Friday, March 4, 2011

10 Pemicu Sakit Kepalayang Tak Terduga

detikcom - Jakarta, Sakit
kepala merupakan salah satu
gejala yang paling sering
dialami oleh masyarakat,
beberapa hal diketahui bisa
menjadi penyebabnya. Ini dia 10
pemicu sakit kepala yang
kadang tidak terduga.
Sakit kepala yang muncul bisa
terasa ringan atau justru berat
yang membuat seseorang
terpaksa harus berkonsultasi
dengan dokter untuk
mengetahui penyebab
pastinya. Meski begitu
sebenarnya ada 10 penyebab
sakit kepala yang kadang tidak
disadari oleh seseorang seperti
dikutip dari Health, Kamis
(10/2/2011) yaitu:
1. Sakit kepala akibat seks
Dalam satu survei diketahui
sekitar 40 persen orang
menderita sakit kepala setelah
berhubungan seks. Biasanya
sakit kepala ini disebabkan
karena kepala mengalami
kelelahan dan lebih banyak
terjadi pada kaum laki-laki.
Rasa sakit kepala ini diawali
dengan rasa nyeri saat
melakukan foreplay dan muncul
sakit kepala tiba-tiba ketika
orgasme. Umumnya sakit kepala
ini tidak berbahaya.
2. Sakit kepala akibat berat
badan
Dalam studi terbaru peneliti
menemukan perempuan yang
memiliki obesitas ringan (indeks
massa tubuhnya/BMI mencapai
30) memiliki risiko 35 persen
lebih besar mengalami sakit
kepala dibandingkan dengan
orang yang memiliki BMI lebih
rendah. Sedangkan orang
dengan BMI mencapai 40
memiliki risiko sebesar 80
persen.
3. Sakit kepala akibat
kepribadian yang dimiliki
Sifat atau kepribadian yang
dimiliki seperti terlalu kaku,
serius dan obsesif
memungkinkan seseorang
sangat rawan terkena sakit
kepala. Jika memang memiliki
salah satu kepribadian tersebut,
sebaiknya luangkan waktu untuk
melakukan latihan relaksasi.
4. Sakit kepala akibat bau cat
Bau yang ditimbulkan oleh cat
terkadang sangat menusuk dan
memungkinkan orang untuk
mengalami sakit kepala. Untuk
itu sebaiknya seseorang tidak
terlalu terburu-buru menempati
ruang yang baru di cat dan
pilihlah cat yang mengandung
kadar senyawa organik volatil
(mudah menguap) rendah.
5. Sakit kepala akibat dehidrasi
Seseorang tidak perlu minum
bergalon-galon air agar tetap
terhidrasi. Tapi usahakan untuk
tidak menunggu rasa haus
datang terlebih dahulu baru
minum air. Karena jika
seseorang mengalami dehidrasi
(kekurangan cairan) maka aliran
darah menajdi tidak lancar yang
memaksa pembuluh darah untuk
melebar serta asupan oksigen
yang dibawa ke otak juga
berkurang yang bisa memicu
terjadinya sakit kepala.
6. Sakit kepala akibat
melewatkan waktu makan
Melewatkan waktu makan tidak
hanya menimbulkan rasa lapar
tapi juga memicu sakit kepala.
Hal ini karena pasokan glukosa
yang bisa mencapai otak
menjadi berkurang. Kadar gula
darah yang rendah ini bisa
menyebabkan tubuh kelelahan
dan sakit kepala.
7. Sakit kepala akibat terlalu
banyak kafein
Audrey Halpern, MD selaku ahli
saraf dari New York City
menuturkan sedikit kafein
memang bisa membantu
mengatasi sakit kepala. Tapi
jika kafein yang dikonsumsi
terlalu banyak justru memiliki
efek sebaliknya yaitu memicu
sakit kepala.
8. Sakit kepala akibat malas
olahraga
Sebuah studi yang dilakukan
peneliti Swedia menunjukkan
seseorang yang malas olahraga
lebih memungkinkan mengalami
sakit kepala dibanding dengan
orang yang aktif di luar atau
sering olahraga. Melakukan
senam kardio 20-30 menit
sebanyak lima kali dalam
seminggu bisa membantu
menghilangkan stres,
mengirimkan darah ke otak dan
melepaskan hormon endorfin.
9. Sakit kepala akibat makanan
tertentu
Setiap orang memiliki reaksi
tubuh yang berbeda-beda, tapi
ada beberapa makanan tertentu
terutama yang mengandung
kaya magnesium diketahui
dapat memicu sakit kepala bagi
sebagian besar orang. Usahakan
untuk menghindari anggur
merah, makanan yang
mengandung MSG (monosodium
glutamat) dan daging olahan,
lalu perbanyak konsumsi bayam,
minyak ikan, minyak zaitun dan
kacang berwarna putih.
10. Sakit kepala akibat berlibur
Alexander Mauskop, MD, pendiri
dan direktur New York
Headache Center menuturkan
waktu akhir pekan atau saat
seseorang beristirahat dari
rutinitas yang ada bisa memicu
sakit kepala. Untuk
mencegahnya cobalah menjaga
waktu tidur senormal mungkin
di akhir pekan dan jangan
terlalu lama beristirahat atau
tinggal di tempat tidur hingga
siang hari.

Penyebab Mual Muntah BilaDuduk di Kursi BelakangMobil

detikcom - Jakarta, Jackpot
alias muntah-muntah karena
mabuk perjalanan sering dialami
penumpang mobil yang duduk di
kursi belakang. Gejala ini
terjadi bukan karena dekat
dengan saluran gas buang mesin
kendaraan, namun ada sebab
lain yang lebih kompleks. Apa
itu?
Mabuk kendaraan atau disebut
juga motion sickness terjadi
ketika seseorang berada dalam
kendaraan yang bergerak baik
mobil, kapal laut maupun
pesawat terbang. Gejalanya
bervariasi mulai dari pusing
atau vertigo, mata berkunang-
kunang hingga mual muntah.
Ketika penumpang tidak bisa
melihat ke luar, otak mengalami
kebingungan dalam
mengkoordinasikan pancaindra.
Di satu sisi mata melihat
benda-benda di hadapannya
seolah diam (tidak bergerak)
terhadapnya, di sisi lain telinga
mendengar suara angin dan
gesekan ban dengan aspal yang
mengesankan adanya
pergerakan.
Bagi penumpang yang duduk di
kursi belakang yang
pandangannya terhalang
deretan kursi depan, mata tidak
menangkap adanya tanda-tanda
tubuh sedang ikut bergerak
bersama kendaraan. Sementara
itu sensor pergerakan yang
terdapat di telinga bagian
dalam mengirim pesan yang
berbeda ke otak, bahwa
sebenarnya tubuh sedang
bergerak.
Kebingungan yang sama juga
terjadi saat bermain video game
yang melibatkan pergerakan
obyek di layar monitor, misalnya
balapan atau tembak-tembakan
alias First Person Shot (FPS).
Berdasarkan teori ini, pusing
dan mual-mual yang dialami
saat bermain video game
mekanismenya sama seperti
mabuk kendaraan.
Meski sampai sekarang teori ini
paling banyak dipakai,
kenyataannya penyebab
mabuk kendaraan sangat
kompleks dan kebingungan otak
dalam mengkoordinasikan
pancaindra bukan satu-satunya
faktor yang berpengaruh.
Sebab, teori ini tidak bisa
menjelaskan mengapa orang
buta juga bisa mabuk
kendaraan.
Namun paling tidak,
mengkondisikan mata dan
telinga agar selalu sejalan
dalam menyampaikan pesan ke
otak tentang pergerakan yang
dialami tubuh cukup membantu
untuk mengatasi mabuk
perjalanan. Caranya dengan
memilih duduk di kursi depan,
atau paling tidak di samping
jendela.
Bagi yang sering mengalami
mabuk perjalanan, berikut
ini hal-hal yang bisa
dilakukan selama perjalanan
seperti dikutip dari
Medicinenet, Rabu
(9/2/2011).
1. Jika berada dalam mobil, pilih
tempat duduk di bagian depan
agar pandangan lebih leluasa. Di
dalam kapal atau pesawat, cari
posisi yang paling
memungkinkan untuk melihat
dan merasakan adanya
pergerakan misalnya di dekat
jendela.
2. Jangan membaca buku di
dalam kendaraan yang sedang
berjalan dan sebisa mungkin
jangan duduk menghadap ke
belakang.
3. Jangan melihat atau
mengajak bicara penumpang lain
yang sedang merasa mual
akibat mabuk perjalanan,
karena pasti akan
mempengaruhi.
4. Hindari makanan dengan rasa
dan aroma yang menyengat,
sesaat sebelum dan selama
perjalanan. Belum ada bukti
ilmiah bahwa minuman bersoda
dapat mengurangi gejala mabuk
kendaraan.
5. Jika perlu, minum obat
antimabuk sebelum berangkat.
Bagi sebagian orang, wewangian
beraroma citrus bisa mengatasi
rasa mual saat mabuk
perjalanan.

Sakit Kepala dengan Pandangan Kabur Bisa Picu Buta Permanen

detikcom - Jakarta, Jangan
meremehkan sakit kepala,
terutama jika disertai gejala
penglihatan kabur. Bisa jadi itu
disebabkan oleh tekanan tinggi
pada cairan di kepala yang jika
dibiarkan berlarut-larut bisa
memicu kebutaan permanen di
kemudian hari.
Sakit kepala yang disertai
penglihatan kabur seringkali
menandakan peningkatan
tekanan di kepala atau yang
menekan saraf-saraf atau
disebut dengan istilah idiopathic
intracranial hypertension (IIH).
Sepintas, gejalanya mirip
dengan tumor dan penyumbatan
pembuluh darah di kepala.
Kondisi ini sebenarnya jarang
terjadi, diperkirakan hanya
menyerang 1 di antara 100.000
orang. Namun justru karena
jarang, maka kondisi ini sering
diabaikan lalu berlanjut hingga
memicu kebutaan permanen
akibat kerusakan pada saraf-
saraf penglihatan di otak.
"Kebanyakan pasien IIH adalah
wanita muda yang mengalami
obesitas. Pria dan orang-orang
yang kurus jarang
mengalaminya," ungkap ahli
saraf mata dari Mount Sinai
Hospital, Prof Janet Rucker
seperti dikutip dari NY
Dailynews, Jumat (4/3/2011).
Prof Rucker menambahkan,
penyebab sesungguhnya pada
IIH belum diketahui pasti.
Namun peningkatan risikonya
sebanding dengan indeks massa
tubuh (IMT), artinya jika
seseorang semakin gemuk maka
risikonya untuk mengalami IIH
juga semakin tinggi.
Beberapa faktor pemicu
termasuk genetik dan kondisi
hormonal masih sebatas dugaan,
hingga kini belum ada penelitian
yang membuktikannya. Namun
penggunaan obat-obatan
tertentu diketahui bisa memicu
IIH, misalnya minocycline yang
dipakai untuk mengobati
jerawat.
Prof Rucker menyarankan, sakit
kepala yang disertai pandangan
kabur sebaiknya segera
diperiksakan ke dokter.
Sedangkan untuk mengurangi
risiko IIH, cara paling mudah
yang bisa dilakukan adalah
menjaga berat badan tetap
ideal atau tidak terlalu gemuk.

Waspadai 4 PenyebabMigrain

detikcom - Jakarta,
Penyebab migrain sangat
beragam, mulai dari makanan
hingga lingkungan. Efek dari
berbagai penyebab itu
berbeda-beda pada setiap
individu, sehingga tidak
semuanya harus dihindari.
Paling tidak, ada beberapa hal
yang harus diwaspadai.
"Bahkan pada individu yang
sama, tidak selalu ada
penyebab yang sama dan
konsisten. Suatu saat cokelat
memicu migrain, pada saat yang
lain tidak," kata Larry Newman,
MD, direktur Headache
Institute di St. Luke's-
Roosevelt Hospital Center.
Bagi yang sering mengalami
migrain, Newman
menganjurkan untuk membuat
diary sakit kepala. Dari catatan
tersebut, bisa diketahui apa
saja yang bisa menyebabkan
migrain pada seseorang.
Berikut ini adalah beebrapa hal
yang sering memicu migrain,
dikutip dari Health.com, Jumat
(18/6/2010).
1. Makanan dan minuman
Menurut National Headache
Foundation, makanan dan
minuman yang bisa memicu
migrain di antaranya adalah
sebagai berikut:
Keju matang (seperti cheddar,
emmentaler, stilton, brie dan
camembret)
Cokelat
Makanan yang diasinkan,
diasamkan atau
difermentasikan
Krim asam
Kacang-kacangan dan selai
kacang
Roti sourdough
Kismis, pepaya, plum merah
Buah-buahan beraroma sitrus
Kafein yang berlebihan
Alkohol
2. Menstruasi
Bagi kebanyakan perempuan,
siklus menstruasi merupakan
penyebab utama sakit kepala
termasuk migrain. Biasanya
serangan itu terjadi saat haid,
atau beberapa hari sebelumnya.
Anjloknya kadar esterogen pada
masa-masa tersebut diduga
merupakan pemicu utamanya.
Oleh karena itu, hal yang sama
juga dialami oleh perempuan
menjelang masa menopause.
3. Lingkungan
Bagi sebagian orang, bau
parfum yang menyengat bisa
memicu migrain saat berada di
tempat umum misalnya pusat
perbelanjaan. Sebagian yang
lain bisa mengalami migrain
karena melihat lampu kerlap-
kerlip, atau sorot sinar matahari
dari sela-sela pepohonan saat
mengemudi.
4. Stres
penyebab migrain yang paling
umum bagaimanapun adalah
stres, dan sebaliknya penderita
migrain bisa menjadi sangat
responsif secara emosional.
Gelisah, khawatir, sedih,
terkejut dan suasana hati yang
tidak menentu dapat memicu
pelepasan hormon tertentu yang
menyebabkan migrain.
Sebaliknya, rasa lega setelah
melepas kepenatan yang
terlanjur berlarut-larut juga
bisa memicu migrain. Gangguan
yang disebut weekend
headaches ini umumnya dialami
para karyawan setelah sibuk
bekerja selama sepekan.

Kenali 5 Jenis Sakit Kepala

detikcom - Jakarta,
Mengobati sakit kepala tidak
boleh sembarangan, sebab jenis
dan penyebabnya berbeda-
beda. Sebab jika tidak hati-
hati, salah pilih obat malah
dapat memicu jenis sakit kepala
yang lain.
Jenis sakit kepala yang paling
ringan memang bisa sembuh
dengan obat sakit kepala biasa.
Namun ada juga yang harus
diikuti dengan pemberian
antibiotik, atau bahkan
suplemen untuk memelihara
fungsi saraf.
Agar tidak salah dalam memilih
obat, kenali 5 jenis sakit kepala
seperti dikutip dari Health.com,
Jumat (18/6/2010), berikut ini.
1. Tension headache
Merupakan jenis sakit kepala
yang paling umum, berupa nyeri
atau pegal yang dirasakan
secara konstan di sekitar pelipis
atau leher dan kepala bagian
belakang. Tidak separah
migrain, tension headache tidak
disertai mual dan muntah dan
tidak terlalu mengganggu
aktivitas. Obat-obatan yang
dijual bebas cukup ampuh untuk
mengatasinya, seperti aspirin,
ibuprofen, atau asetaminofen.
Para ahli menduga, penyebab
jenis sakit kepala ini adalah
kontraksi leher dan kulit kepala
yang biasanya menyertai
kondisi stres. Bisa juga dipicu
oleh perubahan komposisi kimia
di otak.
2. Cluster headache
Jenis sakit kepala yang satu ini
lebih banyak menyerang pria
daripada wanita. Biasanya
terjadi secara mendadap pada
satu kelompok, dengan gejala
nyeri yang parah pada salah
satu sisi kepala. Kadang disertai
mata berair, hidung tersumbat,
serta ingus meler pada sisi
kepala yang sama. Seseorang
yang mengalaminya akan
merasa gelisah, tidak nyaman
seperti pada penderita migrain.
Penyebab pasti belum
diketahui, namun diduga
merupakan gangguan pada
komponen genetik. Tidak ada
obat yang secara efektif bisa
menyembuhkan, tetapi obat-
obat pereda nyeri bisa
mengurangi gejalanya.
3. Sinus headache
Sinus yang mengalami radang
karena infeksi bisa
menyebabkan nyeri di kepala.
Biasanya disertai demam, dan
perlu diperiksa degan MRI atau
CT Scan untuk mengetahui
perubahan komposisi cairan,
atau dengan fiber optic untuk
melihat adanya nanah.
Selain pereda nyeri, antibiotik
juga dibutuhkan oleh penerita
jenis sakit kepala ini. jika perlu,
dokter akan meresepkan
antialergi atau pelega
tenggorokan.
4. Rebound hadache
Jangan sembarangan
menggunakan obat pereda
nyeri, sebab penggunaan secara
berlebihan adalah salah satu
penyebab jenis sakit kepala
yang satu ini. Rebound
headache adalah sakit kepala
yang terus beulang, dan
kadang-kadang justru semakin
parah setiap kali diobati.
Salah satu teori mengatakan,
terlalu banyak obat
menyebabkan respon otak
melonjak dan justru
memperparah sakit kepala. Teori
lain mengatahan, rebound
headache merupakan gejala
putus obat sebagai efek balikan
setelah kadar obat di dalam
darah menipis.
5. Migraine headache
Jenis sakit kepala sebelah yang
juga banyak ditemukan ini
merupakan gangguan neurologis
(saraf) dan didefinisikan
dengan kriteria sebagai
berikut:
Sebelumnya pernah mengalami
sakit kepala tak kurang dari 5
kali
Berlangsung selama 4 hingga 72
jam
Mengalami 2 dari 4 keluhan
berikut: sakit kepala sebelah;
kepala berdenyut; nyeri sedang
hingga parah; tidak bisa
melakukan aktivitas rutin
Disertai salah satu gejala
sebagai berikut: mual dan/atau
muntah; menjadi sensitif
terhadap bunyi dan cahaya.
Beberapa obat yang dijual
bebas diklaim bisa mengatasi
migrain dan memelihara fungsi
saraf. Namun untuk memastikan
tidak ada masalah serius
dengan sistem saraf, sebaiknya
konsultasikan dengan dokter
untuk mendapat diagnosis yang
tepat.

Cara Mengatasi MigrainTanpa Obat


detikcom - Jakarta, Ada
banyak obat dengan atau tanpa
resep yang dapat membantu
meringankan beberapa gejala
migrain, tapi belum ada obat
yang dapat menyembuhkan
migrain. Namun ada cara
mengatasi migrain tanpa minum
obat. Apa saja?
Meski belum ada obat yang
benar-benar dapat
menyembuhkan migrain, tapi
dengan melakukan perubahan
kecil dalam diet dan gaya hidup
Anda dapat mengurangi
frekuensi dan tingkat
keparahan migrain.
Dilansir Dailymail, Senin
(25/10/2010), berikut beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi migrain tanpa minum
obat:
1. Menghindari pemicu
Pemicu migrain antara lain
rokok (nikotin dapat
mempersempit pembuluh darah
di otak), terlalu banyak
berolahraga berat, stres,
perubahan pola tidur, sakit
kepala dan leher, masalah gigi,
makanan tertentu, bau-bauan
yang menyengat, cahaya dan
menstuasi.
2. Perhatikan kadar gula
darah
Penurunan kadar gula darah
dapat memicu migrain karena
mengarah pada glukosa yang
dilepaskan ke dalam aliran
darah, sehingga menyebabkan
tekanan darah meningkat.
Makan teratur setiap 4 jam dan
jangan lebih dari 12 jam
semalam tanpa makanan.
Pilih makanan dengan indeks
glisemik rendah seperti buah-
buahan dan sayuran, yogurt dan
keju rendah lemak. Hindari
makanan dengan GI tinggi
seperti roti putih, kue kering,
minuman manis dan permen.
3. Periksa asupan kafein
Terlalu banyak kafein dapat
menyebabkan pembuluh darah
di sekitar otak menjadi terlalu
terbatas, yang dapat memicu
migrain. Lebih dari 300 mg
kafein sehari (3 cangkir kopi
bubuk atau 5 cangkir instan)
dapat menimbulkan masalah.
Coba mengurangi atau beralih
ke minuman tanpa kafein.
Cokelat juga mengandung
kafein.
4. Penyedap atau bahan
tambahan pangan (BTP)
Banyak orang melaporkan
sensitif dengan aditif makanan
seperti monosodium glutamat
(MSG), aspartam (pemanis
buatan), tartrazine (pewarna
kuning digunakan untuk warna
minuman bersoda dan marzipan)
, Sulfit (ditemukan dalam
anggur) dan natrium benzoat
(ditemukan pada udang,
margarin, minuman ringan dan
permen).
5. Kunyah jahe
Mengunyah jahe dapat
meringankan masalah mual dan
pencernaan yang cenderung
untuk menyertai gejala migrain.
Jahe juga dapat memblokir efek
dari prostaglandin, yaitu zat
yang dapat menyebabkan
peradangan pada pembuluh
darah di otak dan memicu
migrain.
6. Tingkatkan kadar
serotonin
Studi telah menunjukkan
rendahnya tingkat serotonin
pada penderita migrain.
Makanlah makanan kaya protein
seperti ayam, kalkun, telur,
produk susu, pisang, kurma,
gandum, nasi, kacang-kacangan
dan biji-bijian untuk
meningkatkan kadar serotonin.
7. Minum air
Dehidrasi juga dapat memicu
migrain. Jaringan di sekitar
otak terdiri dari air, sehingga
ketika kehilangan cairan
jaringan tersebut akan
menyusut, menyebabkan iritasi
dan nyeri. Minum antara 1 dan 2
liter air sehari dapat
mengurangi keparahan, durasi
dan frekuensi serangan migrain.
8. Vitamin
5HTP digunakan untuk membuat
serotonin sehingga dapat
membantu untuk mengurangi
kerentanan tubuh terhadap
serangan migrain. Butterbur
dan Coenzyme Q10 juga diyakini
membantu mencegah migrain.
9. Makan makanan kaya
magnesium
Kekurangan magnesium dapat
menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak dan juga
berkurangnya gula darah, yang
keduanya berpengaruh
terhadap serangan migrain.
Makanan seperti sayuran hijau,
tomat, kacang-kacangan, biji-
bijian, gandum utuh, kentang,
oat, kacang polong dan ektra
khamir banyak mengandung
magnesium.
10. Yoga
Yoga dapat membuat Anda
tenang, mengurangi stres serta
memudahkan sakit dan nyeri.
Yoga juga dapat meringankan
kekakuan pada leher dan bahu
sehingga mencegah kambuhnya
gejala migrain.

10 Cara Melawan Migrain

detikcom - Jakarta, Sakit
kepala sebelah atau migrain
memang tidak mematikan,
namun jika tidak diatasi akan
sangat mengganggu
produktivitas. Berbagai jenis
terapi bisa dilakukan, mulai dari
obat-obatan hingga aktivitas
fisik seperti olahraga dan
bercinta.
Berikut ini 10 alternatif
mengatasi migrain, seperti
dikutip dari The Sun, Kamis
(3/3/2011).
1. Suntik Botox
Juli tahun lalu, Food and Drug
Administration (FDA)
menyetujui penggunaan suntik
botox untuk mengatasi migrain.
Sejumlah bukti ilmiah
membuktikan, suntikan yang
lebih sering ditujukan untuk
mengatasi keriput di wajah ini
cukup efektif mengatasi
migrain.
2. Terapi gen
Menurut sebuah penelitian di
Oxford University, faktor
genetik menyebabkan 20 persen
penderita migrain tidak bisa
sembuh hanya dengan obat. Gen
pemicu migrain ini dinamai
Tresk dan diturunkan dari
orangtua sehingga hanya bisa
dihilangkan melalui terpai gen.
3. Aspirin
Suntikan aspirin cair tampaknya
akan menjadi terobosan baru
untuk mengatasi migrain.
Peneliti dari University of
California telah membuktikan,
penyuntikan aspirin langsung ke
pembuluh darah bisa mengatasi
migrain dengan lebih murah dan
efektif.
4. Relaksasi
Karena stres merupakan salah
satu pemicu utama migrain,
maka cara pengatasan paling
mudah adalah mengistirahatkan
pikiran dari urusan pekerjaan.
Pergi berlibur adalah salah satu
alternatif mengatasi migrain
yang paling menyenangkan.
5. Stimulasi magnetik
Transcranial Magnetic
Stimulation adalah temuan baru
berupa perangkat elektronik
penghilang migrain. Ketika
ditempelkan di kepala, alat ini
akan menghasilkan medan
magnetik yang mengurangi
sensitivitas terhadap rasa nyeri
di kepala.
6. Matikan ponsel
Ada 2 alasan mengapa telepon
seluler (ponsel) bisa memicu
migrain, salah satunya membuat
orang mudah stres karena klien
atau atasan di tempat kerja
bisa menghubungi sewaktu-
waktu untuk membicarakan
pekerjaan melalui alat tersebut.
Alasan kedua adalah radiasi
elektromagnetik yang bisa
memicu migrain.
7. Olahraga
Bagi sebagian orang, olahraga
justru memicu migrain. Namun
bagi kebanyakan orang,
olahraga ringan yang tidak
terlalu melelahkan cukup ampuh
meredakan stres, melancarkan
peredaran darah dan
memperbaiki sistem kekebalan
tubuh. Semuanya itu bisa
meringankan gejala migrain.
8. Batasi kafein
Kelebihan kafein adalah salah
satu pemicu migrain, sehingga
tidak dianjurkan untuk minum
lebih dari 5 cangkir kopi, teh
atau minuman bersoda dalam
sehari. Namun bagi yang sudah
ketagihan kafein, berhenti
minum kopi sama sekali juga
bisa memicu migrain. Karena itu
yang perlu diperhatikan adalah
porsinya, tidak boleh berlebihan.
9. Terapi seks
Khusus pada wanita, hubungan
seks secara teratur bisa
mengurangi risiko migrain.
Hormon yang memberikan rasa
nikmat saat bercinta, endorphin
merupakan pereda nyeri alami
yang diproduksi dalam jumlah
besar setiap kali mencapai
orgasme.
10. Konsumsi suplemen sat
besi
Anemia atau kurang darah bisa
memicu migrain meski bukan
termasuk salah satu faktor
utama. Jika serangan migrain
selalu menyertai gejala letih
lesu, tidak ada salahnya
memperbanyak suplemen atau
makanan yang menganding zat
besi seperti hati ayam dan
sayuran hijau.

Lorjuk Madura: Kerang Kecil dengan Cita Rasa Besar

Di tengah keanekaragaman kuliner Indonesia, Lorjuk menonjol sebagai hidangan laut khas Madura yang memiliki cita rasa unik dan tekstur yang ...