ads

Kamis, 07 April 2011

Adakah Puber Kedua Itu?

detikcom - Jakarta,Istilah
puber kedua sering melekat
pada pria atau wanita dewasa
yang mulai memasuki usia 40
tahun. Tingkah laku orang pada
usia tersebut hampir mirip
dengan anak remaja yang baru
masuk masa pubertas. Tapi
benarkan ada puber kedua
dalam hidup manusia?
Pubertas adalah masa transisi
antara anak dan dewasa.
Pubertas tidak terjadi secara
tiba-tiba, tetapi terjadi secara
bertahap. Tanda yang paling
sering ditemui adalah
perubahan fisik dan psikologis.
"Puber itu ya peralihan dari
anak ke dewasa. Dalam medis
nggak ada yang namanya puber
kedua. Itu hanya istilah karena
pada usia di atas 40 tahun
tingkah laku orang hampir sama
seperti anak puber," jelas dr
Aditya Suryansyah Semendawai,
Sp.A, spesialis anak di RSAB
Harapan Kita, Kamis (7/4/2011)
.
Menurut dr Aditya, alasan di
balik semua ini adalah karena
organ otak yang mulai menurun
serta hormon seperti
testosteron dan androgen yang
bertanggung jawab untuk
'kedewasaan' tidak lagi
diproduksi sebanyak ketika
orang masih berusia di bawah
usia 40 tahun.
"Mulai tumbuh uban, kalau
wanita ada yang khawatir masa
menopause. Ini akhirnya
membuat kepercayaan diri
orang turun, ya tingkahnya jadi
sama seperti anak puber,"
lanjut dr Aditya.
Pada usia tersebut, kaum pria
terlihat lebih banyak
menunjukkan gejala 'puber
kedua'. Hal ini karena dorongan
seksual yang merupakan
lambang kejantanan dan
kapasitas seksual juga mulai
mengalami kemunduran seiring
bertambahnya usia. Proses
alami inilah yang biasanya
ditolak oleh sebagian pria yang
justru mencoba membuktikan
sebaliknya.
Beberapa pria mengalihkan
perasaan ini ke dalam bentuk
kesuksesan, ambisi, agama,
olahraga, hobi baru atau
lainnya. Pada kelompok ini, pria
ingin membuktikan bahwa
dorongan seksual dan kinerjanya
masih sama.
Tapi pada sebagian kelompok
lain, pria mencoba untuk
membuktikan kejantanan dan
dorongan seksualnya adalah
dengan main mata dengan
wanita yang lebih muda. Pada
beberapa kasus, tahap ini dapat
diterima namun kadang-kadang
sudah keluar kontrol.
Oleh karena itu, penting bagi
orang yang sudah masuk usia
paruh baya untuk tetap bisa
menjaga otak karena otak yang
terjaga baik akan
mengendalikan perilaku yang
lebih bermakna dan bisa
membuat orang tetap merasa
percaya diri.
Menjaga kemampuan otak agar
tetap bekerja maksimal bisa
melindungi diri dari penyakit
hilang ingatan.
Hal-hal yang bisa dilakukan
agar tetap memiliki otak
seperti orang muda adalah
sebagai berikut, seperti
dilansir Askmen:
Berolahraga secara teratur
Makan sehat. Setelah usia paruh
baya kurangi produk-produk
hewani dan perbanyak konsumsi
buah-buahan dan sayuran
segar. Untuk daging, pilih ikan
atau ayam organik. Kurangi pula
konsumsi garam dan gula.
Mengurangi beban kerja di
kantor dan menggunakan
manajemen waktu yang tepat
untuk menjauhi stres. Berlibur
sesekali juga penting untuk
membuat otak segar.
Membaca banyak buku,
memecahkan teka-teki silang,
bermain musik, melukis, atau
melakukan hobi agar otak selalu
punya aktivitas.

Tidak ada komentar:

Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)

  Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...