Monday, May 10, 2010

Mungkin kah pria punah dahulu?

detikcom - Copenhagen,
Masalah kemandulan
tidak hanya dialami
wanita tapi juga pria. Satu
dari lima pria kini
mengalami masalah
kesuburan. Mungkinkah
pertanda laki-laki akan
punah lebih cepat?
Penelitian yang dilakukan
ilmuwan University of
Copenhagen menemukan
1 dari 5 pria bisa
mengalami masalah
kesuburan. Ilmuwan
memperingatkan keadaan
tersebut akan semakin
parah, dan akan makin
banyak pria yang
mengalami kemandulan.
Ilmuwan memperingatkan
bahwa kenaikan tingkat
kemandulan pria telah
menjadi begitu berbahaya
dan menjadi masalah
kesehatan yang serius.
"Masalah kemandulan
sama pentingnya dengan
masalah pemanasan
global," ujar Profesor
Niels Skakkebaek dari
University of Copenhagen,
seperti dilansir dari
Dailymail, Senin
(10/5/2010).
Bahkan, salah satu
penulis sains memberikan
istilah yang mengerikan,
"Jika ilmuwan dari Mars
mempelajari tentang
sistem reproduksi pria,
maka mereka mungkin
akan menyimpulkan
bahwa laki-laki akan
punah lebih cepat".
Laporan tersebut
menyatakan bahwa 1 dari
5 orang muda yang sehat
berusia antara 18 dan 25
menghasilkan jumlah
sperma yang abnormal.
Hanya 5-15 persen dari
sperma mereka yang
cukup baik dan
diklasifikasikan dalam
kategori normal, menurut
aturan Badan Kesehatan
Dunia (WHO).
Hal ini membuktikan
bahwa masalah
ketidaksuburan bukan
hanya ada pada wanita,
tetapi juga dari pria.
Inti masalah kesuburan
pria, mungkin diperburuk
oleh isu-isu lingkungan,
yang berdampak sejak
mereka masih dalam
kandungan.
"Jumlah sperma yang
menurun dan mengalami
ketidaksuburan bahkan
dimulai sejak mereka
belum dilahirkan," ujar Dr
Gillian Lockwood, direktur
medis Midland Fertility
Services.
Menurut Dr Lockwood,
walaupun proses
reproduksi sperma atau
yang disebut
spermatogenesis, dimulai
pada masa remaja, tapi
persiapan yang penting
mulai dilakukan dalam
beberapa bulan sebelum
dan sesudah kelahiran.
Faktor-faktor kemandulan
yang berasal dari ibu
hamil seperti obesitas,
merokok, paparan
pestisida, asap lalu lintas,
plastik dan bahkan terlalu
banyak makan kacang
kedelai, dapat menjadi
masalah pada kesuburan
janin laki-lakinya.
Banyak makan daging
sapi sama halnya banyak
mengonsumsi
hidrokarbon polisiklik
aromatik atau polycyclic
aromatic hydrocarbons
(PAH), yang merupakan
bahan kimia yang
berpotensi merusak.
Para ahli mengatakan
bahwa perkembangan
testis dimulai pada saat
janin tumbuh dan
berakhir dalam enam
bulan pertama kehidupan.
Adanya masalah dalam
periode ini akan
mengakibatkan bayi laki-
laki tersebut tidak akan
pernah memiliki bayi
sendiri ketika ia dewasa
nanti.
Hal ini terjadi pada Karl
Tonks (47 tahun). Karl
memiliki jumlah sperma
yang sedikit, yang
membuatnya kesulitan
untuk mempunyai anak.
Tapi ia dan istrinya
Lorraine (41 tahun)
merasa beruntung, karena
kini mereka mempunyai
dua anak kembar yang
sehat dan sudah berumur
12 tahun. Anaknya lahir
sebagai hasil dari In Vitro
Fertilisation (IVF) yang
sulit dan mahal.
Seperti kebanyakan
orang, Karl tidak pernah
mendapat alasan khusus
yang menjelaskan
mengapa jumlah
spermanya sedikit. Ia
hanya tahu bahwa tak
mungkin baginya untuk
memiliki anak.
"Kami sudah berusaha
untuk punya bayi sejak
kami menikah. Saya tidak
tahu ada masalah, dan
tidak pernah ada alasan
yang diberikan tentang
hal ini," ujar Karl Tonks.
Menurutnya,
kemungkinan ibunya yang
mengonsumsi
Thalidomide selama hamil
yang menjadi penyebab
terhadap infertilitasnya.
Ibu Karl mengonsumsi
Thalidomide untuk
mengatasi morning
sickness-nya.

No comments:

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...