Madura, sebuah pulau di ujung timur Jawa, Indonesia, terkenal dengan kekayaan budayanya yang unik dan kudapan manis tradisionalnya. Dua di antaranya adalah Jenang Grendul dan Bubur Sumsum, yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan sejarah.
Jenang Grendul, kudapan yang terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat dan disajikan dengan kuah gula merah, merupakan bagian dari warisan kuliner Madura. Jenang ini sering dikaitkan dengan bulan Safar dalam kalender Islam, di mana masyarakat Jawa, termasuk di Madura, memiliki tradisi membuat jenang sebagai simbol doa dan harapan untuk terhindar dari kesialan. Filosofi di balik Jenang Grendul menggambarkan peristiwa di zaman Nabi Musa, dimana kaum kafir yang mengejar beliau tenggelam di lautan, yang diibaratkan sebagai jenang, sementara kaum kafir diibaratkan sebagai grendul.
Bubur Sumsum, di sisi lain, adalah bubur lembut yang terbuat dari tepung ketan dan biasanya disajikan dengan siraman gula merah dan santan. Bubur ini tidak hanya populer di Madura tetapi juga di seluruh Indonesia sebagai hidangan penutup atau camilan. Bubur Sumsum memiliki sejarah panjang di Indonesia, di mana pada masa lalu, ketika bahan makanan pokok seperti nasi sulit didapatkan, bubur menjadi alternatif untuk menghasilkan makanan dalam porsi yang lebih banyak.
Kedua kudapan ini tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi. Di tengah modernisasi dan perubahan zaman, kudapan tradisional seperti Jenang Grendul dan Bubur Sumsum menjadi simbol keberlanjutan identitas budaya yang harus kita hargai dan lestarikan.
Dengan cita rasa yang manis dan tekstur yang khas, Jenang Grendul dan Bubur Sumsum tetap menjadi favorit banyak orang, baik tua maupun muda, dan terus dihidangkan dalam berbagai kesempatan, dari perayaan tradisional hingga momen-momen kumpul keluarga. Mari kita terus menghargai dan menikmati warisan kuliner ini sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Salam Satu Kuliner!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar