VIVAnews - Kelahiran
Matahari sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu di dalam
sebuah nebula, tampaknya
juga melahirkan ribuan
bintang lain. Lalu, apa yang
terjadi dengan saudara-
saudara Matahari? Pencarian
terus dilakukan, akan tetapi
saudara-saudara Matahari itu
bisa berada di mana saja di
galaksi Bima Sakti.
Jika jumlahnya hanya dalam
bilangan ribuan, mungkin
tidak terlalu sukar untuk
menemukannya. Sayangnya,
galaksi Bima Sakti merupakan
tempat tinggal dari sekitar
100 sampai 400 miliar bintang.
Jika saudara-saudara
Matahari itu berkumpul di
salah satu sudut galaksi,
mereka sulit ditemukan.
Apalagi faktanya, mereka
tersebar di seluruh penjuru
galaksi.
Tahun lalu, Simon Portegies
Zwart, astronom Belanda
menyebutkan bagaimana cara
mencari saudara dekat
Matahari. Ia membuat model
bagaimana bintang-bintang
berpencar saat mengorbit di
titik tengah galaksi dan yakin
bahwa antara 10 sampai 60
bintang saudara Matahari
berada di jarak yang dekat
dengan Bumi. Tidak sampai
330 tahun cahaya jauhnya.
Zwart menyebutkan, bintang-
bintang ini memiliki usia,
komposisi kimia, dan
pergerakan yang sama dengan
Matahari. Artinya, bintang-
bintang itu juga dapat
menggambarkan pada kita
bagaimana sistem tata surya
lahir.
Jika ada beberapa lusin
saudara kembar Matahari di
sekitar tata surya,
menemukannya tentu tidak
sulit. Akan tetapi, Yury
Mishurov, astronom Russia
tidak sependapat.
Menurut Mishurov, model yang
dikembangkan Zwart tidak
cukup cerdas untuk
menelurkan hasil yang akurat
karena tidak menghitung efek
lengan-lengan spiral milik
galaksi. Alasannya, tonjolan
dari badan utama Bima Sakti
ini sangat mempengaruhi
pergerakan bintang-bintang
akibat efek gravitasi yang luar
biasa.
Menurut kalkulasi terbaru
Mishurov, saudara-saudara
Matahari jauh lebih tersebar
di penjuru galaksi dibanding
perkiraan Zwart.
Diperkirakan, hanya ada 3
sampai 4 bintang yang tersisa
di sekitar Matahari.
“Meski masih banyak yang
harus dilakukan, akan tetapi
saya cukup gembira dengan
penemuan ini, ” kata Mishurov,
seperti dikutip dari
Sciencemag, 24 November 2010.
“Ini merupakan langkah logis
berikutnya, dan pada
akhirnya, yang terpenting
adalah apakah kita akan
dapat menemukan saudara
kandung Matahari kita.
Adalah kesalahan besar jika
kita menyerah untuk
mencarinya, ” ucap Mishurov.
Sayangnya, tidak seluruh
astronom sepakat dengan
Mishurov. Gerard Gilmore,
astronom dari Cambridge,
menyebutkan bahwa mencari
bintang yang memiliki rupa
seperti Matahari tidaklah
sulit. Akan tetapi, melacak
sampai ke tempat
kelahirannya merupakan hal
mustahil.
Walaupun penemuan saudara
kandung Matahari akan
memberikan dampak positif
bagi ilmu pengetahuan, Gerard
meragukan apakah Matahari
tersebut dapat dicari.
"Tentunya sangat menarik
jika Matahari punya saudara
kembar yang identik lengkap
dengan sistem planet-planet
yang serupa dengan tata
surya kita, di mana ada
planet yang serupa Bumi
berotasi di Matahari
tersebut."
ads
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work)
Cara Aktivasi Windows 10 Permanen GRATIS (100% Work) Windows 10 merupakan sistem operasi keluaran Microsoft yang saat ini paling banyak di...
-
Apa itu Adsterra? Adsterra adalah jaringan iklan global yang menawarkan solusi monetisasi untuk pemilik website, aplikasi, dan penerbit kont...
-
Color blindness, also known as color vision deficiency, is a condition where a person has difficulty distinguishing between certain colors. ...
-
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mengalami perubahan pada penglihatan mereka, terutama kesulitan untuk melihat benda-benda yang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar