Detikcom yang ikut dalam
perjalanan Sail Banda 2010
memiliki kesempatan
mengunjungi Pulau
Seram, Maluku.
Penyulingan minyak kayu
putih rata-rata masih
menggunakan cara
tradisional, yakni dengan
memasak daun-daun kayu
putih di dalam sebuah
tong besar. Hal ini seperti
yang dilakukan Ode,
warga Kotania,
Kabupaten Seram Bagian
Barat, Sabtu (31/7/2010).
Di tengah-tengah puluhan
hektar lahan yang
ditanami pohon kayu
putih, Ode, sedang asik
mengawasi daun-daun
pohon direbus dalam dua
tong besar berdiameter 1
meter dan dengan tinggi 1
meter. Kayu dari pohon
justru ia gunakan sebagai
bahan bakarnya.
"Butuh delapan jam, agar
minyak bisa menguap,"
kata Ode.
Di dua tong itu tengah
direbus masing-masing
400 kg daun. Tong
tersebut di tutup rapat,
namun di bagian atasnya
diberi pipa yang
mengarah ke bawah
sampai ujung pipa lebih
rendah dari dasar tong.
Di sebelah masing-masing
dua tong rebusan itu juga
diberi tong yang diisi air
untuk mendinginkan pipa
yang menyalurkan uap,
sehingga uap itu
mengembun.
Hasilnya, dari ujung pipa
itu keluarlah minyak kayu
putih yang masih
tercampur dengan air.
Minyak kayu putih yang
belum murni itu
ditampung dalam sebuah
jeriken.
"Di jeriken ini bisa
dibedakan mana minyak
dan mana air. Minyak di
atas, dan air di bawah,"
kata Ode sambil
membocorkan sedikit
bagian bawah jeriken
sehingga air itu keluar.
Untuk lebih memurnikan
lagi, biasanya minyak dari
jeriken itu disaring lagi
dengan menggunakan
bantalan kapas.
"Dari 400 kg tiap tong,
bisa didapat 3,5 kg
minyak murni," kata Ode.
Ode mengatakan, minyak
kayu putih hasil
penyulingan itu biasanya
dijual ke para pengepul
yang mendatangi tempat-
tempat penyulingan.
Setiap kilogram minyak
dihargai Rp 130.000,-
Oleh para pabrik, minyak
kayu putih itu diolah
dalam bentuk kemasan-
kemasan yang banyak
dijumpai di pasaran.
Begitulah minyak yang
kerap dibalurkan di tubuh
Anda berasal. Untuk
mengetahui
kemurniannya, Anda perlu
merasakan sendiri saat air
hangat dari Pulau Seram
itu keluar dari pipa
penyulingan.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...