detikcom - Jakarta, Buta
warna merupakan salah
satu gangguan yang
diturunkan dari gen
orangtua ke anak. Tapi
seringkali orangtua tidak
menyadari gangguan yang
terjadi pada anaknya.
Gejala apa saja yang
dialami si kecil jika
memiliki gangguan buta
warna?
Kondisi buta warna
terjadi ketika ada masalah
dengan sensor pigmen
warna yang terdapat di
dalam sel-sel saraf
tertentu di mata, sel-sel
ini disebut dengan cones.
Sel ini terdapat di dalam
retina yang merupakan
lapisan jaringan yang
peka terhadap cahaya
dan berada di balik inner
eye.
Seperti dikutip dari
nlm.nih.gov, Jumat
(16/7/2010) jika hanya
kehilangan satu pigmen,
maka ada kemungkianan
si kecil hanya sulit
membedakan antara
warna merah dan hijau.
Kondisi ini merupakan
jenis buta warna yang
paling umum ditemukan.
Sementara itu ada juga
yang sulit membedakan
antara warna biru dan
kuning.
Pada umumnya anak
sudah bisa membedakan
warna pada usia 18 bulan,
tapi sebagian besar anak
mulai bisa membedakan
antara satu warna dan
lainnya dengan lebih baik
saat berusia 36 bulan.
Sebagian besar orangtua
akan menaruh kecurigaan
pada anaknya saat sulit
mengajarkan tentang
warna-warna dasar
padanya, dan 99 persen
orang yang buta warna
mengalami kelemahan
pada warna merah atau
hijau. Hal ini akan
membuat seseorang sulit
membedakan berbagai
warna yang mengandung
merah atau hijau.
Misalnya kelemahan
warna merah akan sulit
membedakan warna
violet, ungu dan biru.
Beberapa gejala yang
muncul dari tiap orang
bervariasi, tanda-
tandanya bisa berupa:
1. Memiliki kesulitan atau
masalah saat melihat
warna dan kecerahan
dari warna, walaupun
sebenarnya warna
tersebut biasa saja.
2. Ketidakmampuan
membedakan antara
beberapa warna yang
mirip.
3. Kesulitan untuk
mengingat suatu warna.
Namun tidak semua anak
yang mengalami kesulitan
membedakan warna
adalah buta warna.
Sebaiknya orangtua mulai
melakukan tes dengan
menggunakan
serangkaian kartu dengan
titik-titik warna dan
bentuk yang tersembunyi.
Dalam hal ini orangtua
bisa mengetahui seberapa
cepat si kecil dapat
mengenali warna.
Untuk memeriksa buta
warna kelemahan merah,
maka mintalah anak
untuk memilih krayon
berwarna merah dari
urutan krayon berwarna
oranye, kuning dan juga
hijau.
Sedangkan untuk
memeriksa buta warna
kelemahan hijau, maka
mintalah anak untuk
memilih krayon berwarna
hijau dari urutan krayon
berwarna putih, coklat
dan abu-abu. Jika anak
mengalami kesulitan
membedakan warna
tersebut, periksalah lebih
lanjut ke dokter untuk
mendapatkan diagnosis
yang tepat.
dr. Teguh Haryo
Sasongko, PhD dalam
konsultasi detikHealth
menuturkan buta warna
parsial (biasanya buta
warna pada spektrum
merah dan hijau) adalah
kelainan genetik yang
terkait dengan salah satu
kromosom sex, yaitu
kromosom X. Kerusakan
pada 2 gen bertanggung
jawab pada buta warna
parsial ini, yaitu OPN1LW
(yang mengkode pigmen
merah) dan OPN1MW
(yang mengkode pigmen
hijau).
ads
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...
-
Apa itu Adsterra? Adsterra adalah jaringan iklan global yang menawarkan solusi monetisasi untuk pemilik website, aplikasi, dan penerbit kont...
-
Color blindness, also known as color vision deficiency, is a condition where a person has difficulty distinguishing between certain colors. ...
-
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mengalami perubahan pada penglihatan mereka, terutama kesulitan untuk melihat benda-benda yang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar