ads

Senin, 19 Juli 2010

8 fakta dan mitos tentang mabuk

detikcom - Jakarta,
Setelah minum minuman
beralkohol orang akan
merasakan mabuk dan
tidak sadarkan diri.
Sebagian orang bahkan
merasakan sakit pasca
mabuk. Berikut beberapa
mitos yang beredar
tentang mabuk dan
dampak yang
ditimbulkannya.
Dilansir dari WebMD,
Senin (19/7/2010), berikut
8 mitos dan fakta seputar
mabuk:
1. Mitos: Mabuk bukanlah
masalah yang besar
Fakta: Mabuk adalah
reaksi tubuh akibat
diracuni alkohol terlalu
banyak. Orang yang
minum alkohol secara
berlebihan akan
mengalami gangguan
sistem saraf pusat. Ini
bukanlah hal yang sepele,
karena dapat
menyebabkan sakit
kepala, pusing, mual dan
dehidrasi. Selain itu,
setelah efek alkolol hilang
akan timbul sakit kepala
berat, kelelahan, mulut
baal, perut kram dan
sistem kekebalan tubuh
melemah.
2. Mitos: Mabuk 'buta'
gender
Fakta: Siapa bilang mabuk
'buta' gander? Dengan
minuman yang sama,
wanita lebih mungkin
memberikan dampak
negatif alkohol ketimbang
pria. Hal ini karena pria
memiliki kandungan air
yang lebih banyak di
tubuhnya ketimbang
wanita, yang dapat
membantu mengencerkan
alkohol yang diminumnya.
Sedangkan pada wanita,
dalam jumlah yang sama,
alkohol lebih banyak
terbentuk dalam aliran
darah.
3. Mitos: Mabuk hanya
terjadi jika minum banyak
alkohol
Fakta: Memang benar
minum banyak alkohol
dapat menyebabkan
mabuk, tapi itu juga
tergantung pada
komposisi tubuh. Pada
sebagian orang, hanya
minum segelas alkohol
saja sudah bisa memicu
sakit kepala dan gejala
mabuk lainnya.
4. Mitos: Wine (minuman
anggur) adalah alkohol
yang paling ringan
Fakta: Anggur merah
mengandung tanin, yaitu
senyawa yang dikenal
sebagai pemicu sakit
kepala pada beberapa
orang. Minuman seperti
wiski juga cenderung
menyebabkan mabuk
yang lebih parah. Wine
bahkan lebih keras
daripada vodka dan gin.
5. Mitos: Diet koktail
merupakan taruhan yang
aman
Fakta: Diet minuman
mungkin dapat
membantu jika Anda ingin
mengurangi kalori, tetapi
tidak akan membantu
untuk menghindari
mabuk. Penelitian
menunjukkan bahwa
konsumsi buah-buahan,
jus buah atau cairan yang
mengandung gula dapat
mengurangi intensitas
minum minuman
beralkohol.
6. Mitos: Makan sebelum
tidur dapat mengurangi
efek mabuk
Fakta: Ini merupakan satu
dari 2 anggapan yang
salah. Pertama, makan
sebelum tidur (setelah
minum alkohol) tidak
akan membantu
mengurangi efek mabuk.
Kedua, meskipun
makanan dapat
memperlambat
penyerapan alkohol
tubuh, tapi makan
sebelum tidur justru
malah memperburuk
keadaan tubuh Anda.
7. Mitos: Alkohol
membantu Anda untuk
tidur lebih baik
Fakta: Bukannya
membantu untuk tidur
lebih baik, alkohol malah
dapat mengganggu tidur.
Pada awalnya, alkohol
mungkin dapat
membantu orang tertidur
lebih cepat, tapi alkohol
membuat tubuh tidak
bisa mencapai siklus tidur
REM (tidur dalam) dan
membuat orang bangun
lebih cepat karena
dampak sakit pasca
mabuk.
8. Mitos: Minum kopi
dapat membantu
mengurangi efek mabuk
Fakta: Kopi dapat
menyebabkan dehidrasi
dan dapat membuat
mabuk semakin
memburuk. Hindari
minuman berkafein dan
meninum berenergi
setelah Anda mabuk. Air
putih adalah minuman
terbaik untuk
menggantikan elektrolit
tubuh yang hilang,
terutama bila Anda
mengalami muntah saat
mabuk.

Tidak ada komentar:

Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)

  Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...