ads

Jumat, 04 Maret 2011

Kenali 5 Jenis Sakit Kepala

detikcom - Jakarta,
Mengobati sakit kepala tidak
boleh sembarangan, sebab jenis
dan penyebabnya berbeda-
beda. Sebab jika tidak hati-
hati, salah pilih obat malah
dapat memicu jenis sakit kepala
yang lain.
Jenis sakit kepala yang paling
ringan memang bisa sembuh
dengan obat sakit kepala biasa.
Namun ada juga yang harus
diikuti dengan pemberian
antibiotik, atau bahkan
suplemen untuk memelihara
fungsi saraf.
Agar tidak salah dalam memilih
obat, kenali 5 jenis sakit kepala
seperti dikutip dari Health.com,
Jumat (18/6/2010), berikut ini.
1. Tension headache
Merupakan jenis sakit kepala
yang paling umum, berupa nyeri
atau pegal yang dirasakan
secara konstan di sekitar pelipis
atau leher dan kepala bagian
belakang. Tidak separah
migrain, tension headache tidak
disertai mual dan muntah dan
tidak terlalu mengganggu
aktivitas. Obat-obatan yang
dijual bebas cukup ampuh untuk
mengatasinya, seperti aspirin,
ibuprofen, atau asetaminofen.
Para ahli menduga, penyebab
jenis sakit kepala ini adalah
kontraksi leher dan kulit kepala
yang biasanya menyertai
kondisi stres. Bisa juga dipicu
oleh perubahan komposisi kimia
di otak.
2. Cluster headache
Jenis sakit kepala yang satu ini
lebih banyak menyerang pria
daripada wanita. Biasanya
terjadi secara mendadap pada
satu kelompok, dengan gejala
nyeri yang parah pada salah
satu sisi kepala. Kadang disertai
mata berair, hidung tersumbat,
serta ingus meler pada sisi
kepala yang sama. Seseorang
yang mengalaminya akan
merasa gelisah, tidak nyaman
seperti pada penderita migrain.
Penyebab pasti belum
diketahui, namun diduga
merupakan gangguan pada
komponen genetik. Tidak ada
obat yang secara efektif bisa
menyembuhkan, tetapi obat-
obat pereda nyeri bisa
mengurangi gejalanya.
3. Sinus headache
Sinus yang mengalami radang
karena infeksi bisa
menyebabkan nyeri di kepala.
Biasanya disertai demam, dan
perlu diperiksa degan MRI atau
CT Scan untuk mengetahui
perubahan komposisi cairan,
atau dengan fiber optic untuk
melihat adanya nanah.
Selain pereda nyeri, antibiotik
juga dibutuhkan oleh penerita
jenis sakit kepala ini. jika perlu,
dokter akan meresepkan
antialergi atau pelega
tenggorokan.
4. Rebound hadache
Jangan sembarangan
menggunakan obat pereda
nyeri, sebab penggunaan secara
berlebihan adalah salah satu
penyebab jenis sakit kepala
yang satu ini. Rebound
headache adalah sakit kepala
yang terus beulang, dan
kadang-kadang justru semakin
parah setiap kali diobati.
Salah satu teori mengatakan,
terlalu banyak obat
menyebabkan respon otak
melonjak dan justru
memperparah sakit kepala. Teori
lain mengatahan, rebound
headache merupakan gejala
putus obat sebagai efek balikan
setelah kadar obat di dalam
darah menipis.
5. Migraine headache
Jenis sakit kepala sebelah yang
juga banyak ditemukan ini
merupakan gangguan neurologis
(saraf) dan didefinisikan
dengan kriteria sebagai
berikut:
Sebelumnya pernah mengalami
sakit kepala tak kurang dari 5
kali
Berlangsung selama 4 hingga 72
jam
Mengalami 2 dari 4 keluhan
berikut: sakit kepala sebelah;
kepala berdenyut; nyeri sedang
hingga parah; tidak bisa
melakukan aktivitas rutin
Disertai salah satu gejala
sebagai berikut: mual dan/atau
muntah; menjadi sensitif
terhadap bunyi dan cahaya.
Beberapa obat yang dijual
bebas diklaim bisa mengatasi
migrain dan memelihara fungsi
saraf. Namun untuk memastikan
tidak ada masalah serius
dengan sistem saraf, sebaiknya
konsultasikan dengan dokter
untuk mendapat diagnosis yang
tepat.

Tidak ada komentar:

Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)

  Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...