Wednesday, July 21, 2010

Berapa banyak sel otak mati setiap hari?

detikcom - Jakarta,
Dengan bertambahnya
usia, orang akan
mengalami kematian sel
otak yang terjadi setiap
harinya. Kematian otak ini
tidak dapat dicegah meski
bisa diperlambat. Berapa
rata-rata sel otak yang
mati per hari?
Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian
besar gerakan, perilaku
dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak
jantung, tekanan darah,
keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh.
Otak juga bertanggung
jawab atas fungsi seperti
pengenalan, emosi,
ingatan, pembelajaran
motorik dan segala
bentuk pembelajaran
lainnya.
Diperkirakan, otak
manusia terdiri dari 100
miliar sel otak (neuron)
dan sekirar 1 triliun sel
pendukung (glia) yang
membantu neuron. Otak
memiliki berat sekitar 1,4
kg (3 pound). Tapi setelah
usia 20 tahun, secara
alami orang akan
kehilangan sekitar 1 gram
massa otak per tahun.
Dilansir dari madsci.org,
Selasa (20/7/2010), untuk
menghitung banyaknya
sel otak yang mati per
hari, dibutuhkan hitungan
matematika dari teori-
teori sel otak yang ada.
Berikut faktanya:
Jika otak manusia
memiliki berat sebesar 1,4
kg (1.400 gram) dan ada
sekitar 100 miliar neuron,
maka bisa dihitung bahwa
terdapat sekitar 70 juta
neuron per gram.
Nah, bila manusia
kehilangan 1 gram massa
otak per tahun, artinya
otak kehilangan 70 juta
neuron per tahun atau
sekitar 190 ribu per hari
sel otak yang rusak,
melambat atau mati.
Hitungan tersebut tidak
menandakan bahwa sel
otak benar-benar mati
sebanyak 190 ribu per
harinya. Beberapa bisa
diakibatkan karena hilang
atau sekaratnya glia (sel
pendukung). Sebagian lagi
karena berkurangnya
neuron yang disebabkan
oleh kehilangan zat
insulasi, yaitu mielin, yang
membuat neuron bekerja
lebih lambat, tetapi tidak
mati.
Bahkan jika dikatakan
bahwa sekitar 5 persen
dari 1 gram neuron yang
benar-benar mati, maka
otak manusia kehilangan
sekitar 9.000 neuron per
hari. Jumlah ini mungkin
tampaknya sangat
banyak, tapi bila
dibandingkan dengan sisa
neuron yang tersisa, maka
jumlah ini tak ada apa-
apanya.
Banyak faktor-faktor
internal yang bisa
mempercepat dan
memperbanyak kematian
sel otak, terutama zat-zat
kimia, obat-obatan dan
makanan tertentu.
Tidak semua obat dapat
menyebabkan sel otak
mati, tetapi bisa
membuatnya sangat
rusak. Ketamin, oksida
nitrat (gas tertawa) dan
inhalansia volatile (yang
terkandung dalam lem,
bensin dan thinner) dapat
menyebabkan kematian
sel otak sebesar 30 kali
lipat dari tingkat normal
atau hampir 300 ribu
neuron per hari.
Selain itu, paparan asap
rokok, alkohol, makanan
cepat saji (junk food),
MSG (Monosodium
Glutamate) dan obat-
obatan terlarang juga
dapat mempercepat dan
memperbanyak kematian
sel otak tiap harinya.
Asal tahu saja, kematian
sel otak dapat
menyebabkan beberapa
penyakit yang berkaitan
dengan sel saraf, antara
lain:
1. Dementia (kepikunan)
2. Asperger syndrome
(ketidak mampuan
berkomunikasi)
3. Trauma atau kerusakan
batang otak (traumatic
brain injury)
4. Down syndrome
(keterbelakangan
mental)
5. Epilepsi
6. Autisme
7. Ganguan kejiwaan
8. Alzheimer (penyakit
disorientasi otak)
9. Parkinson (kelainan
otak kronis yang
mengganggu
pergerakan)
0. Kelumpuhan
1. Kerusakan atau
kematian sebagian otak
(partial brain
degenerative disorder)
2. Szhizoprenia
Sedangkan gaya hidup
sehat seperti olahraga,
makan sehat, senam otak
atau latihan daya ingat
bisa memperlambat
kematian otak sehingga
orang tidak cepat pikun.

Kenapa perokok tampak lebih tua?

detikcom - Jakarta,
Merokok tak hanya
merusak kesehatan
dengan menyebabkan
penyakit paru-paru,
jantung dan impotensi
tapi juga membuat si
perokok terlihat banyak
kerutan kulit. Kenapa
perokok terlihat lebih
tua?
Tak ada satupun manfaat
yang dapat diperoleh dari
rokok. Bahkan menurut
Yussuf Salojee, direktur
eksekutif National Council
Against Smoking, 12
persen kematian dini di
seluruh dunia dapat
dikaitkan dengan
merokok.
Salah satu dampak yang
nyata dari merokok
adalah membuat si
penghisapnya terlihat
lebih tua. Bahkan,
menurut sebuah studi
yang dimuat jurnal British
Medical Association
perokok memiliki wajah 5
kali lebih tua dari umur
sebenarnya.
Kerutan di wajah
merupakan penanda
kerentanan terhadap
dampak asap rokok.
Rokok memiliki filter,
tetapi itu tidak cukup
untuk menghilangkan
kandungan tar yang
membuat asap rokok
berbahaya.
Terlebih lagi, ada bahan-
bahan kimia yang
ditambahkan ke dalam
tembakau untuk
meningkatkan rasa, selain
berbahaya terhadap
tubuh dan menyebabkan
berbagai penyakit
degeneratif, juga dapat
memperbanyak kerutan-
kerutan di wajah
penghisapnya.
Dilansir dari Health24,
Selasa (20/7/2010), berikut
beberapa bahan kimia
tambahan di dalam rokok
yang bisa memicu kerutan
dan membuat orang
tampak lebih tua:
1. Amonia
Amonia biasanya
digunakan untuk
membersihkan jendela
dan toilet. Dengan
menambahkan amonia ke
dalam rokok, maka
nikotin dalam bentuk uap
akan diserap melalui
paru-paru lebih cepat. Ini
pada akhirnya membuat
otak mendapatkan dosis
nikotin lebih tinggi.
2. Kadmium
Dalam industri, kadmium
digunakan untuk baterai,
lapisan logan dan plastik.
Kadmium dapat
membahayakan paru-
paru, menyebabkan
penyakit ginjal dan
mengiritasi pencernaan.
3. Benzena
Benzena secara alami
diproduksi oleh gunung
api. Tapi benzena juga
merupakan bahan kimia
industri besar yang
terbuat dari batubara dan
minyak. Benzena
digunakan untuk
membuat bahan kimia
lainnya, serta beberapa
jenis plastik, deterjen dan
pestisida. Ini juga
merupakan komponen
bensin dan berhubungan
dengan leukemia. Bila
dicampurkan dengan
rokok, sudah dapat
dibayangkan dampak
yang bisa terjadi pada
penghisapnya.
4. Formaldehida
Digunakan sebagai
perekat dalam produk
kayu dan sebagai
pengawet dalam
beberapa cat. Bahan
kimia ini dapat
menyebabkan mata
berair, reaksi rasa panas
di mata, hidung dan
tenggorokan, mual, batuk,
sesak dada, sesak napas,
ruam kulit dan alergi.
5. Nikel
Nama lain nikel adalah
perak atau logam putih
keras. Bahan kimia ini
dapat menyebabkan
peningkatan kerentanan
terhadap infeksi paru-
paru, bronkitis kronis dan
berkurangnya fungsi paru-
paru.
6. Lead atau timbal
Digunakan dalam amunisi,
atap, bensin, cat dan
produk keramik. Timbal
dapat mempengaruhi
hampir setiap organ dan
sistem dalam tubuh. Yang
paling sensitif adalah
sistem saraf pusat,
terutama pada anak-anak.
Timbal juga merusak
ginjal dan sistem
kekebalan tubuh. Selain
itu, paparan asap rokok
yang dicampur timbal
dapat menyebabkan
kelahiran prematur, bayi
kecil, penurunan
kemampuan mental pada
bayi, kesulitan belajar,
dan mengurangi
pertumbuhan pada anak-
anak.
7. Aseton
Aseton merupakan
produk buangan dari asap
kendaraan, asap rokok
dan zat yang banyak
dihasilkan di lokasi
pembuangan sampah.
Orang yang bernapas di
lingkungan yang tingga
kandungan aseton, dalam
jangka waktu singkat
dapat menyebabkan
iritasi hidung,
tenggorokan, paru-paru,
mata, sakit kepala,
kebingungan, denyut nadi
meningkat, mual, muntah,
pingsan dan mungkin
koma. Ini juga
menyebabkan
pemendekan pada siklus
menstruasi wanita.
8. Piridin
Terbuat dari tar batubara
mentah atau dari bahan
kimia lainnya dan
digunakan untuk
melarutkan zat-zat.
Campuran piridin dalam
rokok dapat
menyebabkan sakit
kepala, pusing,
mempercepat denyut nadi
dan napas cepat dan
tersengal-sengal.
Jika bahan kimia di atas
banyak dikandung tubuh
akan mempengaruhi
kinerja organ yang jadi
tidak maksimal. Jika organ
terganggu dampak yang
paling mudah terlihat
adalah pada kulit, karena
peredaran darah
terhambat dan kurangnya
cairan dalam tubuh.
Asap rokok mengandung
karbon monoksida yang
menggantikan oksigen
dalam kulit Anda.
Sedangkan nikotin
mengurangi aliran darah,
membuat kulit kering dan
berubah warna. Merokok
juga banyak menguras
nutrisi, termasuk vitamin
C. Padahal nutrisi dan
vitamin C membantu
melindungi dan
memperbaiki kerusakan
kulit.
Nikotin juga
menyebabkan
vasokonstriksi, yakni
penyempitan pembuluh
darah yang dapat
membatasi aliran darah
yang kaya oksigen ke
pembuluh darah tipis di
wajah atau bagian lain
dari tubuh.

10 indikasi kesehatan bumi

detikcom - Jakarta,
Adanya pemanasan global
tentu saja membuat
planet bumi mengalami
perubahan. Banyak teori
yang menyatakan bahwa
planet ini sudah tidak
sehat. Ada beberapa
indikator yang bisa
menjadi penentu yang
menyatakan status
kesehatan bumi.
Dilansir dari LiveScience,
Selasa (20/7/2010), berikut
10 tanda yang
menentukan apakah bumi
sehat atau tidak:
1. Melelehnya es di Arktik
(Kutub Utara)
Studi terbaru
memperkirakan bahwa
perairan Arktik bisa
meleleh dan bebas dari es
pada musim panas
minimal 30 tahun lebih
cepat dari perkiraan
sebelumnya. Melelehnya
es di Kutub Utara ini bisa
memperkuat
kecenderungan
pemanasan global dan
membahayakan penghuni
Kutub Utara sendiri, dari
manusia hingga beruang
kutub.
2. Runtuhnya lapisan es
Antartika (Kutub Selatan)
Wilkins adalah salah satu
dari sembilan lapisan es
Antartika yang telah surut
atau runtuh dalam
beberapa dekade terakhir.
Lapisan es yang runtuh
paling dramatis adalah
Larsen A dan B, yang
runtuh secara tiba-tiba
pada tahun 1995 dan 2002.
3. Lubang di lapisan ozon
Lapisan ozon melindungi
penghuni bumi dengan
menyerap sinar ultraviolet
berbahaya. Tapi
banyaknya penggunaan
bahan kimia dan polutan
dapat membuat lubang
besar di lapisan ozon.
Dibutuhkan waktu hingga
puluhan tahun untuk
dapat memulihkan lapisan
ozon seperti semula.
4. Meluasnya zona laut
mati
Zona laut mati adalah
kantong laut yang mana
oksigen habis sehingga
banyak ikan, kerang dan
spesien lain yang tidak
dapat bertahan hidup,
seperti terdapat di Teluk
Meksiko. Zona ini
terbentuk ketika pupuk
tercecer dari sungai dan
membuat banyak alga
(tumbuhan laut yang
memproduksi oksigen)
mati dan membusuk.
5. Krisis karang laut
Terumbu karang adalah
habitat laut yang penting
bagi kebanyakan spesies
laut. Tapi beberapa
dekade terakhir, banyak
terumbu karang yang
mengalami krisis karena
adanya penangkapan ikan
yang berlebihan, polusi
laut, penyakit, pemanasan
dan pengasaman air laut.
Perairan samudera
menjadi lebih asam
karena menyerap karbon
dioksida dari atmosfer.
Artinya, semakin banyak
polusi udara, makin asam
air laut.
6. Penebangan hutan
Kawasan hujan,
khususnya hutan hujan
merupakan bidang utama
keanekaragaman hayati,
hutan juga menyerap
karbon dioksida dan
menghasilkan oksigen.
Tapi laju penebangan
hutan secara global bisa
mencapai sekitar 32 juta
hektar per tahun. Selain
itu, kekeringan yang
disebabkan oleh
pemanasan global dapat
memperburuk situasi
hutan di beberapa
daerah.
7. Pencemaran air
Dua per tiga dari planet
bumi ditutupi dengan
permukaan air. Bila air
tercemar, tentu saja
dapat menyebabkan
makhluk hidup di bumi
tidak bisa hidup. Dampak
pemanasan global juga
mengubah pola
ketersediaan air untuk
minum dan pertanian.
8. Penumpukan gas rumah
kaca di atmosfer
Karbon dioksida dan gas
penangkap panas lainnya
adalah polutan yang
dapat meningkatkan emisi
gas rumah kaca.
Banyaknya gas buangan
pabrik dan kendaraan
akan memperbanyak
jumlah emisi gas rumah
kaca ini.
9. Hewan terancam punah
Ketika habitatnya
berubah dan terancam,
hewan-hewan yang ada di
dalamnya juga mendapat
tekanan. Daftar Merah
2008 dari spesies langka
yang diterbitkan oleh
World Conservation Union
mengidentifikasikan
hampir 45.000 spesies
yang terancam punah.
10. Pesatnya laju
pertumbuhan penduduk
Pada tahun 2007, populasi
dunia melebihi 6 miliar.
Tahun itu juga menandai
pertama kalinya dalam
sejarah lebih banyak
orang tinggal di
perkotaan daripada
daerah pedesaan. Enam
miliar penduduk ini terus
bersaing untuk
mempertahankan hidup
dengan sumber daya alam
yang sebenarnya terbatas,
seperti air, makanan dan
bahan bakar.

Monday, July 19, 2010

8 fakta dan mitos tentang mabuk

detikcom - Jakarta,
Setelah minum minuman
beralkohol orang akan
merasakan mabuk dan
tidak sadarkan diri.
Sebagian orang bahkan
merasakan sakit pasca
mabuk. Berikut beberapa
mitos yang beredar
tentang mabuk dan
dampak yang
ditimbulkannya.
Dilansir dari WebMD,
Senin (19/7/2010), berikut
8 mitos dan fakta seputar
mabuk:
1. Mitos: Mabuk bukanlah
masalah yang besar
Fakta: Mabuk adalah
reaksi tubuh akibat
diracuni alkohol terlalu
banyak. Orang yang
minum alkohol secara
berlebihan akan
mengalami gangguan
sistem saraf pusat. Ini
bukanlah hal yang sepele,
karena dapat
menyebabkan sakit
kepala, pusing, mual dan
dehidrasi. Selain itu,
setelah efek alkolol hilang
akan timbul sakit kepala
berat, kelelahan, mulut
baal, perut kram dan
sistem kekebalan tubuh
melemah.
2. Mitos: Mabuk 'buta'
gender
Fakta: Siapa bilang mabuk
'buta' gander? Dengan
minuman yang sama,
wanita lebih mungkin
memberikan dampak
negatif alkohol ketimbang
pria. Hal ini karena pria
memiliki kandungan air
yang lebih banyak di
tubuhnya ketimbang
wanita, yang dapat
membantu mengencerkan
alkohol yang diminumnya.
Sedangkan pada wanita,
dalam jumlah yang sama,
alkohol lebih banyak
terbentuk dalam aliran
darah.
3. Mitos: Mabuk hanya
terjadi jika minum banyak
alkohol
Fakta: Memang benar
minum banyak alkohol
dapat menyebabkan
mabuk, tapi itu juga
tergantung pada
komposisi tubuh. Pada
sebagian orang, hanya
minum segelas alkohol
saja sudah bisa memicu
sakit kepala dan gejala
mabuk lainnya.
4. Mitos: Wine (minuman
anggur) adalah alkohol
yang paling ringan
Fakta: Anggur merah
mengandung tanin, yaitu
senyawa yang dikenal
sebagai pemicu sakit
kepala pada beberapa
orang. Minuman seperti
wiski juga cenderung
menyebabkan mabuk
yang lebih parah. Wine
bahkan lebih keras
daripada vodka dan gin.
5. Mitos: Diet koktail
merupakan taruhan yang
aman
Fakta: Diet minuman
mungkin dapat
membantu jika Anda ingin
mengurangi kalori, tetapi
tidak akan membantu
untuk menghindari
mabuk. Penelitian
menunjukkan bahwa
konsumsi buah-buahan,
jus buah atau cairan yang
mengandung gula dapat
mengurangi intensitas
minum minuman
beralkohol.
6. Mitos: Makan sebelum
tidur dapat mengurangi
efek mabuk
Fakta: Ini merupakan satu
dari 2 anggapan yang
salah. Pertama, makan
sebelum tidur (setelah
minum alkohol) tidak
akan membantu
mengurangi efek mabuk.
Kedua, meskipun
makanan dapat
memperlambat
penyerapan alkohol
tubuh, tapi makan
sebelum tidur justru
malah memperburuk
keadaan tubuh Anda.
7. Mitos: Alkohol
membantu Anda untuk
tidur lebih baik
Fakta: Bukannya
membantu untuk tidur
lebih baik, alkohol malah
dapat mengganggu tidur.
Pada awalnya, alkohol
mungkin dapat
membantu orang tertidur
lebih cepat, tapi alkohol
membuat tubuh tidak
bisa mencapai siklus tidur
REM (tidur dalam) dan
membuat orang bangun
lebih cepat karena
dampak sakit pasca
mabuk.
8. Mitos: Minum kopi
dapat membantu
mengurangi efek mabuk
Fakta: Kopi dapat
menyebabkan dehidrasi
dan dapat membuat
mabuk semakin
memburuk. Hindari
minuman berkafein dan
meninum berenergi
setelah Anda mabuk. Air
putih adalah minuman
terbaik untuk
menggantikan elektrolit
tubuh yang hilang,
terutama bila Anda
mengalami muntah saat
mabuk.

8 fakta dan mitos tentang mabuk

detikcom - Jakarta,
Setelah minum minuman
beralkohol orang akan
merasakan mabuk dan
tidak sadarkan diri.
Sebagian orang bahkan
merasakan sakit pasca
mabuk. Berikut beberapa
mitos yang beredar
tentang mabuk dan
dampak yang
ditimbulkannya.
Dilansir dari WebMD,
Senin (19/7/2010), berikut
8 mitos dan fakta seputar
mabuk:
1. Mitos: Mabuk bukanlah
masalah yang besar
Fakta: Mabuk adalah
reaksi tubuh akibat
diracuni alkohol terlalu
banyak. Orang yang
minum alkohol secara
berlebihan akan
mengalami gangguan
sistem saraf pusat. Ini
bukanlah hal yang sepele,
karena dapat
menyebabkan sakit
kepala, pusing, mual dan
dehidrasi. Selain itu,
setelah efek alkolol hilang
akan timbul sakit kepala
berat, kelelahan, mulut
baal, perut kram dan
sistem kekebalan tubuh
melemah.
2. Mitos: Mabuk 'buta'
gender
Fakta: Siapa bilang mabuk
'buta' gander? Dengan
minuman yang sama,
wanita lebih mungkin
memberikan dampak
negatif alkohol ketimbang
pria. Hal ini karena pria
memiliki kandungan air
yang lebih banyak di
tubuhnya ketimbang
wanita, yang dapat
membantu mengencerkan
alkohol yang diminumnya.
Sedangkan pada wanita,
dalam jumlah yang sama,
alkohol lebih banyak
terbentuk dalam aliran
darah.
3. Mitos: Mabuk hanya
terjadi jika minum banyak
alkohol
Fakta: Memang benar
minum banyak alkohol
dapat menyebabkan
mabuk, tapi itu juga
tergantung pada
komposisi tubuh. Pada
sebagian orang, hanya
minum segelas alkohol
saja sudah bisa memicu
sakit kepala dan gejala
mabuk lainnya.
4. Mitos: Wine (minuman
anggur) adalah alkohol
yang paling ringan
Fakta: Anggur merah
mengandung tanin, yaitu
senyawa yang dikenal
sebagai pemicu sakit
kepala pada beberapa
orang. Minuman seperti
wiski juga cenderung
menyebabkan mabuk
yang lebih parah. Wine
bahkan lebih keras
daripada vodka dan gin.
5. Mitos: Diet koktail
merupakan taruhan yang
aman
Fakta: Diet minuman
mungkin dapat
membantu jika Anda ingin
mengurangi kalori, tetapi
tidak akan membantu
untuk menghindari
mabuk. Penelitian
menunjukkan bahwa
konsumsi buah-buahan,
jus buah atau cairan yang
mengandung gula dapat
mengurangi intensitas
minum minuman
beralkohol.
6. Mitos: Makan sebelum
tidur dapat mengurangi
efek mabuk
Fakta: Ini merupakan satu
dari 2 anggapan yang
salah. Pertama, makan
sebelum tidur (setelah
minum alkohol) tidak
akan membantu
mengurangi efek mabuk.
Kedua, meskipun
makanan dapat
memperlambat
penyerapan alkohol
tubuh, tapi makan
sebelum tidur justru
malah memperburuk
keadaan tubuh Anda.
7. Mitos: Alkohol
membantu Anda untuk
tidur lebih baik
Fakta: Bukannya
membantu untuk tidur
lebih baik, alkohol malah
dapat mengganggu tidur.
Pada awalnya, alkohol
mungkin dapat
membantu orang tertidur
lebih cepat, tapi alkohol
membuat tubuh tidak
bisa mencapai siklus tidur
REM (tidur dalam) dan
membuat orang bangun
lebih cepat karena
dampak sakit pasca
mabuk.
8. Mitos: Minum kopi
dapat membantu
mengurangi efek mabuk
Fakta: Kopi dapat
menyebabkan dehidrasi
dan dapat membuat
mabuk semakin
memburuk. Hindari
minuman berkafein dan
meninum berenergi
setelah Anda mabuk. Air
putih adalah minuman
terbaik untuk
menggantikan elektrolit
tubuh yang hilang,
terutama bila Anda
mengalami muntah saat
mabuk.

Saturday, July 17, 2010

Gejala buta warna pada anak

detikcom - Jakarta, Buta
warna merupakan salah
satu gangguan yang
diturunkan dari gen
orangtua ke anak. Tapi
seringkali orangtua tidak
menyadari gangguan yang
terjadi pada anaknya.
Gejala apa saja yang
dialami si kecil jika
memiliki gangguan buta
warna?
Kondisi buta warna
terjadi ketika ada masalah
dengan sensor pigmen
warna yang terdapat di
dalam sel-sel saraf
tertentu di mata, sel-sel
ini disebut dengan cones.
Sel ini terdapat di dalam
retina yang merupakan
lapisan jaringan yang
peka terhadap cahaya
dan berada di balik inner
eye.
Seperti dikutip dari
nlm.nih.gov, Jumat
(16/7/2010) jika hanya
kehilangan satu pigmen,
maka ada kemungkianan
si kecil hanya sulit
membedakan antara
warna merah dan hijau.
Kondisi ini merupakan
jenis buta warna yang
paling umum ditemukan.
Sementara itu ada juga
yang sulit membedakan
antara warna biru dan
kuning.
Pada umumnya anak
sudah bisa membedakan
warna pada usia 18 bulan,
tapi sebagian besar anak
mulai bisa membedakan
antara satu warna dan
lainnya dengan lebih baik
saat berusia 36 bulan.
Sebagian besar orangtua
akan menaruh kecurigaan
pada anaknya saat sulit
mengajarkan tentang
warna-warna dasar
padanya, dan 99 persen
orang yang buta warna
mengalami kelemahan
pada warna merah atau
hijau. Hal ini akan
membuat seseorang sulit
membedakan berbagai
warna yang mengandung
merah atau hijau.
Misalnya kelemahan
warna merah akan sulit
membedakan warna
violet, ungu dan biru.
Beberapa gejala yang
muncul dari tiap orang
bervariasi, tanda-
tandanya bisa berupa:
1. Memiliki kesulitan atau
masalah saat melihat
warna dan kecerahan
dari warna, walaupun
sebenarnya warna
tersebut biasa saja.
2. Ketidakmampuan
membedakan antara
beberapa warna yang
mirip.
3. Kesulitan untuk
mengingat suatu warna.
Namun tidak semua anak
yang mengalami kesulitan
membedakan warna
adalah buta warna.
Sebaiknya orangtua mulai
melakukan tes dengan
menggunakan
serangkaian kartu dengan
titik-titik warna dan
bentuk yang tersembunyi.
Dalam hal ini orangtua
bisa mengetahui seberapa
cepat si kecil dapat
mengenali warna.
Untuk memeriksa buta
warna kelemahan merah,
maka mintalah anak
untuk memilih krayon
berwarna merah dari
urutan krayon berwarna
oranye, kuning dan juga
hijau.
Sedangkan untuk
memeriksa buta warna
kelemahan hijau, maka
mintalah anak untuk
memilih krayon berwarna
hijau dari urutan krayon
berwarna putih, coklat
dan abu-abu. Jika anak
mengalami kesulitan
membedakan warna
tersebut, periksalah lebih
lanjut ke dokter untuk
mendapatkan diagnosis
yang tepat.
dr. Teguh Haryo
Sasongko, PhD dalam
konsultasi detikHealth
menuturkan buta warna
parsial (biasanya buta
warna pada spektrum
merah dan hijau) adalah
kelainan genetik yang
terkait dengan salah satu
kromosom sex, yaitu
kromosom X. Kerusakan
pada 2 gen bertanggung
jawab pada buta warna
parsial ini, yaitu OPN1LW
(yang mengkode pigmen
merah) dan OPN1MW
(yang mengkode pigmen
hijau).

8 diet yang tidak masuk akal

detikcom - Jakarta, Ada-
ada saja cara orang untuk
mengurangi berat badan,
baik untuk memperbaiki
penampilan maupun
tujuan kesehatan.
Beberapa di antaranya
memang efektif, meski
sangat ekstrem dan dapat
membahayakan
kesehatan.
Efektivitas sebuah
program diet kadang-
kadang hanya dilihat dari
bukti empiris saja, tanpa
memperhatikan dasar
ilmiah. Padahal meskipun
berhasil pada seseorang
yang pernah mencoba,
belum tentu aman bagi
oarng kebanyakan.
Berikut ini adalah 8 diet
ekstrem yang tidak masuk
akal, dikutip dari Forbes,
Jumat (16/7/2010).
Diet Cuka Apel
Menurut majalah Allure,
sejumlah selebriti
Hollywood seperti Heidi
Klum dan Fergie termasuk
penganut diet ini. Dengan
minum 3 sendok teh cuka
apel (Apple Cider Vinegar)
sebelum makan, diyakini
nafsu makan berkurang
sekaligus banyak lemak
akan terbakar.
Para ahli mengatakan
tidak ada bukti ilmiah
terhadap anggapan
tersebut, bahkan kadar
asam yang tinggi dapat
membakar dinding perut
dan kerongkongan.
Namun jika kemudian
menjadi sakit, maka
anggapan itu menjadi
benar karena orang sakit
biasanya memang tidak
punya nafsu makan.
Diet Cotton Ball (Bola
kapas)
Bola kapas yang biasa
untuk merawat luka
ternyata sering dipakai
untuk menurunkan berat
badan. Menurut pakar
diet David Edelson, MD,
beberapa model dan
penari sengaja
menelannya untuk
membuat perut terasa
penuh sehingga tidak
cepat lapar.
Karena tidak bisa dicerna,
maka keberadaan bola
kapas di dalam perut
sangat berisiko. Para ahli
gizi menyarankan,
makanan berserat tinggi
seperti sayur dan buah-
buahan sebenarnya dapat
memberi efek serupa
tanpa efek samping.
Diet Cacing Pita
Pada awal 1920-an, di
Eropa pernah beredar
kapsul obat diet dengan
cacing pita di dalamnya.
Cacing tersebut secara
teori dapat menyerap
sebagian makanan,
sehingga tetap kurus
meski banyak makan.
Namun pada praktiknya
bantuan dari si cacing
tidak pernah bisa
dikendalikan. Nutrisi
penting juga ikut
dimakan, sehingga
memicu masalah
pencernaan dan kurang
gizi.
Diet Pencahar
Salah satu selebriti paling
seksi, Beyonce menjaga
bentuk tubuh dengan
minum pencahar 2 kali
sehari. Sedangkan untuk
mengatasi rasa lapar, ia
hanya mengkonsumsi jus
yang berisi campuran
lemon dan cabe rawit.
Apapun jenisnya,
pencahar umumnya
bersifat merusak sistem
normal dalam saluran
pencernaan. Penggunaan
lebih dari 3-7 hari sangat
tidak dianjurkan.
Diet Bretharianisme
Di Amerika, diet ini
dipopulerkan oleh praktisi
yoga, Willey Brooks.
Berawal dari keyakinan
bahwa sinar matahari dan
kekuatan spiritual adalah
sumber kehidupan,
penganut diet
breatharianisme
menghindari makan dan
minum.
Tidak ada bukti ilmiah
bahwa manusia bisa
bertahan hidup hanya
dengan sinar matahari.
Oleh karenanya, ahli gizi
tidak menganjurkan diet
semacam ini karena bisa
memicu kelaparan.
Diet Freegan alias Diet
Gratisan
Diadaptasi dari diet
Vegan atau hanya
memakan makanan dari
tumbuh-tumbuhan,
penganut diet ini hanya
memakan makanan yang
tidak membutuhkan biaya
(free) untuk
mendapatkannya. Sisa
makanan dari orang lain
serta tumbuh-tumbuhan
liar merupakan sumber
nutrisi utama dalam diet
ini.
Kalangan dokter
mengatakan, tidak ada
sisi negatif dari diet
semacam ini selama tetap
memperhatikan
kebersihan. Kalaupun
ada, hanya kesannya saja
yang menjijikkan.
Diet Fletcherisme
Pada awal tahun 1900-an,
Horace Fletcher
memperkenalkan metode
diet yang cukup ekstrem.
Makanan apapun yang
dikonsumsi harus
dikunyah 100 kali, lalu
sari-sari yang bercampur
dengan air liur ditelan
sementara ampasnya
dikeluarkan.
Meskipun memang sangat
ekstrem, namun ada
dasar ilmiah yang bisa
menjelaskan flethcerisme.
Menurut pakar gizi,
mengunyah makanan
secara perlahan dapat
mencegah makan
berlebihan.
Diet HCG (human
chorionic gonadotropin)
Hormon yang berasal dari
plasenta ibu hamil ini
diyakini dapat membakar
lemak. Seseorang yang
menyuntikkan hormon ini
kemudian hanya
mengonsumsi 500 kalori/
hari diklaim dapat
mengurangi berat
badannya hingga 0,5 kg/
hari.
Namun para dokter
mengingatkan, suntikan
hormon sangat berbahaya
jika dilakukan tanpa
indikasi yang jelas. Selain
itu, asupan 500 kalori/hari
dinilai terlalu rendah.

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...