Sel Babi Sembuhkan
Diabetes Tipe 1
Vera Farah Bararah :
detikHealth
detikcom - Auckland,
Diabetes tipe 1 itu adalah
penyakit kencing manis
karena keturunan atau
kerusakan pankreas.
Penderitanya tidak bisa
lepas dari insulin. Tapi
ada harapan baru untuk
menyembuhkannya yaitu
dengan menggunakan sel
babi.
Di Selandia Baru dan
Eropa telah lebih dari 12
orang yang menjalani
transplantasi sel-sel babi
ke dalam tubuh pasien
untuk mengendalikan
diabetes.
Sejauh ini sebanyak dua
pasien telah mampu
berhenti menggunakan
insulin sama sekali dan
kini sedang
dipertimbangkan untuk
dikembangkan di
Australia.
Michael Helyer (54 tahun)
telah menderita diabetes
tipe 1 sejak ia masih kecil.
Namun sekitar 14 tahun
yang lalu, ia menjadi
manusia pertama di dunia
yang menjalankan
transplantasi sel babi ke
pankreasnya. Sel-sel
tersebut telah dirancang
untuk meniru produksi
alami insulin di dalam
tubuh.
"Ini adalah hasil yang
terbaik, kini sel-sel saya
telah berhasil
memproduksi 30 persen
sel dari keseluruhan sel
yang saya butuhkan. Jika
Anda dapat mengurangi
dosis insulin sebesar 30
persen, maka peluang
Anda untuk memiliki
kadar gula yang buruk
akan jauh berkurang,"
ujar Michael Helyer,
seperti dikutip dari
ABC.net.au, Rabu
(7/4/2010).
Sel-sel tersebut terus
bekerja di dalam tubuh
Michael Helyer selama
sembilan tahun. Sebagai
orang pertama yang
diujicobakan, maka
jumlah sel yang
ditransplantasikan masih
sangat kecil. Tapi pada
beberapa pasien yang
baru, jumlah yang
ditransplantasikan sudah
lebih banyak sehingga
telah mampu untuk
berhenti menggunakan
insulin sama sekali.
Diabetes tipe 1 telah
menyerang hampir sekitar
30 juta orang di seluruh
dunia. Profesor Bob
Elliott, seorang peneliti
teknologi sel hidup (Living
Cell Technologies) dan
tim berharap, hal ini bisa
benar-benar bermanfaat
dan dapat menjadi obat
bagi penderita diabetes
tipe 1.
Meski demikian ada
beberapa kekhawatiran
bahwa pengobatan ini
bisa mengakibatkan
penularan virus tertentu
dari babi ke manusia.
Karenanya beberapa
negara masih melarang
pengobatan transplantasi
sel babi ini.
"Yang penting babi harus
bebas dari penyakit dan
bisa ditransfer ke
manusia. Karenanya
hanya babi-babi yang
yang bebas dari segala
bentuk infeksi saja yang
bisa ditransplantasikan ke
manusia," ujar Prof Elliott.
Saat ini hanya babi yang
tinggal di sebuah pulau
sub-Antartika yang telah
hidup sekitar 200 tahun
lalu dan terbebas dari
segala bentuk infeksi
yang digunakan dalam uji
coba. Babi-babi tersebut
telah ditempatkan di
sebuah fasilitas yang
dapat menjaganya agar
tetap murni, bebas infeksi
dan berstatus bebas
kuman penyakit.
ads
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...
-
Apa itu Adsterra? Adsterra adalah jaringan iklan global yang menawarkan solusi monetisasi untuk pemilik website, aplikasi, dan penerbit kont...
-
Color blindness, also known as color vision deficiency, is a condition where a person has difficulty distinguishing between certain colors. ...
-
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mengalami perubahan pada penglihatan mereka, terutama kesulitan untuk melihat benda-benda yang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar