detikcom - California,
Banyak teori yang
mengatakan pria berpikir
dengan mengandalkan
logika dan wanita
mengandalkan perasaan.
Ini membuat cara dan
pola pikir antara wanita
dan pria berbeda.
Mengapa demikian?
Menurut penelitian, pria
dan wanita benar-benar
berpikir dengan cara yang
berbeda. Hal ini
disebabkan karena
adanya perbedaan
anatomi otak antara pria
dan wanita.
Otak terdiri dari dua jenis
jaringan utama, yaitu
yang disebut dengan
materi abu-abu (gray
matter) dan materi putih
(white matter).
Penelitian menunjukkan
bahwa pria lebih banyak
berpikir dengan
memanfaatkan materi
abu-abu otak, sedangkan
wanita dengan materi
putih.
Materi abu-abu
merupakan komponen
utama sistem saraf pusat,
terdiri dari sel saraf
tubuh, neuropil (dendrit
serta akson un-myelin dan
myelin), sel-sel glial
(astroglia dan
oligodendrocytes) dan
kapiler.
Sedangkan materi putih
sebagian besar terdiri dari
akson myelin (zat lemak
putih).
Jika diibaratkan dengan
komponen komputer,
materi abu-abu
merupakan prosesor
komputer (elemen
utama), sedangkan materi
putih adalah jaringan
kabel yang
menghubungkan elemen
komputer. Artinya, materi
abu-abu merupakan pusat
informasi dan materi
putih adalah jaringan
pusat-pusat pengolahan.
"Dengan menunjukkan
tepat bidang intelijen
berbasis gender,
penelitian ini memiliki
potensi untuk membantu
penelitian tentang
demensia (pikun) dan
gangguan kognitif
lainnya," jelas Richard
Haier, profesor psikologi
dari University of
California, seperti dilansir
dari LiveSciene, Jumat
(16/7/2010).
Haier bersama dengan
koleganya dari University
of New Mexico melakukan
penelitian dan hasilnya
telah dipublikasikan
dalam jurnal NeuroImage.
Temuan tersebut
menunjukkan bahwa pada
umumnya pria memiliki
materi abu-abu 6,5 kali
lebih besar dari wanita,
sedangkan materi putih
wanita 10 kali lebih besar
dari pria.
"Hasil penelitian ini dapat
menjelaskan mengapa
pria dan wanita lebih
unggul dalam bidang yang
berbeda," pungkas Rex
Jung, europsychologist
dari University of New
Mexico.
Misalnya, pria cenderung
lebih unggul pada bidang
yang membutuhkan
proses lokal seperti
matematika. Sementara
wanita lebih unggul pada
bidang integerasi dan
asimilasi (penyesuaian)
informasi seperti
kemampuan bahasa.
Haier dan Jung berharap
bahwa penelitian ini
suatu saat akan
membantu dokter
mendiagnosa gangguan
otak pada pria dan
wanita, serta memberikan
bantuan lebih efektif dan
tepat untuk pengobatan
kerusakan otak.
ads
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...
-
Apa itu Adsterra? Adsterra adalah jaringan iklan global yang menawarkan solusi monetisasi untuk pemilik website, aplikasi, dan penerbit kont...
-
Color blindness, also known as color vision deficiency, is a condition where a person has difficulty distinguishing between certain colors. ...
-
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mengalami perubahan pada penglihatan mereka, terutama kesulitan untuk melihat benda-benda yang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar