Friday, June 3, 2011

10 Alasan Mengapa China Berbeda

INILAH.COM, Beijing –
Keterpurukan Amerika
Serikat dan dunia Barat,
dijadikan kesempatan bagi
China untuk menjadi motor
penggerak ekonomi global.
Inilah 10 alasan mengapa
China unggul ketimbang para
bule.
Menurut Stephen S Roach,
Direktur Non-Eksekutif Morgan
Stanley Asia dan akademisi Yale
University, China memang sempat
diragukan bisa berada di posisinya
saat ini. Namun, Negeri Tirai
Bambu ini tak peduli dan tetap
melaju di jalurnya.
“Negara ini menunjukkan
kemajuan yang luar biasa di masa
modern. Sepertinya, mereka akan
terus melakukannya di masa
mendatang,” papar penulis ‘The
Next Asia’ ini.
Meski banyak terjadi
kekhawatiran mengenai
pertumbuhan China yang terlalu
cepat atau overheating, ada alasan
mengapa sebaiknya tak
melakukan generalisasi terhadap
negara dengan jumlah penduduk
terbanyak ini. Berikut 10 alasan
versi Roach:
Strategi
Sejak 1953, China memiliki
rencana pembangunan makro lima
tahunan dengan target dan
kebijakan yang jelas untuk
mencapainya. Ini sebuah contoh
sukses pembangunan. Kini,
mereka telah sampai pada rencana
pembangunan lima tahun yang
ke-12.
Komitmen
Berkat Revolusi Budaya pada
1970, kepemimpinan menjadi
prioritas utama China untuk
memiliki pemerintahan yang
stabil. Komitmen untuk terus
melaksanakannya membuat China
sanggup bertarung di tengah krisis
global terakhir pada 2008-2009.
Komitmen pula yang membuat
negara ini sanggup melawan
inflasi, bubble aset dan masalah
kredit.
Modal penting
Komitmen China untuk mencapai
stabilitas memiliki‘gigi’ yang
kuat. Reformasi selama 30 tahun
telah menunjukkan perekonomian
yang dinamis. Reformasi korporasi
dan pasar finansial menjadi
kuncinya. China juga menunjukkan
bahwa mereka belajar amat baik
dari masa lalu dan mampu
mengubah jalur bila memang
perlu.
Tabungan
Kelebihan tabungan domestik
hingga 50%, membawa hasil yang
baik. Terutama untk mendanai
investasi perkembangan ekonomi
dalam negeri dan menjadi bantal
pengaman mata uang. Sehingga,
China terhindar dari kejutan
eksternal.
Migrasi rural-urban
Populasi urban meningkat dari
20% ke 46% dalam 30 tahun
terakhir. Selama 20 tahun ke
depan, diperkirakan 316 juta
penduduk akan pindah menuju ke
kota-kota. Gelombang urbanisasi
ini merupakan penopang yang
solid untuk infrastruktur.
Konsumsi
Konsumsi pribadi mencakup 37%
PDB China, angka yang paling
kecil diantara ekonomi raksasa
lainnya. Dengan fokus pada
membuka lapangan kerja,
kenaikan upah, jaring pengaman
sosial dan rencana pembangunan
lima tahun tahun, konsumsi bisa
naik 5% per 2015.
Sektor jasa
Di China, sektor ini hanya 43%
dari PDB atau di bawah rata-rata
dunia. Padahal, sektor jasa
merupakan bagian penting dari
strategi pro-konsumsi China.
Selama lima tahun ke depan,
China menargetkan kenaikan 4%
pada sektor ini.
Penanaman modal asing
China modern menjadi magnet
bagi kerjasama global. Investasi
semacam ini akan memberikan
akses ke teknologi dan sistem
manajemen modern, yang
menjadi katalis pembangunan
ekonomi. China akan membuka
pintu lebar bagi pebisnis asing.
Pendidikan
Negara ini tak tanggung-tanggung
dalam pembangunan SDM-nya.
Tingkat melek huruf orang
dewasa mencapai 95% dan
sekolah sekunder mencapai 80%.
Remaja Shanghai usia 15 tahun
menjadi juara pertama
matematika dan membaca secara
global. Universitas di China
meluluskan 1,5 juta insinyur
setiap tahunnya.
Inovasi
Pada 2009, terdapat 280 ribu
aplikasi paten domestik. Angka ini
menempatkan China di urutan
ketiga, setelah AS dan Jepang.
Pada saat bersamaan, negara ini
menargetkan beban riset dan
pengembangan di PDB ke 2,2%
pada 2015.
Ini sesuai dengan rencana
pembangunan lima tahun China
yang fokus pada inovasi tujuh
sektor industri, yang mencakup
3% dari PDB China dan
ditargetkan menjadi 15% per
2020 mendatang. [ast]

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...