Monday, November 29, 2010

Jus jeruk turunkan hipertensi?

Liputan6.com, Auvergne:
Mengonsumsi jus jeruk secara
teratur dapat membantu
mengatasi tekanan darah
tinggi (hipertensi) yang erat
kaitannya dengan resiko
terserang penyakit jantung.
Demikian hasil penelitian para
peneliti dari Universitas
Auvergne di Prancis yang
diterbitkan di American
Journal of Clinical Nutrition,
baru-baru ini.
Penelitian yang melibatkan
beberapa orang pria berumur
50 tahun itu juga menemukan
bahwa kandungan hesperidin
dalam jeruk adalah pemegang
peranan penting dalam
menstabilkan tekanan darah.
Dalam penelitian itu, para
responden diberikan dua gelas
jus jeruk per hari.
Setelah satu bulan, diketahui
bahwa tekanan darah mereka
mengalami penurunan yang
signifikan. "Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa
mengonsumsi setengah liter
atau dua gelas jus jeruk
dapat membantu anda
melawan hipertensi. Bahkan
kebiasaan baik ini juga dapat
menurunkan resiko jantung
koroner sampai dengan 20
persen," kata pimpinan
penelitian itu.(zeenews/SHA)

Wortel kalahkan serangan jantung dan kanker

Liputan6.com, Atlanta:
Selama ini orang hanya
mengenal wortel baik untuk
kesehatan mata. Ternyata
hasil penelitian ilmiah
mengatakan lebih sekadar itu.
Wortel tidak hanya baik bagi
kesehatan mata. Si oranye
yang menjadi favorit kelinci
ini ternyata juga baik untuk
kesehatan jantung. Lagi-lagi,
tidak hanya itu. Sebuah
penelitian di Atlanta
menemukan bahwa wortel
dapat mengurangi risiko
terserang penyakit jantung
dan kanker. Dua penyakit ini
tergolong angker bagi
kehidupan manusia karena
telah merenggut jutaan nyawa
tak pandang bulu.
Kandungan karoten dalam
wortel dipercaya dapat
menangkal radikal bebas dan
zat-zat buruk lainnya yang
berasal dari luar tubuh. Selain
menemukan banyaknya
manfaat wortel, penelitian
yang melibatkan lebih dari 15
ribu orang ini juga
menghasilkan temuan bahwa
buah-buahan dan sayuran
yang dikonsumsi secara
teratur dapat mencegah
serangan kanker paru-paru.
"Buah-buahan dan sayuran
seperti wortel, labu, brokoli,
dan kacang hijau memiliki
kandungan alfa-karoten yang
tinggi. Alfa-karoten erat
kaitannya dengan penurunan
risiko kanker paru-paru,"
kata Pimpinan Penelitian
Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Dr
Chaoyang Li, seperti dilansir
Telegraph, Selasa (23/11).
Jadi tunggu apa lagi? Mulailah
hidup sehat dan perbanyak
konsumsi sayuran dan buah
mulai saat ini juga. (Vin)

Ini XM25, Senapan Barudan Revolusioner AS

VIVAnews -- Sejak
dimulainya perang modern,
cara terbaik menghindar dari
berondongan senapan adalah
bersembunyi di balik dinding.
Namun, taktik itu kini akan
sia-sia. Satu inovasi senapan
revolusioner milik Amerika
Serikat membuat musuh hanya
bisa berlari, tapi sulit untuk
bersembunyi.
Setelah pengembangan selama
bertahun-tahun, angkatan
bersenjata AS menguji coba
senapan baru di Afghanistan.
Namanya, XM25 Counter
Defilade Target Engagement
System. Ini senapan
berteknologi tinggi.
Tak otomatis meledak jika
membentur tembok. Senapan
ini bisa mengatur amunisi 25
milimeter meledak di depan
atau di belakang target. Atau
bisa dibahasakan, peluru ini
bisa diatur menembus tembok,
sebelum akhirnya meledak
dan menewaskan target.
Senapan yang diklaim
revolusioner ini juga berdaya
jangkau jauh, 2.300 kaki atau
delapan kali panjang
lapangan bola.
Menurut manajer proyek
persenjataan semi otomatis,
Letnan Kolonel Christopher
Lehner mengatakan, XM25
akan jadi kunci yang
mengubah 'aturan main' --
mengarah ke cara baru
pertempuran lapangan saat
diuji coba awal bulan ini di
Afghanistan.
"Dengan senjata ini kita
memusnahkan perlindungan
musuh untuk selamanya,"
kata Lehner kepada FOXnews.
"Taktik peperangan harus
ditulis ulang. Musuh tak bisa
berlindung, satu-satunya yang
bisa mereka lakukan adalah
lari."
Ditambahkan dia, senapan
XM25 didistribusikan pertama
kali ke Afghanistan. Senapan
seberat 12 pon, dan panjang
29 inchi ini didesain oleh
Alliant Techsystems di
Minnesota. Satu unit berharga
US$35 ribu. Senapan ini
tergolong sangat canggih. Tapi
juga mudah dipelajari. Dalam
hitungan menit, seorang
serdadu bisa memakainya.
Bagaimana cara kerjanya?
Dijelaskan Lehner, setelah
pelatuk ditarik, dan peluru
meninggalkan tongnya, sebuah
chip komputer di dalam
proyektil akan
mengkomunikasikan sejauh
mana ia berjalan. Ini
memungkinkan si prajurit
meledakkan proyektil itu di
depan, atau dibelakang
target.
"Cara ini memungkinkan
tentara lebih akurat dan bisa
mengirimkan peluru berdaya
ledak tinggi hanya dalam
waktu sekitar 5 detik."(np)

Andromeda Berasal dari tabrakan 2 galaksi

VIVAnews - Sebuah tim
peneliti internasional baru-
baru ini menyimpulkan bahwa
kelahiran Andromeda, galaksi
tetangga yang terdekat
dengan galaksi Bima Sakti,
dibidani oleh tabrakan dua
galaksi.
Menurut tim tersebut,
Andromeda berasal dari dua
galaksi yang bertubrukan pada
sekitar sembilan miliar tahun
lalu, sebelum pada akhirnya
melakukan fusi (bergabung)
secara permanen, pada
sekitar 5,5 miliar tahun yang
lalu.
Hasil riset tim peneliti yang
telah dipublikasikan pada
Astrophysical Journal itu, juga
telah berhasil disimulasikan
melalui komputer. Kedua
galaksi asal, adalah galaksi-
galaksi yang memiliki ukuran
lebih kecil dari ukuran
Andromeda saat ini.
"Banyak pakar astronomi,
khususnya spesialis di bidang
ini mengira bahwa galaksi
Andromeda kemungkinan
merupakan hasil dari merjer
yang lebih besar. Namun,
hingga kini hal itu tidak
pernah teruji," kata Francois
Hammer, kepala penelitian
dari Observatorium Paris,
Perancis, kepada BBC.
Lebih jauh, Hammer juga
mewanti-wanti kemungkinan
untuk merevisi semua
pengetahuan tentang adanya
kelompok galaksi lokal yang
disebut-sebut sebagai
kelompok 40 galaksi terdekat.
"Tim kami menemukan
sesuatu yang potensial
merevisi pengetahuan kita
semua tentang kelompok
galaksi lokal. Dan ini mungkin
ada kaitannya dengan jumlah
materi gelap di galaksi-
galaksi," kata Hammer.
Selama ini para peneliti
menganggap galaksi Bima Sakti
dan Andromeda adalah
galaksi terbesar di antara
galaksi-galaksi lain di
kelompok 40 galaksi lokal.
Dengan bantuan simulasi
komputer, para astronom
memandang Andromedia
selama ini sebagai galaksi
yang memiliki beberapa
keunikan.
Antara lain piringan besar
tipisnya yang meliputi cincin
gas dan debu raksasa,
gelembung masif di pusatnya,
cakram raksasa yang lebih
tebal, dan aliran bintang tua
yang besar.
Tim Hammer juga berhasil
membuat simulasi
pembentukan Andromeda
tersebut. Simulasi yang
menggunakan komputer
berkinerja tinggi pada
National Astronomical
Observatory of China (NAOC)
dan Observatorium Paris itu,
menggunakan delapan juta
partikel untuk
mensimulasikan bintang-
bintang, gas, serta materi
hitam pada Andromeda.
Menurut Dr Hammer, riset ini
juga bisa dimanfaatkan untuk
mengetahui kelahiran dari
galaksi kita, galaksi Bima
Sakti. "Bukan berarti galaksi
kelahiran Bima Sakti tidak
melalui cara ini (merjer
galaksi). Mungkin saja, tapi
bila memang seperti itu, itu
terjadi jauh sebelum
Andromeda," katanya

Matahari punya saudara kembar?

VIVAnews - Kelahiran
Matahari sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu di dalam
sebuah nebula, tampaknya
juga melahirkan ribuan
bintang lain. Lalu, apa yang
terjadi dengan saudara-
saudara Matahari? Pencarian
terus dilakukan, akan tetapi
saudara-saudara Matahari itu
bisa berada di mana saja di
galaksi Bima Sakti.
Jika jumlahnya hanya dalam
bilangan ribuan, mungkin
tidak terlalu sukar untuk
menemukannya. Sayangnya,
galaksi Bima Sakti merupakan
tempat tinggal dari sekitar
100 sampai 400 miliar bintang.
Jika saudara-saudara
Matahari itu berkumpul di
salah satu sudut galaksi,
mereka sulit ditemukan.
Apalagi faktanya, mereka
tersebar di seluruh penjuru
galaksi.
Tahun lalu, Simon Portegies
Zwart, astronom Belanda
menyebutkan bagaimana cara
mencari saudara dekat
Matahari. Ia membuat model
bagaimana bintang-bintang
berpencar saat mengorbit di
titik tengah galaksi dan yakin
bahwa antara 10 sampai 60
bintang saudara Matahari
berada di jarak yang dekat
dengan Bumi. Tidak sampai
330 tahun cahaya jauhnya.
Zwart menyebutkan, bintang-
bintang ini memiliki usia,
komposisi kimia, dan
pergerakan yang sama dengan
Matahari. Artinya, bintang-
bintang itu juga dapat
menggambarkan pada kita
bagaimana sistem tata surya
lahir.
Jika ada beberapa lusin
saudara kembar Matahari di
sekitar tata surya,
menemukannya tentu tidak
sulit. Akan tetapi, Yury
Mishurov, astronom Russia
tidak sependapat.
Menurut Mishurov, model yang
dikembangkan Zwart tidak
cukup cerdas untuk
menelurkan hasil yang akurat
karena tidak menghitung efek
lengan-lengan spiral milik
galaksi. Alasannya, tonjolan
dari badan utama Bima Sakti
ini sangat mempengaruhi
pergerakan bintang-bintang
akibat efek gravitasi yang luar
biasa.
Menurut kalkulasi terbaru
Mishurov, saudara-saudara
Matahari jauh lebih tersebar
di penjuru galaksi dibanding
perkiraan Zwart.
Diperkirakan, hanya ada 3
sampai 4 bintang yang tersisa
di sekitar Matahari.
“Meski masih banyak yang
harus dilakukan, akan tetapi
saya cukup gembira dengan
penemuan ini, ” kata Mishurov,
seperti dikutip dari
Sciencemag, 24 November 2010.
“Ini merupakan langkah logis
berikutnya, dan pada
akhirnya, yang terpenting
adalah apakah kita akan
dapat menemukan saudara
kandung Matahari kita.
Adalah kesalahan besar jika
kita menyerah untuk
mencarinya, ” ucap Mishurov.
Sayangnya, tidak seluruh
astronom sepakat dengan
Mishurov. Gerard Gilmore,
astronom dari Cambridge,
menyebutkan bahwa mencari
bintang yang memiliki rupa
seperti Matahari tidaklah
sulit. Akan tetapi, melacak
sampai ke tempat
kelahirannya merupakan hal
mustahil.
Walaupun penemuan saudara
kandung Matahari akan
memberikan dampak positif
bagi ilmu pengetahuan, Gerard
meragukan apakah Matahari
tersebut dapat dicari.
"Tentunya sangat menarik
jika Matahari punya saudara
kembar yang identik lengkap
dengan sistem planet-planet
yang serupa dengan tata
surya kita, di mana ada
planet yang serupa Bumi
berotasi di Matahari
tersebut."

Ada oksigen di bulan milik saturnus

VIVAnews - Rhea, bulan
berbalut es milik planet
Saturnus ternyata memiliki
atmosfir yang mengandung
oksigen dan karbondioksida
yang sangat mirip dengan
atmosfir planet Bumi.
Menariknya, temuan itu
membuka peluang adanya
kehidupan di Rhea dan
kemungkinan manusia bisa
bernafas di sana.
Tampaknya, jumlah oksigen di
Rhea jauh lebih banyak
dibandingkan yang
diperkirakan oleh astronom
selama ini. Khususnya karena
bulan tersebut tampaknya
sangat beku dan padat.
Menurut data terakhir dari
satelit Cassini, atmosfir tipis
milik Rhea dijaga oleh
dekomposisi kimia dari air es
di permukaan Rhea.
Diperkirakan, magnetosfer
yang sangat besar dari
Saturnus terus mengimbas ke
air es Rhea, dan kemudian
membantu menjaga kondisi
atmosfir tersebut.
Saat ini, seperti dikutip dari
io9, 27 November 2010,
menurut pengamatan para
astronom, diperkirakan
oksigen milik Rhea tidaklah
bebas. Namun terjebak di
dalam samudera Rhea yang
membeku.
Meski hadirnya oksigen di
Rhea mudah dipahami,
astronom lebih tertarik
dengan karbondioksida yang
ada di bulan itu. Gas yang
tampaknya terjadi akibat
reaksi antara molekul organik
dan oksidan yang ada di
permukaan bulan.
Jika demikian adanya, hal ini
persis dengan kejadian yang
berlangsung di planet Bumi,
beberapa miliar tahun yang
lalu.
Temuan ini juga merupakan
bukti lebih lanjut bahwa ada
kehidupan lain di sistem tata
surya kita. Meski tampaknya
hanya kehidupan di Bumi yang
mengalami kondisi yang cukup
bagus sehingga dapat bertahan
hingga sejauh ini. (umi)

Friday, November 26, 2010

Pulau Peling, banggai kepulauan.

Liputan6.com, Banggai
Kepulauan : Tidak banyak
orang mengenal nama Pulau
Peling. Padahal, mutiara di
Kabupaten Banggai Kepulauan,
Sulawesi Tengah, itu
menyimpan pesona alam yang
luar biasa. Masalah
transportasi masih menjadi
hambatan untuk menjangkau
pulau kecil itu.
Paling tidak dibutuhkan waktu
selama tiga jam, untuk
mendapati pesona mutiara di
Kepulauan Banggai itu dari
Pelabuhan Luwuk, dengan
menumpang kapal Aldus.
Kapal itu tidak terlalu besar.
Jadi, bersiap-siaplah
berdesak-desakan dengan
penumpang lain sambil
disirami angin laut dari luar
kapal.
Pulau Peling, dengan luas
2.340 kilometer persegi,
merupakan satu dari ratusan
pulau di Kabupaten Banggai
Kepulauan (Bangkep).
Pemandangan laut luar biasa.
Airnya jernih. Pohon kelapa
tersebar di mana-mana.
Di temapat itu juga ada kolam
renang yang bersumber dari
mata air. Sangat alami. Warga
setempat menyebutnya Mata
Air Luwuk Panenteng. Airnya
benar-benar bening dan
memberikan kesegaran.
Keindahan Pulau Peling tak
ubahnya pulau-pulau di
Kepulauan Mentawai,
Sumatera Barat, yang baru
saja dilanda bencana
tsunami. Sangat disayangkan,
bila mutiara itu masih
dinikmati oleh segelintir
orang.(SHA)

Lima Langkah Menuju Lansia yang Lebih Sehat dan Bahagia

Menjaga kesehatan di usia lanjut adalah kunci untuk menikmati masa-masa emas dengan penuh kebahagiaan dan vitalitas. Berikut adalah lima car...