Wednesday, July 16, 2008

Phoenix Terancam Gagal "Menjilat" Es di Mars


Jumat, 4 Juli 2008 | 12:05 WIB

LOS ANGELES, JUMAT - Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek peluncuran wahana Phoenix Mars Lander ketar-ketir. Sebab, kesempatan untuk memeriksa sampel tanah Mars untuk membuktikan ada tidaknya es mungkin tinggal sekali lagi.

Pada pemeriksaan pertama mereka tidak menemukan jejak air. Sampel tanah yang diambil terpanggang lama di permukaan Mars karena terlalu menggumpal untuk masuk ke dalam ruang instrumen pemanggang. Selain itu, terjadi korsleting pada instrumen tersebut sehingga tidak bekerja beberapa saat.

Percobaan kedua akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Kali ini partikel-partikel sampel tanahnya tidak hanya ideal dari segi ukuran, tapi juga berasal dari lubang galian yang diduga kuat mengandung es. Sampel tanah diambil dari lokasi pengerukan yang disebut Snow White.

Namun, percobaan kedua tak kalah tegang. Para insinyur NASA mengatakan, korsleting pada instrumen pemanggang yang terjadi beberapa hari setelah wahana mendarat mungkin terjadi lagi. "Sejak saat itu tidak ada alasan untuk mengabaikan kemungkinan yang sama. Kami melakukan penanganan sangat konservatif dan hati-hati pada sampel berikutnya," ujar Peter Smith, ilmuwan dari Universitas Arizona, AS, yang mengetuai misi Phoenix.

Phoenix membawa delapan oven sekali pakai yang digunakan untuk memeriksa jejak es, material organik, dan senyawa yang mendukung kehidupan. Instrumen pada oven pertama gagal mendeteksi kandungan air. Oven kedua akan dipakai minggu depan.

Meski ada risiko penggunaan oven kedua juga akan gagal, para insinyur NASA tetap mempersiapkan skenario pada oven lainnya. Mereka akan melakukan reka ulang di laboratorium untuk mencoba teknik agar oven-oven tersebut tetap bekerja baik. Selain itu, akan dipastikan cara tercepat memindahkan sampel sebelum es menguap dari sampel tanah. Jika semua usaha tersebut gagal, hanya kebruntungan untuk dapat "menjilat" es di Mars.


WAH
Sumber : NASA

Sunday, June 22, 2008

Es Ditemukan di Mars

mars
Kepingan kecil benda yang di pojok kiri bawah dari parit Dodo-Goldilocks yang muncul pada 15 Juni, hilang pada 19 Juni
Pesawat jelajah Amerika, Phoenix, berhasil menguak butki kuat tentang keberadaan es di Mars, kata badan angkasa luar, NASA.

Sejumlah bungkahan benda putih yang ditemukan dalam parit yang digali oleh pesawat pendarat itu, lenyap dalam empat hari planet Mars yang menunjukkan bahwa zat itu mencair.

Sewaktu menggali parit lainnya, tangan pendarat itu terhubungkan dengan permukaan keras pada kedalaman yang sama.

Penemuan ini mendukung dugaan bahwa air terperangkap (tersimpan) di lapisan beku yang dekat ke permukaan Mars.

Benda yang hilang

"Itu pasti es," kata Dr Peter Smith, penyelidik utama Phoenix yang berkantor di Universitas Arizona, Tucson.

"Kepingan kecil itu lenyap seluruhnya dalam beberapa hari saja. Ini adalah bukti lengkap bahwa itu adalah es," katanya.

"Ada yang menduga apakah benda putih cemerlang itu adalah garam," Smith menambahkan.

mars
Parit yang digali Phoenix

"Garam tidak bisa seperti itu."

Bungkahan sebesar ibu jari kaki itu tergali dari parit yang resmi disebut Dodo-Goldilocks, yang digali Phoenix dan dipotret pada hari ke-20 pesawat itu berada di Mars.

Empat hari kemudian, ketika parit itu difoto lagi, sebagian bungkahan itu hilang.

Sebelumnya dalam misi ini, harapan untuk menemukan es menjadi sirna sewaktu sampel tanah yang digali oleh Phoenis tidak memperlihatkan bekas-bekas air.

Sementara bukti-bukti es di Mars sudah dikumpulkan sebelum ini, bagian dari misi Phoenix adalah untuk mencari bukti yang mendukung teori bahwa kawasan kutub di planet itu kemungkinan bisa dihuni.

Sunday, June 8, 2008

XPeria


Satu lagi produk terbaru dari Sony Ericsson dengan system Windows Mobile Phones, dari sisi design memang tampak menonjolkan sisi elegan,sehingga cukup menarik perhatian.

Kehidupan terus bergerak. Bawalah segala hal penting bersama Anda setiap saat. Orang yang berarti dalam hidup Anda, Internet, musik, gambar dan video Anda.

Dengan XPERIA™ X1 Anda dapat menikmati paduan komunikasi dan hiburan. Pilih pengalaman hanya dengan menyentuh interface panel XPERIA™. Menulis lebih cepat dan mudah dengan keyboard QWERTY.

Spesifikasi
Ukuran

110.0 x 53.0 x 17.0 mm
4.3 x 2.1 x 0.7 inci

Berat
145.0 gr
5.1 oz

Warna yang tersedia
Solid Black

Layar

800 X 480TFT
warna 65.536

Memori
Up to 400 MB Phone Memory
Dukungan MicroSD

Jaringan
  1. GSM 850
  2. GSM 900
  3. GSM 1800
  4. GSM 1900
  5. EDGE
  6. HSDPA
  7. HSUPA
  8. UMTS 850
  9. UMTS 900
  10. UMTS 1700
  11. UMTS 1900
  12. UMTS 2100
di kutip dari :
http://www.sonyericsson.com/cws/products/mobilephones/overview/x1?cc=id&lc=id

Thursday, June 5, 2008

Phoenix Mulai Menggali Tanah Mars


TUCSON, KAMIS - Phoenix Mars Lander akhirnya memulai tugasnya di Mars untuk menggali tanah yang diduga mengandung es di bawah permukaannya. Pusat pengendali NASA sempat putus hubungan selama sehari sejak wahana tersebut mendarat, Senin (26/5) WIB, karena sistem komunikasi wahana pengorbit yang meneruskan sinyal dari Bumi mati.

Transmiter radio UHF pada wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) yang berada di orbit Planet Mars mati sejak Selasa (27/5), padahal MRO adalah penyampai pesan dari Bumi ke Phoenix maupun sebaliknya. Fuk Li, manajer program eksplorasi Mars di Laboratorium Propulsi Jet NASA, memprediksi, hal tersebut mungkin disebabkan terjadinya pancaran radiasi sinar kosmos. Namun, ia menilai masalah tersebut tidak terlalu besar sehingga pada malam harinya sistem komunikasi MRO sudah dapat aktif kembali. Phoenix juga sudah kembali mengirimkan foto-foto pemandangan Mars ke Bumi.

Kalaupun masalah di MRO cukup pelik, NASA masih memiliki wahana pengorbit lainnya, Mars Odyssey, sebagai penyampai pesan. Wahana tersebut digunakan untuk meneruskan perintah kepada Phoenix hari ini, Kamis (29/5) WIB . Perintah pertama yang tertunda sehari dari rencana sebelumnya itu adalah manuver untuk merentangkan lengan robotik sepanjang 2,4 meter dari kotak penyimpannya.

Lengan robotik tersimpan dalam kotak sains khusus untuk melindunginya dari pengaruh getaran saat peluncuran dan mendarat. Sebelum Phoenix dapat merentangkan lengannya, ia harus memutar bagian pergelangan tangan untuk membuka kuncian antara lengan bawah dan sikunya dan bergerak menekuk seperti tangga bertingkat untuk membuka lapisan pelindungnya, ujar Bob Bonitz , manajer lengan robotic dari JPL NASA.

Lengan robotik merupakan komponen paling penting dalam misi Phoenix karena digunakan untuk menggali tanah. Phoenix akan menggali hingga menyentuh lapisan es yang diperkirakan berada pada 2,5 sentimeter hingga 30 centimeter di bawah permukaan tanah berpijaknya di dekat kutub utara Mars tersebut.

Sampel es yang diambil akan dianalisis langsung pada laboratorium mini yang dibawa Phoenix. Hasil analisis diharapkan dapat mengungkap apakah material tersebut mengandung jejak makhluk hidup atau dapat mendukung kehidupan.

Mars Lander

Phoenix Mendarat di Permukaan Mars

Setelah menempuh menempuh jarak 422 juta mil dalam waktu 10 bulan. wahana pendarat Phoenix yang dioperasikan NASA berhasil mendarat di lingkaran kutub utara Mars. Phoenix mendarat pada Senin pagi, 26 Mei waktu Indonesia.

Sinyal radio yang diterima pada 25 Mei pukul 16:53:44 Waktu Pasifik (26 Mei, 06:53:44 WIB) menunjukkan bahwa wahana tersebut berhasil bertahan dalam proses pendaratan yang sulit dan berbahaya, dan telah menyentuh permukaan Mars 15 menit sebelum sinyal diterima. Selisih waktu tersebut adalah saat yang dibutuhkan sinyal dari wahana tersebut untuk melaju dengan kecepatan cahaya menuju Bumi. Konfirmasi ini disambut sorak sorai oleh para anggota tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, Lockheed Martin Space Systems di Denver, dan di University of Arizona.

Citra pertama yang diterima dari Phoenix setelah mendarat adalah gambar panel surya wahana tersebut. Citra ini digunakan para pengendali di Bumi untuk memastikan panel surya tersebut telah mengembang secara sempurna. Gambar permukaan yang diterima selanjutnya menunjukkan daerah yang relatif datar dengan hanya sedikit bebatuan dan tidak didapati adanya es.


Citra panel surya Phoenix (kiri) dan pemandangan di lokasi pendaratan (kanan)
(Gambar: NASA)

Dalam misi yang direncanakan berlangsung selama 3 bulan kedepan, Phoenix akan mempelajari lapisan es yang ada dibawah permukaan tanah di planet merah tersebut. Wahana ini membawa instrumen ilmiah khusus untuk menganalisis apakah lapisan es tersebut di suatu waktu pernah meleleh dan apakah terdapat bahan kimia organik pada lapisan tanah beku di Mars. Keduanya adalah pertanyaan kunci dalam mengevaluasi apakah lingkungan Mars pernah mendukung bentuk kehidupan mikrobial.

Phoenix dikembangkan berdasarkan wahana yang semula direncanakan untuk dikirim pada 2001, namun kemudian dibatalkan menyusul kegagalan pendaratan wahana serupa pada 1999. Para peneliti yang mengusulkan misi Phoenix pada 2002 melihat wahana yang tak terpakai itu sebagai suatu kesempatan ilmiah. Sebelumnya, di tahun yang sama, wahana Mars Odyssey menemukan sejumlah besar es air yang tersimpan dibawah permukaan pada darah lintang tinggi di Mars. NASA kemudian memilih proposal Phoenix diantara 24 proposal lain sebagai misi lanjutan ke Mars.

Phoenix juga akan mempelajari aspek lainnya dari tanah dan atmosfer Mars menggunakan kemampuan peralatan yang belum pernah digunakan sebelumnya, termasuk seperangkat stasiun cuaca yang dibuat di Canada. (mars.jpl.nasa.gov)

Saturday, May 24, 2008

Taman Nasional Lore Lindu



Taman Nasional Lore Lindu merupakan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu terletak sekitar 60 kilometer selatan kota Palu . Lore Lindu atau lebih umum disebut danau Lindu dengan panorama alam yang cukup indah hanya untuk dapat mencapai ke lokasi tersebut memang tidaklah mudah, ini dikarenakan hanya kendaraan bermotor roda dua saja yang bisa melintas, dengan jalan berbatu dengan tanjakan serta kelokan kelokan tajam sehingga membuat perjalanan kesana cukup berat, apalagi bila di musim penghujan. dahulu masyarakat lebih banyak menggunakan hewan kuda sebagai alat transportasi dari dan ke Lindu. dari pos atau tugu selamat datang masih harus menempuh jarak 17 km lagi untuk bisa tiba di tepi danau tersebut memang cukup melelahkan.
Kalau dibandingkan dengan taman nasional lain di Indonesia, ukurannya sedang saja,
Ribuan serangga aneh dan cantik dapat dilihat di sekitar taman ini. Layak diamati adalah kupu-kupu berwarna mencolok yang terbang di sekitar taman maupun sepanjang jalan setapak dan aliran sungai.

Wednesday, May 21, 2008

Pantai Sibualong



Berada tepat di desa Sibualong, kecamatan Balaesang berjarak 125 km dari kota Palu, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kondisi pantai yang tepat berada di teluk dimana diapit oleh 2 tanjung yaitu tanjung Dampelas berada tepat di sebelah kanan dan tanjung Manimbaya tepat di sebelah kiri. Kondisi pantai ini kurang terawat dan hanya sebagai tempat beraktifitas para nelayan sekitar untuk melaut mencari ikan dengan sampan sampan tradisional.

Karena berada tepat diantara 2 teluk ombak di daerah ini tidaklah terlalu besar dan boleh dikatakan cukup teduh, sehingga para nelayan dapat beraktifitas dengan aman.

Tepat berada lurus dari pantai sibualong ini terdapat sebuah pulau kecil yang dikenal dengan pulau pasosok yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal sebagai pulau tempat untuk melindungi penyu laut.

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...