Thursday, April 10, 2008

Tanjung Karang

Tanjung Karang terletak di Kabupaten Donggala, sekitar 37 Km arah timur laut dari Kota Palu. Untuk mencapai lokasi wisata Tanjung Karang dapat di tempuh dari Kota Palu dalam waktu kurang dari 1 jam, dengan menggunakan sepeda motor, angkutan umum atau mobil carteran yang biasa berangkat dari jalan Imam Bonjol dan Pasar Inpres. Akomodasi terdekat dengan lokasi adalah Harmony Cottage.


Pantai Tajung Karang

Perjalanan dari Kota Palu juga sangat menyenangkan. Bagi yang hoby fotografi bisa disiapkan kamera, karena disepanjang perjalanan akan mendapatkan pemandangan pantai Teluk Palu yang indah disebelah kanan sisi jalan. Sesampainya di Kota Donggala, pengunjung akan mendapati suasana yang damai dengan beberapa bangunan masih menggunakan arsitektur Belanda.

Untuk mencapai Pantai Tanjung Karang, pengunjung harus melanjutkan perjalanan sekitar 3 Km lagi. Dari jalur menuju pantai Tanjung Karang, pengunjung akan dapat melihat pemandangan Kota Donggala, lengkap dengan suasana pelabuhannya. Pantai Tanjung Karang yang putih sangat cocok untuk mandi dan berjemur. Pengunjung juga dapat melakukan snorkeling dan diving, untuk ini pengunjung dapat menyewa peralatan yang telah tersedia ditempat.

Taman lautnya juga masih alami, sehingga akan dapat dijumpai karang dan ikan-ikan hias yang indah.


Tampak dalam gambar, perahu yang digunakan wisatawan untuk melihat keindahan bawah laut.



Friday, April 4, 2008

5/01/08 18:34

Gubernur se-Sulawesi Bangun Terusan Khatulistiwa



Palu (ANTARA News) - Enam gubernur se-Sulawesi menggagas pembangunan "Terusan Khatulistiwa" yang memotong leher Pulau Sulawesi, guna mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut.

Gagasan itu mencuat dalam Musyawarah Sulawesi IV--pertemuan dua tahunan enam gubernur dan 69 bupati/walikota se-Sulawesi di Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa.

Gubernur Sulteng, Bandjela Paliudju, mengatakan pembangunan "Terusan Khatulistiwa" yang memotong daratan sekitar 30 kilometer di wilayah Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi-Moutong, Sulteng, ini akan memperpendek jarak transportasi laut dari wilayah timur Pulau Sulawesi menuju wilayah barat Indonesia, serta ke Filipina dan Malaysia.

Bahkan, lanjut dia, terbuka peluang kalau "Terusan Khatulistiwa" ke depan tidak hanya menjadi jalur lalu-lintas laut nasional yang ramai, tapi juga menjadi jalur internasional yang secara langsung memberi dampak pada pertumbuhan ekonomui wilayah Sulawesi.

"Gagasan ini akan dimatangkan untuk menjadi program bersama melalui Badan Kerjasama Regional Sulawesi," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, mengatakan investor dari Singapura dan Korea telah diundang untuk menjajaki pembangunan "Terusan Khatulistiwa" tersebut.

"Namun, sebelumnya akan disusun studi kelayakan melibatkan banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu," katanya.

Fadel menilai gagasan ini bukan sekadar mimpi yang sulit terwujud, sebab akan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi daerah dan kawasan, bahkan nasional.

"Kita lihat saja nanti. Tapi, saya optimis dengan dukungan segenap pemerintah dan masyarakat Sulawesi (gagasan ini akan terwujud)," katanya.

Gagasan pembangunan "Terusan Khatulistiwa" yang memotong dari desa Tambu (Kabupaten Donggala) ke desa Kasimbar (Kabupaten Parigi-Moutong) sebenarnya pernah dilontarkan mantan Rektor Universitas Tadulako Palu dan mantan Gubernur Sulteng Prof Drs Aminuddin Ponulele MS pada tahun 1999.

Saat kampanye pemilu 1999 di desa Sausu (Kab.Parigi-Moutong) yang dihadiri Jurkam Nasional Siswono Yudohusodo dan Sofhian Mile, Prof Ponulele yang masih menjabat Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sulteng ketika itu menyatakan kalau "Terusan Sulawesi" atau "Terusan Khatuliswa" strategis untuk diadakan, guna memperpendek jarak transportasi laut menuju negara Asia Timur dan Asia Fasifik.

"Tapi ini sebuah ide `gila` sebab membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan tolong jangan dulu dipublikasikan," katanya kepada ANTARA News saat itu.(*)

Kekuatan Hijau Lidah Buaya: Rahasia Kesehatan Alami

Dalam pelukan alam tersembunyi rahasia kesehatan yang telah lama dihargai sejak zaman kuno, lidah buaya atau Aloe vera, tanaman serbaguna ya...